Semalaman di masjid-berbagi pengalaman-kisah islam dari Amerika

Malam ini saya pulang sangat terburu-buru,  karena takut ketinggalan bejamaah solat Isya dan Teraweh, biasanya sebelum adzan isya saya sudah standby di Kosan  dan berangkat ke masjid setelah adzan berkumandang.

Sebenarnya tadi Di tempat kerja juga tidak begitu Ramai, jadi saya bisa pulang sebelum waktu Isya tiba, namun Saya harus menunggu lawan shift saya kerja, dia sedang solat Magrib mungkin sembari Meroko jadi agak lama.

Saya pulang dengan sangat terburu-buru biasanya Jalan kaki karena dekatkira-kira 1KM, tapi sekarang saya naik Angkot biar cepat sampai ke kosan saya, ternyata  benar saja belum sempat masuk kosan saya,  Adzan isya sedang berkumandang  saya langsung ke kamar mandi ambil wudhu dan segera ke masjid. setelah saya sampai ke masjid ternyata bukan saya saja yang terlambat, tapi ada juga Jamaah yang terlambat, dia yang sering sholat teraweh dekatku yang saya sendiri tidak tahu dan tidak kenal, saya hanya kenal wajah saja. dia membawa Tas yang sangat mengembang entah apa isinya kelihatan sangat penuh, seakan penuh dengan isinya yang ringan, mungkin  dia pulang kerja, atau pulang sekolah, yah saya bisa menebaknya dia Masih muda, paling dia anak sekolahan, dia sedang sibuk merapikan pakain Resmi untuk solatnya yang putih, saya ingin menyapanya tapi itu tidak mungkin, aku hanya menghampirinya dan mendahuluinya masuk ke masjid tanpa senyuman, tanpa sepetah katapun terlontar dari saya. karena saya pun sudah ketinggalan satu Rakaat solat isya. Memang se orang muslim sangat buruk perplilaku seperti saya tadi “jangan di tiru” harus mengucap salam dan menyapa dengan sesama muslim karena saudara! tidak apa-apalah sholat isyanya sudah selesai satu Rakaat.
            Setelah selesai sholat teraweh saya pulang dengan tergesa-gesa kaarena pulang kerja tidak sempat mandi, ketika saya sedang melintasi diluar masjid saya menoleh ke dalam masjid yang saya tinggalkan tanpa pamit ‘ah apa peduliku Masjid kan benda mati” guman hatiku, aku melihat  orang tadi yang saya acuhkan saat akan masuk masjid (sekarang saya merasa bersalah, padahal saya tidak melakukan kejahatan lho sumpah!!!) dia mengeluarka alquran dari tasnya yang sangat besar itu, lalu  membaca AlQuran  sendirian “wah mantap tuh kalau saya nimbrung tadarusan (ngaji Quran) mumpung ada teman di masjid” hati kecilku yang tersinari cahaya Hidayah Alloh.
Sayapun mempercepat langkah kaki saya menuju Kost dan mengambil AlQuran yang sudah 3Tahun setia menemani saya kemanapun saya pergi. Dan langsung kembali ke Masjid,  saya duduk di sampingnya (lumayan sajadahnya kosong sebelah kirinya, saya numpang duduk di atas sajadahnya) tadi saking tergese-gesanya sampai saya lupa membawa sejadah. Di masjid Kami hanya ber 4 tadarusan di masjid itu memang sangat kecil (bukan masjid tapi Surau)
Beberapa puluh menit kemudian (ustadz yang biasa ngurus masjid tanpa imbalan itu) salasatu dari kami pulang setelah dia tiduran sebentar dan mengeluarkan Mineral water Gelas satu box, kami tetap tadarusan dengan khusyu,  sekitar sejaman satu orang lagi pulang (tanpa pamit lagi waah mentang-mentang gak akan saya kasih ongkos, pergi begitu saja) tinggalah saya berdua dan orang tadi, maklum saya penakut jadi mau gak mau waktu tadarusan saya di masjid ini sampai dia pulang, jadi saya tergantung dia he hehe eh (saya tidak merasa  enak kalau sendirian di masjid), dari pada saya membaca AlQuran dengan tidak tenang mendingan saya memberanikan diri bertanya  supaya  saya       tau sampai kapan saya tadarusan di Masjid ini “maaf Mas sampai kapan Anda mengaji ALQuran disini??” 
ucap saya dengan penuh keberanian penuh perjuangan, ha haha ha Lebay banget kata orang yang baca tulisan ini,   suka hati lah yang penting asli tidak bajakan!!!!
Dia menghentikan tadarusannya 
“mungkin pasti sampai Sahur nanti” sambil senyum  dan melanjutkan kembali tadarusannya,
“Okay thk’s   ya saya tidak mau kalo ditinggal sendirian di masjid ini” ucap ku tiba-tiba, sumpah tiba-tiba aku tidak bohong ini bukan rencanaku lho!!

“emang gue pikirin, bukan urusan gue, siapa elo??” seandainya dia menjawab begitu sumpah saya mau langsung saja pulang, tapi dia tidak berkata apa-apa hanya ayat-ayat ALQuran yang terdengar dengan sangat pelan dan hati hati  dan sayapun melanjutkan tadarusan lagi.
saya tidak peduli  ah, yang penting saya bisa tenang tadarusan sampai sahur kalau dia memang tadarusan sampai sahur, dan sayapun kembali tadarusan lagi sampai beberapa menitan saya baru sadar kalau dia tidak ada, wah aku pulang aja deh takut sendirian disini, ketika saya hendak pulang ke kosan dengan tergesa-gesa tapi saya tidak jadi pulang ke kosan karena tas dia masih tergeletak di deket sejadahnya, berarti dia masih ada ya mungkin saja dia ke toilet, atau cari makanan, atau apalah tak peduli saya “apa peduli saya kenal saja tidak” yang penting dia jangan pulang sebelum waktu sahur tiba, karena dia sudah janji dan janji itu adalah hutang, dan membatar hutang adalah sebagian dari Agama.
Beberapa menit kemudian ketika saya sedang tadarusan, dia datang sepertinya dia sudah wudhu terlihat dari muka dan tangannya yang basah, saya menghentikan tadarusan dan memulai percakapan
“maaf kamu sering tadarusan ya?” Tanya saya basa-basi, agar dia tidak merasa Bosan, dan tidak meninggalkan saya, jujur saya tidak berani jika harus sendirian di masjid.

“tidak, ini yang kali pertama saya” jawabnya dengan hati-hati dia sangat lancar bahasa Indonesia, tapi tetap saja katahuan dia Orang bule

“oh, kamu memangnya tinggal dimana?”

“hm, saya tinggal di amerika”

“Amerika?” saya kaget jauh banget dari amerika sholat teraweh ke masjid kawasan Bintaro “di sini tinggal dimana?” saya masih bingung dan penasaran.
“hm, kamu tau RL? (nama di samarkan demi kepentingan Cerita)”

“tidak” jawab saya  dengan cepat!

“dia itu hm, sepupuh saya, dan saya sedang Liburan di sini bersama Mama saya”

“oh kamu disini tinggal dimana?”

“saya tinggal di Pondok jaya” wah juah banget dia tinggal di pondok jaya, sekitar 1,3 KM dari masjid depan kosan saya ini!

“kamu kesini dengan siapa? Terus jalan kaki?” introgasi saya makin penasaran, wah saya sudah cocok belum ya jadi wartawan?? He he he

“saya kesini di antar jemput sama sepupuh saya, nanti saya dia hubungi akan menjemput saya” jawabnya dengan jelas dan sabar menjawab setiap pertanyaan saya

“kok jauh sekali kamu sholat teraweh di Surau ini?” masih penasaran saya memang paling suka bertanya dan mendengar pengalaman orang lain,

“kebetulan saya dulu tinggal di Indonesia sampai usia 9 Tahun, dan saya punya teman baik di sini”

“wah hebat ya saya salut lho sama kamu kok kamu solatnya lancar siapa yang ngajarin?’

“mama saya dia yang mengajarkan saya  “jawabnya dengan memainkan HP touch screen ber logo aple bekas gigitan, yang membuat saya ngiler, kalau saya minta di kasih tidak ya?? He he he

“wah ibumu orang alim ya pasti dia hebat selamat ya kamu punya mama yang sangat di impikan semua orang”  ucap saya masih ngiler (tapi tidak ngeces) malihat Hp nya yang sangat keren, sumpah saya baru sekarang melihat Hp model seperti itu sepertinya model Baru!

“terima kasih”
Sebenarnya saya ingin ngobrol banyak lagi tapi tujuan saya ke masjid ini untuk membaca alquran (tadarusan/itikap) lalu saya memulai membaca alquran, dan dia pun membaca alquran juga! Mungkin di lain kesempatan saya akan mengajaknya berbincang-bincang.
Saya melihat jam menunjukam jam 12:13 wah berarti saya sudah 3,5 jam di masjid ini, kulihat dia sibuk dari tadi mengetik-ngetik Hpnya yang bikin aku ngiler itu  (berapa ya harganya?), sudah pegal banget ya, padahal baru saja 3,5 Jam, memang kalau di pakai ibadah Jiwa raga ini susah kompromi pasti ada saja alasannya! Dan saya pun memulai pembicaraan lagi daripada sepi, “ kamu besok itikaf/tadarusanlagi di sini tidak?”
“insya alloh” jawabnya dengan agak bingung, wah jangan-jangan bingung karena ketemu saya yang banyak nanya?
“oh ya Saya Farid” ucap saya sambil mengulurkan tangan saya.
“saya “JK” (bukan Jusuf kala lho, itu di singkat saja, demi privasi, coz saya tidak ijin dulu kepada JK  ketika  saya  menulis cerita ini) namanya 100% amerika/Bule, fisiknya juga 100% Bule, Agamanya mudah-mudahan insya Alloh 100% Islam (amin) karena sesungguhnya hanya Orang yang bertaqwa yang paling mulia di sisi Alloh, karena harta jabatan fisik status pendidikan dan sebagainya itu semua tidak ada artinya di Mata/menurut Alloh. dan seharusnya seperti itu juga manusia memandang manusia lainnya!!
Karena saya terus bertanya-tanya tentang kehidupan/pengalamn  dia selama hidup, dia dengan sabar mau berbagi cerita sama saya, memang di orang baik, saya yakin orang tuanya mengajarkan yang demikian (yang baik-baik), dan saya yakin Orang tua dia oarng yang Baik, (semua pujian hanya Milik Alloh karena semua perkara/hal di dunia ini tidak  akan terjadi tanpa kehendak/ijin Alloh ta’ala.
Dari semua ceritanya, Saya tahu ibunya yang hebat itu, Orang Indonesia asli, dan  Ayahnya juga memang hebat, bekerja untuk kedutaan Amerika untuk Negara Arab, ayahnya warga kebangsaan Jerman, dan sudah menjadi warga Negara Amerika, si Jk juga memang warga Amerika, dan dia dari kecil suka berpindah-pindah sekolah/tinggal ke berbagai Negara, wah pengalaman yang paling saya impikan keliling Dunia!
Saya juga sempat menanyakan dia tinggal di Amerika seperti apa susah senangnya jadi Orang islam??
Katanya, dia kuliah jurusan Akuntansi, di daerah Amerika yang sangat susah masjid, jauh benget katanya, kalau sholat jumatan dia menyewa taksi menempuh perjalanan skitar 20 mil, dia juga susah mendapatkan makanan Halal di Amerika, dan dia tinggal di Asrama, dan sekamar berdua dengan orang yang non muslim, di tempat kuliahnya memang ada  komunitas Muslim, tapi sangat sedikit, dan jarang aktif, apalagi Orang muslim yang kuliah di amerika sudah banyak yang lupa jati diri Agamanya yang harus dia junjung tinggi itu, saya semakin salut dengan Orang tuanya JK mampuh mebangun akhlak anaknya yang Insya alloh dapat berpegang teguh pada hukum/aturan agama Ialam, mudah-mudahan saja suatu saat saya bisa bertemu dengan orang tuanya yang sangat hebat itu, Mudah-mudahan keluarganyan itu selalu mendapatkan pertolongan dan petunjuk dari Alloh tuhan pencipta alam semesta, mudah-mudahan keluarga mereka mendapatkan ke bahagiaan selalau!
Si  Jk dia rajin Ibadahnya (aku saja yang baru kenal malam itu sudah sangat jelas tahu, ketika dia tidur dulu beberapa menit untuk menyempurnakan solat malam, lalu bangun dan solat malam/tahjud dan berDoa dengan khusyuk nya!   Lalu saya juga bangun ambil wudhu dan sholat tahajud, ketika dia sudah selesai sholat, den sedang berbincang-bincang dengan sahabatnya yang dari kecil.
Setelah solat tahajud saya langsung pamit saja sama si  JK dan sahabatnya itu, “Farid ini Bagian kamu” katanya sambil memberiku sebotol Minuman Rasa jeruk asli yang lagi ngetrend saat ini di Indonesia,
“oh terima kasih ya  JK”
“sama-sama, oh ya Farid besok saya kabari melalui SMS”
“oke thks ya minumannya” sambil saya menjabat salaman dengan si Jk dan sahabatnya itu, memang tadi kami sempat tukeran No Hp dan Email biar tidak putus komunikasi!
Semenjak say bertemu dengan jk saya merasa bercermin, ternyata saya Ini pemalas dalam beribadah, saya ini Sombong padahal sombong itu pakaiannya Alloh tuhan semesta alam, dan saya ini miskin  amal tapi tidak mengemis kepada tuhan, pokonya setiap saya ingat si Jk saya kadang merasa malu, saya sok alim selama ini.
Sebenarnya saya masih banyak yang ingin saya tanyakan, saya juga ingin berdiskusi tentang Agama yah share saja, waktu itu saya berharap besok dan selanjutnaya saya bisa berbincang tentang hal-hal yang Positif/baik, baik itu tentang kehidupan/pengalaman, ataupun tentang agama/wawasan, sebelum dia kembali ke Amerika untuk melanjutkan Kuliahnya, katanya tingal 5 hari/seminggu lagi dia akan kembali ke amerika!
Tapi sayangnya  ke esokan harinya dia tidak ada sholat teraweh di masjid, saya tanyakan kabar dia juga tidak ada balasan sms saya, saya takutnya dia sakit, ataukah dia sudah kembali ke Amerika lagi! Padahal saya belum puas mendengarkan cerita pengalamannya.
Dan sampai saat ini, saat saya menulis  cerita ini sudah 8 hari, mungkin saja dia sudah kembali Ke Amerika.

Oke deh Selamat jalan Jk semoga tercapai semua cita-citamu, semoga Alloh selalu melindungimu dan keluargamu di Dunia dan akhirat,
Terima kasih telah sabar menjawab semua pertanyaan saya, terima kasih mau menemani saya Tadarusan di Masjid sampai sahur, terima kasih untuk semua cerita/pengalaman hidupnya yang sangat saya sukai dan akan saya abadikan buat jadi pelengkap hobby saya (menulis dan mendengarkan).

tidak lebih dari semalam kita berbicang/mengobrol di masjid, begitu banyak ilmu dan pelajaran yang ku dapatkan darinya.
aku jadi ingat kata ustadzku dulu waktu aku tinggal di pondok pesantren beliau berkata "jika seseorang membuat kamu ingin melakukan ke baikan, maka dia adalah orang yang baik, dan sebaliknya jika seseorang membuat kamu ingin melakukan keburukan , maka dia orang yang buruk pula bagimu"
sebenarnya esok harinya kami sudah sepakat akan melakukan itikaf (tadarusan AlQuran) sampai waktu sahur tiba  di masjid itu, dan kami sempat tukeran Email, dan mobile number, namun sayang sekali Jk, tidak membalasnya ketika kutanyakan rencana kami, dan semenjak itu Jk tidak lagi terlihat sholat Teraweh di mushola tempat kami biasa melakukan sholat isya dan teraweh, padahal saya berencana akan berdiskusi banyak tentang kehidupan, agama, ilmu dan lain sebagainya. karena bagaimanapun juga dia lebih banyak pengalaman hidup di bandingkan dengan saya, meskipun usianya jauh lebih muda dari saya.
mengingat hal itu "kata ustadz saya tadi" saya jadi ingat kalau dia adalah orang yang baik untuk di jadikan teman.  namun yang saya tidak mengerti ada apa dengan JK dia tidak terlihat lagi di Masjid, ketika sholat Taraweh dan sholat Isya, di Sms juga tidak ada Balasan, saya merasa tidak enak Hati (merasa bersalah) apakah dia tidak suka bertemu dengan saya, apakah dia menghindari saya, atau apa??
Salam buat Ibumu, saya yakin ibumu Orang yang Shalehah dan tegar.
Salam juga buat Ayahmu, saya yakin dia Orang yang Hebat dan baik.
Salam juga buat kamu semoga selalu dalam lindungan dan bimbingan allloh taAla!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )