tag:blogger.com,1999:blog-76039477231763627292024-03-16T14:07:53.195+07:00Farid Aslam your friendAwal Muasal Lahirnya Blog ini Hanya ingin mengungkapkan Semua perasaan yang terjadi dalam kehidupan saya secara Pribadi, namun malah menjadi yang Sahabat Lihat ini. . . . apa saja di share!!!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.comBlogger262125tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-53486198810726563992019-04-19T21:23:00.001+07:002019-04-19T21:23:02.777+07:00Nisfu Sya'ban<p dir="ltr">Malam Nisfu Sya'ban, adalah malam tengah bulan, atau malam ke 15 Bulan Sya'ban (Kalender Islam) atau Malam ke 15 Bulan Rewah (Kalender Sunda). Namun orang-orang Arab banyak tang mengartikan Bulan Sya'ban adalah bulan Pengampunan/Pembebasan Dosa ataupun malam Doa, karena dalam islam sendiri Bulan yang paling di muliakan dan dicintai Rosulillah dan juga Robb, adalah Bulan Rojab, Sya'ban dan bulan Romadhon.<br>
Dalam keterangan Beberapa Ulama menuliskan di beberapa Kitab yang mereka tulis, bahwa pada malam Nisfu Sya'ban Robb membukakan Ribuan Pintu Rahmat, maka pada malam Nisfu Sya'ban umat Islam yang beribadah hanya karena mengharapkan Ridho Alloh, maka akan di ampuni Dosanya, dikabulkan Doanya, dan di Ringankan Bebannya (Amin yaa Robb).<br>
Banyak juga para Ulama yang melakukan Ritual ibadah pada malam Nisfu Sya'ban setelah Sholat Magrib dengan Berjamaah membaca Surat Yaasin 3x, dan setiap selesai membaca surat Yaasin yang pertama, berdoa meminta Panjang umur dan berkah hidupnya.<br>
Setelah membaca Surat Yaasin yang kedua berdoa meminta di tetapkan Iman islam, dan wafat dalam keadaan Husnul khotimah.<br>
Dan Setelah membaca Surat Yaasin yang ketiga (terakhir) Berdoa meminta Rejeki yang halal dan berkah untuk bekal ibadah dijalan Allah.<br>
Karena para Ulama meyakini juga pada malam Nisfu Sya'ban adalah malam pergantian Buku Catatan amal masing-masing dalam setiap tahunnya.<br>
Namun pada malam Nisfu Sya'ban ada juga orang-orang yang merugi, mereka tidak akan pernah mendapatkan Rahmat dan berkahnya Nisfu Sya'ban, salah satunya adalah orang-orang ini :<br>
* Syirik/Musyrik<br>
* Dukun, Santet, Teluh<br>
* Peramal<br>
* Pemabuk /minuman keras dan sejenisnya<br>
* Durhaka kepada orangtuanya<br>
* Yang bermusuhan /memiliki musuh lebih dari 3 hari.<br>
Naudzubillahi min dzalik.<br>
Semoga kita dijauhkan dari sifat yabg diatas semua *amin* <br>
Semoga bermanfaat dan berkah, Segala kesalahan hanyalah dosa penulis yang bodoh dalam hal Agama islam, dan segala yang baik dan benarnya adlah Hidayah fan petunjuk Alloh melalui para Ulama dan Ustadz yang menyampaikan hukum agama tanpa ada tang disembunyikan.<br></p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-3580451632603127472019-03-11T17:09:00.001+07:002019-03-11T17:09:04.758+07:00Sepuluh Hari Bersama Orang Asing<p dir="ltr">"Saya sudah sampai di Bandung" memberitahu teman chating yang selama ini sudah akrab, yah walaupun kami hanya teman di dunia maya, namun kami terasa sudah lama berteman di dunia nyata. Kami sudah lama bercerita tentang masa hidup kami masing-masing dan kami sama-sama pernah menikah, sama-sama pernah merasakan bahtera rumah tangga, walaupun di posisi yang berbeda. Meskipun aku gagal menjadi seorang suami dan seorang ayah, namun dia masih sukses menjadi seorang Ibu dan isteri seorang (PNS) Pegawe Negri Sipil di kantor Gubernur Jawa barat, ya dia memiliki suami finance di sebuah Kantor Negeri yang berpusat di Kota Bandung.<br>
"Oke, tapi saya pulang ngantor jam 4" dia membalas chat saya singkat dan agak lumayan lama, sekitar 45 menitan. Saya berpikir pasti dia sibuk di kantor, karena besok weekend pasti laporan keuangan dia harus beres. <br>
Aku hanya membalas "ok" berharap tidak menganggu dia.<br>
6 jam sudah saya menunggu di alun-alun, meskipun pegal dan lelah namun saya terlanjur berjanji akan meet up, karena kita akan melanjutkan kisah-kisah kita didunia nyata, bukan hanya di dunia maya saja.<br>
Sebelum kami meet up, dia sudah berjanji akan menjemput saya di stasiun ataupun di terminal bis, namun saya memudahkan dia, saya menunggu di alun-alun Bandung karena lebih dekat dengan rumah dia (Sebut saja Riyana).<br>
Ternyata setelah 1 jam dia pulang kantor, Riyana tidak menjemput saya, dengan alasan dia capek dan banyak kerjaan, alhasil saya naik ojeg on-line dan dia yg order, dan saya yang bayar, sedikit kecewa, bukan karena saya yang bayar, namun karena dia ingkar janji. Tapi saya tetap menjalankan semuanya sesuai rencana kami, bukankah manusia apalagi seorang lelaki adalah kata-katanya yang dipegang, "Ya Sudahlah semua sudah terjadi" guman hatiku agak sedikit kesal.<br>
Sekitar 15 menit perjalanan dengan ojeg online akhirnya saya sampai juga di sebuah Rumah minimalis, saya berhenti dan mencoba menghubungi Riyana, tiba-tiba ada seorang Lelaki menghampiri saya, "kang Farid ya?" Dia menyapa dan bertanya pada saya.<br>
"Iya. Maaf Bapak siapa ya?" Jawab saya penuh tanda tanya.<br>
"Oh perkenalkan saya Ardi, Suaminya Riyana" sambil tersenyum Ardi mengulurkan tangannya mengajak kenalan/salaman<br>
Saya menerima perkenalannya, Ardi adalah suaminya Riyana, tapi kemana Riyana? Gila saya tidak enak hati kenapa Riyana tidak mengasih kabar ya kalau nanti ada suaminya di Rumah.<br>
Saya di ajak masuk sama Mas Ardi, saya dipersilahkan duduk dan Mas Ardi sibuk membuat minuman dan juga menyiapkan cemilan di dapur, namun bisa saya lihat dengan jelas walaupun agak jauh dari ruang tamu dimana saya duduk.<br>
Saya tidak menanyakan keberadaan Riyana walaupun penasaran. Karena saya menghargai mas Ardi yang ramah dan santun.<br>
Oke saya gambarkan tentang mas Ardi : tingginya diatas saya saya kira dia tinggi 173cm, berat badannya 73kg ( kata Riyana) tapi tidak terlihat gemuk, mungkin karena suka olahraga seperti yang Riyana bilang saat kami chatingan.<br>
"Btw kamu suka nulis ya, wah saya sering baca-baca artikel blog kamu lho" tiba-tiba mas Ardi muncul membawa Tray berisi minuman dan juga beberapa cemilan, saya masih diam, lebih tepatnya bahagia merasa dipuji beberapa tulisan blog saya, karena setahu saya tidak ada yg minat membacanya.<br>
"Ayo di minum dan silahakn cemilannya Rid, wah maaf ya gak ada apa-apanya disini" dia setengah memaksa saya untuk minum dan ngemil, sepertinya dia sadar kalau saya sedang melamun.<br>
Saya minum dan ngemil, sambil ngobrol-ngobrol. Ternyata selama ini saya chating bukan sama Riyana saja, terkadang mas Ardi yang balas chatingan saya, jadi saya tidak tau selama ini saya chating sama Riyana apa sama mas Ardi? Gak masalah yang penting pasangan Suami isteri itu tetap friendly, dan selama chatingan juga saya tidak ada unsur yang salah atau Baperan atau kata-kata yang kurang sopan ataupun kurang baik.<br>
"Riyana belum pulang, biasanya kalau jumat dia suka malam pulangnya" Ardi menjelaskan seakan dia tau kalau saya bertanya-tanya dimana Riyana.<br>
"So kamu mau istirahat apa mau ngobrol sama saya?" Mas Ardi berkata seperti itu saya jadi bingung, saya lelah, namun juga masih asik ngobrol, saya tidak menjawab hanya tersenyum saja.<br>
"Oke kamu istirahat saja, mari saya antar ke kamar kamu" Ardi setengah memaksa dan membawakan tas saya, saya hanya mengangguk dan mengikuti dia naik ke lantai atas, kamarnya lumayan luas, di lantai atas ada 3 kamar, ada ruang tengah juga lengkap dengan TV dan soundsystemnya, Komputer dan juga memakai Wi-Fi, kamar mandinya cuman 1 di luar kamar. <br>
Mas Ardi menunjukkan kamar mandi, ruang nonton tv, dan tempat Mineral water botolan dua karton. Katanya tidak ada galon karena terlalu berat ngangkatnya.<br>
"Selamat istirahat" mas Ardi sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan saya, setelah dia menunjukkan dan menjelaskan fasilitas lantai atas, kamarnya lumayan sangat nyaman AC nya tidak saya nyalakan karena saya tidak suka dingin. Saya mandi, solat isya dan nonton TV, gak lama kemudian saya ketiduran depan TV sampai terlelap, saya mendengar ada yang naik ke lantai atas dengan pelan, tapi saya ngantuk malas untuk lihat, hanya membuka mata setengah, ada yang mematikan TV, dan menyelimuti saya, saya ingin bangun namun saya tahan karena tidak enak dan juga malu, saat orang itu pergi ke tangga mau turun, saya membuka mata melihat Sepertinya orang yang mematikan TV dan menyelimuti saya adalah Riyana, soalnya saya lihat dia seorang wanita, meskipun tidak jelas, tapi saya yakin dia seorang wanita.<br>
Adzan subuh sangat jelas terdengar, sepertinya Masjid begitu dekat, namun saya tidak melakukan sembahyang Subuh di masjid, karena gak enak sama tuan rumah, pintu semuanya dikunci, begitupun gerbangnya<br>
Setelah saya selesai Sholat subuh di kamar, Saya membaca Surat Yaasin, karena itu kebiasaan saya sudah lama. Lalu saya kembali ke kamar dan tiduran dengan pintu masih terbuka.<br>
Beberapa menit kemudian, mas Ardi mengetuk pintu, walaupun pintu terbuka. "Hai, selamat pagi mas Ardi" sapa saya sedikit kaget dia tiba-tiba mengetuk pintu kamar yang terbuka.<br>
"Selamat pagi Rid, ayo kita lari pagi? Saya tunggu di bawah ya?" Dia ngajak atau nyuruh ya? Gak nanya mau lari pagi gak, ya sudah saya cuci muka, gosok gigi, pakai minyak rambut, ganti baju lalu turun.<br>
"Kamu pakai sepatu ini saja" mas ardi menunjukan sepatu yang Rapi tersimpan di rak sepatu begitu banyak, saya bingung mau memakai sepatunya yang mana? Akhirnya saya memilih sepatu Running sesuai warna favorit saya yang Biru. Pas saya ambil, mas Ardi tersenyum girang, saya kaget dan bingung, lah kenapa ya?<br>
"Saya tidak menyangka Rid, itu sepatu favorit saya lho, meskipun sepatunya sudah lama sekali dan saya masih suka memakai sepatu itu" <br>
"Saya suka aja mas, ini warna favorit saya Biru" ucap saya sedikit tersipu malu, namun tetap saja memakainya, sedikit longgar di kaki saya.<br>
"Iya, saya tau semua tentang kamu Rid, Riyana suka membicarakan kamu kok, tapi itu sepatu kesukaan saya karena memiliki banyak kenangan indah"<br>
"Iya mas, maaf kalau saya salah ambil"<br>
"Lah, kan saya yang suruh kamu milih yang mama saja, gak usah sungkan" mas Ardi menepuk-nepuk pundak saya.<br>
Dan kamipun lari, keliling komplek perumahan sekitar rumah mas Ardi, Riyadi juga ikut, Riyadi anak kedua mas Ardi dan Riyana, usianya 3 tahun, anaknya lucu dan smart, Alhamdulillah Riyadi suka juga sama saya dan gak sungkan kalau ngobrol dan saya gendong juga dia mau.<br>
Ternyata di taman perumahan mas Ardi banyak juga yang lari dan olahraga, mungkin karena hari sabtu, banyak yang menyapa mas Ardi, ada juga beberapa yang nanya mas Ardi dan Riyadi, mas Ardi juga gak segan mengenalkan saya pada para tetangga yang sedang olahraga di taman, mengenalkan saya sebagai saudara istrinya ya katanya saya saudara Riyana dari kampung, geli sekali mendengar itu, tapi senang saja sih saya di anggap sebagai saudara, sepertinya mas Ardi sangat familiar di komplek rumahnya, banyak yang nyapa sepanjang perjalanan dan di taman juga.<br>
Jam 9 kami pulang, Riyadi masih ingin di gendong sama saya, saya sih senang aja, namun mas Ardi melarang Riyadi, dan disuruh jalan kaki. Saya hanya tersenyum dan memberikan kedipan mata kanan sama Riyadi, Riyadi masih cemberut berjalan sambil menundukkan kepalanya.<br>
Sampai di rumah Riyana sudah menyiapkan makan di meja makan, dan dia sudah rapi, saya menghampiri dia dan menyapanya lalu menganggukan kepala dan salaman tapi tidak bersentuhan, dia tersenyum lalu mengalihkan perhatian "ayo makan dulu semuanya" <br>
Saya duduk dekat Riyadi, Riyana duduk sampingnya mas Ardi, saya hanya diam dan bingung harus melakukan apa? Kalau di chat saya biasanya bawel dan apa saja di obrorkan, tapi di dunia nyata haduh, saya langsung gak bisa berbuat apa-apa, saya juga bingung yang paling sering chat sama saya itu Riyana apa mas Ardi? Ah sudahlah terserah.<br>
"Oke makannya surah beres, giliran para Lelaki bersih-bersih badan (mandi) kita berangkat jalan-jalan" Riyana memulai percakapan, karena semenjak makan kita semua berdiam.<br>
"horeee!!!" Riyadi senang dan mengangkat kedua tangannya.<br>
Saya pamit duluan, dan naik ke atas mandi dan mau bersiap-siap. Setelah selesai mandi dan berdandan Rapi saya turun.<br>
Ternyata Riyadi surah menunggu dekat mobil dan bermain game di Tab, saya menghampiri dia.<br>
"oom bisa gak main ini?" Riyadi memberikan tab pada saya.<br>
"Wah dede, om tidak bisa main, dede aja ya, om nonton" aku menolak dan duduk samping Riyadi.<br>
Lalu datang Riyana, dam mas Ardi, aku membukakan gerbang garasi.<br>
"Farid kamu di depan saka sama mas Ardi ya, saya di belakang sama Riyadi" mendengar perintah Riyana saya hanya mengangguk lalu saya masuk mobil di depan.<br>
"Mom kita mau kemana" tiba-tiba Riyadi bertanya.<br>
"Kita akan keliling Bandung, kasihan Oom nya belum tau Bandung" senyum-senyum mas Ardi melirik saya, saya hanya diam saja.<br>
"Ih papa jahat ya om" sergah Riyana sedikit tersenyum.<br>
"Tidak apa-apa, saya memang belum tau Bandung, walaupun orang Bandung" sedikit Malu saya mengakui.<br>
Dari situ kami mulai berbicara banyak hal selama diperjalanan, tapi Riyana lebih banyak diam saja, saya dan mas Arsi saja yang banyak berbicara. Kita keliling Bandung, antar mall-mall terbesar dan terbaik di Bandung.<br>
Mas Ardi dan Riyana berbelanja kebutuhan di supermarket, saya mendorong troli, Riyadi duduk di atas troli, mas Ardi dan Riyana sibuk memilih dan kadang membaca label dan tgl kadaluarsa barang yang hendak mereka beli <br>
"Om mau beli apa?" Tanya mas Ardi tiba-tiba pada saya <br>
" Tidak ada mas, lanjut aja"<br>
" Minuman atau cemilan, kan kamu nanti di rumah sendirian lho, saya dan Riyana kerja" mas Ardi meyakinkan saya.<br>
Saya bertanya-tanya, lah bukannya saya senin pagi akan pulang, dan besok Minggu sehari lagi saya di rumah mereka.<br>
"Susu aja yah, Oom tidak suka kopi soalnya" tiba-tiba Riyana nimbrung dan membuat saya kaget<br>
"Oke" mas Ardi menjawab dan bersalaman dengan Riyadi.<br>
Mas Ardi semangat berbelanja dengan Riyana, mereka memilih beberapa buah-buahan dan menimbangnya, saya asik bercanda bermain sama Riyadi, kadang kalo troli berdekatan dengan Rak/etalase tempat display barang Riyadi iseng selalu mengambil apapun yang diraihnya dan memasukkan ke Troli, lalu aku kembalikan ke tempat display, dan menjauhkan Troli dari rak display. Riyadi masih betah duduk di troli yang saya dorong. Aku terus mengikuti mas Ardi sama Riyana yang asik memilih-milih apapun yang hendak mereka beli, kadang mereka membaca label kadaluarsa, label halal, label komposisi atau apapun entahlah, pokoknya mereka sangat lama kalo membeli satu barang saja, diperiksa dan dibaca terlebih dahulu.<br>
Aku terus mengikuti mereka sambil sekali-sekali bercanda dengan Riyadi layaknya aku anak kecil, namun aku pura-pura diam dan memperhatikan area supermarket sambil menahan rasa ingin ketawa, ketika mereka menengok saya, tapi saya yakin mereka tau kalau saya bercanda sama Riyadi, terlihat mereka tersenyum-senyum dan melirik kami dengan hati-hati.<br>
Selesai belanja kami jalan-jalan aku masih mendorong troli, sambil makan Roti yang tadi dibeli.<br>
"Wah Oom nya lapar Dede" tiba-tiba Riyana menengok saya, lalu mas Ardi mengambil alih troli yang saya dorong<br>
"Biarin mas, saya aja" saya tidak melepaskan tangan saya dari troli. Riyana tersenyum menghampiri kami, "Dad belanjaannya masukin mobil aja, Bunda nyari tempat makan takutnya pada penuh" ucap Riyana sambil menggendong Riyadi yang dari tadi asik makan eskrim dan duduk di troli.<br>
"Dikampung kamu ngapain saja Rid?" Mas Ardi mengawali percakapan saat kami berjalan menuju elevator turun. Saya tidak tau letak Mobil mas Ardi diparkir, makanya saya hanya mengikutinya dari belakang.<br>
"Makan tidur nonton saja mas" jawab saya singkat sambil tersenyum<br>
"Kamu dulu pernah bekerja di kantor pemerintah ya?"<br>
"Iya mas, setahun yang lalu"<br>
"Oh ya rencana kamu pulang kapan Rid?"<br>
"Senin pagi aja, insyaallah"<br>
"Lah cepet banget, jangan lah, jangan Senin"<br>
"Memangnya kenapa mas? Saya tidak boleh lebih dari tiga hari"<br>
"Kenapa Rid, takut orang rumah nyariin ya? Hehehe" mas Ardi ketawa sambil menepuk kepala saya, seakan saya anak kecil<br>
"Ups, rambut kamu keras banget Rid, wah saya terluka, hahahhaa" candanya<br>
"Ya sudah nanti cuci tangan saja mas di toilet" <br>
Akhirnya sampai di basemen dan saya memasukan barang belanjaan ke belakang mobil. "Eh itu minuman buat kamu rid Ambil aja"<br>
"Tapi saya tidak suka soda mas"<br>
"Ya sudah buat saya saja, tapi kamu jangan bilang sama Riyana ya"<br>
"Ok" candaku sambil mengunci bibirku, seakan ada resletingnya.<br>
Lalu kamu ke toilet untuk cuci tangan dan melanjutkan jalan menuju Riyana yang entah dimana.<br>
"Coba om telpon istri saya dimana mereka?" Perintah Mas Ardi, sepertinya mas ardi tidak bawa HP tasnya td dititip sama Riyana<br>
Belumlah sempat saya menekan tombol telpon Riyana udah kirim gambar ke wa saya.<br>
"Mas disini" ucap saya sambil memperlihatkan foto yang dikirim Riyana.<br>
"Ok, ayo om" Mas Ardi langsung mempercepat langkahnya, aku juga mempercepat langkah tak mau ketinggalan.<br>
"Aku udah pesenin tenderloin steak buat kalian, soalnya takutnya kalo yg lain lama, ngantri, gak apa-apa kan?" Ucap Riyana saat kami mau duduk. Aku hanya tersenyum dan duduk dekat<br>
Riyadi yang lagi asik makan French fries aku melihatin dia yang lagi asik, lalu Riyadi melihatku dengan cuek, aku mengedipkan mata kananku, eh Riyadi malah menyuapiku, aku agak malu tidak enak sama Mas Ardi dan Riyana, tapi Riyadi maksa, akhirnya saya buka mulut, dan ternyata French fries nya malah dimakan sama Riyadi, aku cemberut dan membuang muka, Riyana dan mas Ardi tertawa lepas.<br>
"Oh ya minumnya blm pesan, kalian pesan saja masing-masing" Riyana memberitahu kami.<br>
"Ayah jus sirsak saja ya" Riyana mendahului mas ardi, lalu memberikan buku menunya ke saya.<br>
"Saya jus Alpukat saja, jangan pake gula ya, kalo susu boleh" ucap saya pada pelayan restoran yang dari dari di panggil sama Riyana.<br>
Usai makan kami langsung pulang, tadinya mau sholat di mall tapi karena repot akhirnya kami sepakat Sholat di rumah saja. Sepanjang perjalanan Riyadi dan mamahnya tidur di belakang.<br>
Saya perhatikan mas Ardi melirik ke kaca spion dan sekali-kali minuman Soda yang dia ambil tadi, lalu menyimpannya dekat saya, agar di kira Riyana itu minuman saya. Aku diam saja namun kulihat mas ardi senyum-senyum dan mengedipkan matanya dan menaruh jari telunjuk di bibirnya ( berarti jangan bilang-bilang). Karena Riyana sangat tidak suka jika mas ardi merokok dan minum Soda, kalo merokok mas ardi sepenuhnya berhenti, namun kalo minuman soda mas ardi tidak bisa, makanya suka sembunyi-sembunyi.<br>
"Dad nanti kita nonton jadi kan?" Riyana tiba-tiba bertanya, mas ardi yang sedang minum kaget lalu memberikan minuman soda itu pada saya.<br>
"Jadi dong, ya kan om?" Ucap mas ardi dengan tenang, dan saya hanya diam saja</p>
<p dir="ltr">**Bersambung**</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-31353447972534772892019-01-08T16:05:00.001+07:002019-01-10T15:40:11.930+07:00Masa lalu yang tidak akan pernah terulang<p dir="ltr">Tiada kisah paling indah. Selain masa Kenakalan anak Tahun 90- Milenium seperti kisah saya dan beberapa teman kecil saya di kampung halaman.<br>
Saya masih ingat waktu ketika masih duduk dibangku kelas 6 SD ( Sekolah dasar) dimana setiap hari selalu saja melakukan kenakalan lalu dapat hukuman, lalu melakukannya lagi. Kami tidak mengenal kata lelah, manja dan lebay, kehidupan kami sangat keras dan sangat bahagia walau serba kekurangan ataupun sangat Sederhana, bahkan meskipun ada beberapa teman sekolah yang kaya raya, tapi mereka tidak pernah sombong ataupun angkuh, tidak pernah merasa ada perbedaan apapun disekolah maupun di tempat main, karena kami bukan generasi micin, bukan generasi milenial, bukan juga kids jaman now, kami tidak pernah mengenal cabe cabean ataupun terong-terongan. Yang hidup masing-masing dan asik dengan dunianya masing-masing.<br>
Yang paling berkesan ketika setiap pulang sekolah (Alhamdulillah saya dan teman tidak pernah bolos) saya bersama teman-teman sering kali mengumpulkan uang jajan, meskioun kebanyakan dari kami tidak pernah membawa uang jajan, lalu membeli Rokok ke warung dengan alasan disuruh si amang (Paman), lalu kamu pergi ke kebun yang banyak pohon tinggi dan rimbun, kami memanjat pohon tinggi dan melakukan aksi nakal yaitu merokok secara bergantian, kalau tidak kebeli Rokok, kami biasanya menggunakan batang pohon umbi manis yang besar, atau pohon Roay yang sudah kering biasanya di kebun dengan mudah di temukan. Namun aksi kami Tetap saja ada warga yg memergokin kami dan kami dipaksa turun dari pohon tinggi dan dimarahin, di jewer kuping kami, kami nangis bareng dan saling mengalahkan. Dan sejak saat itu kami tidak pernah melakukannya sampai kami sudah beranjak dewasa. Namun kebiasaan nakal lainnya selalu saja kami lakukan, seperti mencuri kelapa muda dari pohon kelapa orang lain yang kami lewati sepulang sekolah, atau berenang di Empang yang banyak ikannya, kadang kalau ketangkep ikannya ya kami bawa pulang dan nanti malamnya sepulang ngaji kami akan bakar-bakaran dan masak nasi liwet , padahal kalau ketahuan sang pemilik empang itu tentu saja kami akan di jewer dan di laporkan ke orangtuanya masing-masing, lalu kami dapat hukuman extra dari orangtua masing-masing yang lebih parah dan lebih berat. Dan besoknya tangan atau betis kami memar-memar hasil dari kenalan kami, hukuman dari orangtua masing-masing, dan kami tetap saja pulang sekolah selalu merencanakan apa saja selalu ada kegiatan yang harus dilakukan bersama-sama.<br>
Kami biasanya sudah miliki tanggung jawab untuk mencari Rumput buat makanan kambing orangtua kami, ataupun mengambil kayu bakar untuk masak, kalau tidak ada kayu bakar maka ibu kami tidak akan memasak. Dan itu sudah tradisi menjadi kewajiban anak lelaki walaupun masih duduk di bangku Sekolah Dasar.<br>
Kami juga jarang membawa uang jajan, karena kami jarang jajan disekolah, dateng sekolah kami langsung ngumpul membahas kegiatan yang akan dilakukan sepulang sekolah nanti, kadang membahas acara tv yang akan kami tonton hari Minggu yang akan datang, karena kami hanya punya waktu nonton tv setiap<u> </u>minggu pagi saja sampai jam 11-12 siang, itupun nonton bersama di Rumah tetangga, TV yang masih hitam dan putih gambarnya, yang menggganti Chanel harus diputar tombol yang ada di tv nya, dan itu membuat yang punya tv malas untuk gonta ganti Chanel kebetulan kalau hari Minggu pagi semuanya tontonan tv khisis untuk anak-anak dan sangat mendidik generasi bangsa, tidak seperti sekarang yang saya lihat sangat miris, dan berbahaya bagi mental generasi bangsa.<br>
Ada juga tetangga kami yang memiliki TV berwarna, namun biasanya orang yang sangat kayaraya di kampung kami yang memiliki TV berwarna, dan kami meskipun masih Anak-anak tetap saja merasa sangat segan untuk masuk kerumahnya.<br>
Kadang kami berenang di kali dan sungai sampai lupa makan lupa waktu lupa tugas dan Lupa segalanya, sadar-sadar ada salahsatu orangtua kami yang datang membawa sapu lidi marah-marah karena sudah mau Magrib belum juga pada pulang, dan kami semua di marahin dan di suruh pulang semuanya, Karena di kampung kami sudah menjadi tradisi Selalu melakukan Sholat magrib di masjid dan belajar ngaji sampai waktu isya tiba, dan kami pulang, kadang kami nginep di masjid, kami patungan beras perorang 1 cangkir, untuk kami masak nasi liwet, dan lauk pauknya seadanya saja, apa yang ada di kebun guru ngaji kami, seperti cabe rawit, kayu bakar, lalapan kadang juga main ambil aja apapun yang bisa dimanfaatkan di kebun tetangga, besoknya kalo ketahuan baru minta maaf, kalau tidak paling nanti ditanya sama guru ngaji itu darimana? Dan kami takut kalau berbohong, makanya kami suka mengaku kalau itu minta, to belum ijin.<br>
Kadang kami membuat baling-baling dari bambu ataupun kayu pohon tisuk, kami tidak pernah membeli mainan, karena kami jarang memegang uang, kalau bukan di suruh belanja ke warung sama orangtua kami. Dan selama salahsatunya dari kami ada yang bisa membuatnya, seperti Panggal (Gangsing kayu), Kolecer (Baling baling bambu/Kayu). jajangkungan ( engrang). Mobil-mobilan  mainan lainnya.<br>
Masa kecil kami selalu diajarkan hal hal baik sama orangtua maupun guru sekolah ataupun guru ngaji, tapi kadang kami suka melanggarnya, namun kami tidak takut ataupun malu mengakui kesalahan dan meminta maaf, walaupun kadang kami mengulanginya lagi.<br>
Teman nakal kecil kami sudah ada dua orang yang di panggil Robb, kadang saya suka mendoakan mereka, semoga bahagia di alam sana, bagaimanapun juga kami pernah saling mewarnai hidup kami tanpa ada kepalsuan tanpa ada apapun yang disembunyikan.<br>
Namun kehidupan terus berjalan, kami harus mengikuti alur mengikuti arus karena kami tidak ingin terlindas oleh kemajuan zaman.<br>
Lalu Sekarang kami sudah menjadi Sugardady dan kami sibuk dengan kehidupan masing-masing, yang kadang bertemu cuman say to hai, dan ada juga yang tidak bertegur sapa seakan kami tidak pernah memiliki Masalalu yang sangat indah, padahal kami saling merindukan masa-masa seperti dulu.<br>
Begitulah kisah masa kecil kami yang sangat Indah dan tidak akan pernah bisa dilupakan dan lebih berharga dari apapun.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-50884754924030498902018-12-13T05:14:00.001+07:002018-12-13T05:14:29.470+07:00Sampai kapanpun Akulah Sahabatmu<p dir="ltr">Isak tangis Sahabatku yang merasa sendirian dalam kegelapan.<br>
Yang bangga dengan topeng canda tawa dan senyuman.<br>
Aku tau jiwanya sakit tersayat, aku tidak melihat karena aku merasakan.<br>
Aku pernah menasehati, namun dia malah mencaci.<br>
Dia berkata aku sok suci, dan aku dia benci.<br>
Sahabatku.. . .<br>
Dulu dia sangat bangga menatap diri di kaca.<br>
Dia merasa dirinya setara dengan dewa.<br>
Banyak yang memuja dan menyapa.<br>
Tubuhnya yang sempurna ia jadikan barang antik di etalase.<br>
Tak sembarang orang mampuh dan berani menyentuh.<br>
Namun semua orang berani dengan penuh nafsu melihatnya, bahkan memimpikannya walau semalam.<br>
Dia terlena dengan segala pujian<br>
Dia semangat dalam pertukaran<br>
Nafsu duniawi yang sesaat<br>
Tak peduli Melumpuhkan akal sehat<br>
Tidak peduli sekalipun ia tersesat<br>
Bagai iblis yang berwujud malaikat.<br>
Tak pernah peduli dengan semua nasehat.<br>
Kini. . . . dia kembali padaku tanpa kata<br>
Dengan tertunduk dan berurai air mata<br>
Dulu dia bangga meninggalkanku yang selalu ada<br>
Untuknya, selamanya.<br>
Kini kembali dengan perasaan bagai sampah yang nyata<br>
Jujur... Aku tak peduli dia menjadi apa<br>
Yang kutahu kami sahabat selamanya<br>
Kulihat tubuhnya berguguran<br>
Dia menangis dan mencaci diri<br>
Yang dulu merasa bangga dan suci<br>
Dia baru sadar jika hidupnya adalah titipan<br>
Dan kini terikat penyakit teguran<br>
Orang sekitar menjauhinya tanpa alasan<br>
Diapun merasa hidupnya tak bisa dipertahankan<br>
Merasa hancur dengan kenyataan<br>
Merasa hidup tak berarti dengan bukti yang menyakitkan<br>
Dia merasa sedih dan pilu<br>
Seakan memikul beban yang terpaku<br>
Kini, dia datang padaku melepaskan kesombongan<br>
Merasa diri hina dan rusak tak tertahankan<br>
Sahabatku, <u>d</u>engar aku kali ini saja<br>
Untukmu aku akan selalu ada<br>
Kini dan selamanya<br>
Ini bukan kutukan, tapi pertolongan<br>
Percayalah ini adalah kesempatan<br>
Untuk meraih mimpi bersama tuhan<br>
Berdoalah dan memohon ampunan<br>
Dan jadilah berguna bagi semua orangl<br>
Dengan apa yang kamu alami sekarang</p>
<p dir="ltr">*Bintaro 1 maret 2018*</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-35552235063788617822018-11-23T20:04:00.001+07:002019-01-13T17:48:10.359+07:00Lelaki pengecut<p dir="ltr">Malam ini tiba-tiba saja terasa gelap gulita, bagai langit pun runtuh menindihku, aku yang selalu ceria setiap kali melihat handphone dan bersuka ria di obrolan WhatsApp, mendadak terdiam ketika melihat status WhatsApp seseorang yang akan melangsungkan akad nikah Dua hari lagi.<br>
Ya dua hari lagi, namun Rasa sakit dan sesaknya terasa detik ini juga, kenapa? Kenapa dan hanya bisa bertanya dalam hati pada diri sendiri dan juga Tuhan sang penulis Takdirku.<br>
Kenapa begitu cepat dia menggantikan posisi orang di Hatinya? Semudah itukah melupakan apa yang telah terjadi diantara aku dan dia?<br>
Aku hanya bisa berusaha untuk tersenyum dan mencoba mendoakannya semoga bahagia dan langgeng sepanjang usia.<br>
Aku tidak bisa berkata apapun, karena ini memang sudah jalan takdir, sudah nasib ini aku harus kuat dan sabar menjalani menerima dan mengakuinya.<br>
Dia akan menikah 2 hari yang akan datang, betapa bahagianya dia di status WhatsApp yang begitu bahagia dia memberitahu Dunia bahwa dia sangat bahagia, benarkah?<br>
Kenapa aku harus merasa tersakiti? Aku yang pengecut, tak pernah mampu, sanggup dan berani untuk memperjuangkan rasa ini, cinta ini padanya, walaupun aku tau diapun merasakannya dan sudah menyadari apa itu perasaanku padanya, namun dia tetap saja membutuhkan penjelasan dan aku tidak mampu melakukan itu.<br>
Kenapa? Kenapa semuanya selalu datang dalam hidupku ketika sudah terlambat.<br>
Ketika aku sudah memutuskan <u>a</u>kan bekerja ke Luar negeri, semuanya seakan datang menggoda dan membuat diriku untuk merubah pikiran dan niatku.<br>
Bukan saja sama sang dewi yang hadir, namun juga karier yang memuncak pun hadir ketika semuanya sudah diputuskan.<br>
Aku hanya bisa. Menangis dalam hati, berpikir pun setengah sadar.<br>
Aku sudah hilang arah dan tujuan. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan, adakah engkau melihat dan mendengar aku yang sedang patah hati ini?<br>
Apakah engkau akan diam saja melihat aku yang terluka parah?<br>
Aku pengecut, kenapa kau menjadikan aku seorang pengecut?<br>
Aku hanya bisa pasrah pada keadaan, dengan apa yang akan terjadi, dengan apapun yang aku terima.<br>
Tuhan semoga dia menjadi istri shalehah dan rumah tangga mereka sakinah mawadah warohmah. Amin<br>
Tolong jaga dia untukku ya Tuhan melalui suaminya.<br>
Semoga mereka bahagia selamanya.<br>
Tiada untaian kata yang bisa mewakili apa yang aku rasakan saat ini kecuali air mata dalam Doa.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-21305311769609278662018-09-12T16:45:00.001+07:002018-09-12T16:45:21.051+07:00Hanya Tuhan Dalam keyakinan Diri kita yang bisa membantu.<p dir="ltr">Tidak ada orang lain selain diri kita sendiri yang bisa membuat kita percaya diri, membuat kita melangkah maju menjadi pribadi yang lebih baik.<br>
Terkadang diri sendiri tidak sadar kalau memiliki potensi yang tidak semua orang miliki. Dan tidak sadar masih punya keluarga dan sahabat yang sayang sama dan selalu mendukung kita untuk lebih maju dan bisa berdiri tegak menghadapi apapun. Saya pernah di tegur oleh salah satu teman lama saya di pesantren, katanya ini tidak benar, entahlah, saya tidak tau kenapa dia berkata seperti itu, menyangkalnya. Bukankah sering disuarakan beberapa kata-kata mutiara dalam agama Islam, atau hadist mafudhot, hadist Qudsiy dan yang lainnya. Tuhan tidak akan pernah merubah suatu kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri. Saya rasa itu sudah sangat jelas bahwa Tuhan (الله) memang maha kuasa tapi jangan lupa bahwa Tuhan juga maha pengasih, maha bijaksana, maha mendengar dan maha lainnya seperti yang selalu, jadi jika saya salah semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa saya, dan jika saya Benar semoga Tuhan mengampuni Kita semua. Disi saya hanya mencurahkan pemikiran dan pengalaman.<br>
Manusia kadang sering dan bisanya hanya nuntut, contohnya saja Saya Pribadi, sering nuntut dan kadang meminta berdoa sambil nangis, kadang sambil marah atau kesal, saya rasa doa seperti itu bukan ibadah bisa juga menjadi Dosa atau kesalahan, karena sejatinya kita berdoa kepada Tuhan harus ikhlas karena berdoa juga adalah ibadah.<br>
Saya pribadi ingin hidup bermewah-mewahan padahal jika di pikirkan dengan kepala jernih kehidupan saya sudah berkecukupan. Jika dibandingkan dengan beberapa tetangga atau orang lain yang mungkin secara pisik atau secara kasat mata saya lebih beruntung daripada mereka.<br>
Terkadang saya suka berkeinginan dan berpikir bagaimana mendapatkan hasil yang instan tanpa kerja keras. Memang itu pemikiran Bodoh, tapi jujur itu sering terbesit dalam benak saya.<br>
Percaya ataupun tidak, sesungguhnya bekerja keras itu tidak akan pernah mengecawakan ataupun mengkhianati sang pekerja keras itu. Memang hidup ini tidak seindah kata-kata dan tidak semudah membalikkan telapak tangan, seringkali saya juga mengalami kegagalan dan putus asa. Namun kehidupan ini terus berjalan dan menuntut kita untuk terus berpikir dan bekerja keras mungkin lebih keras lagi.<br>
Saya membayangkan saja, Jika saya hanya berdiam diri dan mengharapkan keajaiban dari Tuhan untuk menyelesaikannya saya rasa itu tidak akan mungkin dikabulkan juga oleh Tuhan.<br>
Seperti kata-kata ayah almarhum Ayah saya "Ini di Dunia apapun keinginan kita, kita harus bergerak dan bekerja, kecuali kalau saya sudah di Surga" yah tentu saja Tuhan juga akan memberikan kemudahan dalam segala urusan apapun masalah saya, dengan melalui kerja keras yang saya ikhtiar-kan.<br>
Seperti Bayi yang merangkak dia butuh proses resiko dan perjuangan yabg tidak mudah untuk bisa berdiri dan berjalan bahkan berlari-lari, dia membutuhkan waktu berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan untuk bisa bersiri dan berlari karena mungkin sang bayi sadar semuanya butuh kerja keras dan proses, karena sang Bayi dilahirkan hanya bisa menangis dan berbaring.<br>
Percayalah ratusan dan bahkan jutaan orang selalu berkata, setiap masalah pasti ada solusinya, saya sadar nasehat itu memang mudah, karena yang susah menerima dan menjalankan Nasehat itu. Tapi ketika saya berhasil menyelesaikan suatu masalah saya merasa puas dan bangga dan saya merasa paling beruntung.<br>
Demikian dalam kesempatan ini saya sudah sukses mencurahkan segala pemikiran dan pengalaman saya, meskipun dalam penulisan dan bahasa sahabat Aslam (Pembaca) merasa bingung dan kata-katanya berbelit, mohon maaf karena saya sang Blogger Amatir.<br>
Terima Kasih sudah sudi mampir ke Blog saya.<br>
Wassalam<br>
<u>CEO</u> Blog ini.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-72016980539736534402018-09-10T08:01:00.001+07:002018-09-10T08:53:55.395+07:00Berpisah, Kehilangan kangen dan Lupakan<p dir="ltr">Entahlah judul diatas pantas atau tidak? Sangat membingungkan saya akan memulai postingan ini darimana, saya sepertinya tidak memiliki bakat untuk menulis walaupun suka membaca, namun saya selalu merasa Gatal dengan tangan ini jika memiliki sesuatu hal dalam hidup saya, dan saya tidak mengabadikannya walaupun berbentuk tulisan.<br>
dalam kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang yang saya alami beberapa minggu terakhir ini.<br>
Tentu saja setelah saya Resign dari tempat kerja 3 minggu yang lalu, begitu kerasnya saya berusaha untuk mengatakan meminta ijin kalo saya akan Resign, karena sudah yakin akan ditahan oleh beberapa teman kerja dan juga atasan (Ge er bin Pe de) , karena memang seperti itu yang saya alami di tempat-tempat kerja sebelumnya.<br>
Alasan saya Resign karena saya akan menerima tawaran pekerjaan yang menurut saya lebih saya inginkan, bukan masalah Passion saya, melainkan lebih ke mimpi dan cita-cita saya.<br>
Saya masih sering berkomunikasi bersama teman kerja (Sebut saja Kantor biar keren) baik itu di medsos ataupun didunia nyata walau hanya sebatas kata "Hi, Hello" banyak teman-teman kerja sekantor teman seruangan maupun beda ruangan mereka sering what's app saya, merasa kehilangan, kangen fan ada juga yang meminta saya untuk main kekantor.<br>
Seperti lyric lagu mah " Kalau sudah tiada, Baru terasa, bahwa kehadirannya sangat berarti" karena tidak memungkinkan kalau perpisahan itu selalu menyakitkan, eits tapi tergantung orangnya juga kali ya, soalnya dulu juga saya sering berpisah sama teman-teman kerja, teman kost dan teman nongkrong, kalo orangnya sering berinteraksi sama saya, tentu saja saya akan merasa sedih dan kehilangan, seperti saya di tinggal berpisah dengan teman-teman. Kadang saya berpikir sedih sekali ya, apa mereka merasakan apa yang saya rasakan ketika saya merasa kehilangan, ada juga beberapa teman saya yang waktu kami berpisah saya menangis karena tidak kuat menahan keharuan seorang teman yang sangat berperan dalam hidup saya.<br>
Kadang saya merasa ketika saya akan melaksanakan tugas perpisahan, saya selalu merasa Teman kerja sangat berarti sekali buat saya. Saya sudah makanan sehari-hari dalam menangisi meratapi setiap perpisahan bersama orang-orang yang saya selalu harapkan kehadirannya, bahkan perpisahan itu untuk selamanya.<br>
Selalu ada 1, 2, atau 3 dari sekian teman kerja yang passion, hobi, atau apapun yang merasa cocok nyambung dan lainnnya, itulah yang akan membuat saya berat untuk meninggalkan Tempat kerja, tapi kehidupan terus berjalan dan saya yakin kita akan selalu dipertemukan dalam momen baik, karena jika kita menjaga komunikasi dengan baik pula. Sudah banyak merasakan asam garam kehidupan ini, bahkan sudah jauh melangkah kaki ini merantau jauh dari zona nyaman tanah kelahiran dan suadara. Namun itu semua belumlah cukup, saya harus banyak-banyak belajar bagaimana hidup ini, karena selalu ada momen yang baru, masalah yang baru dan hal-hal yang baru dalam hidup saya kedepannya.<br>
Bahkan berpisah dengan almarhum Ayah saya dan nenek saya yang membesarkan saya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang <u>adalah</u> hal yang paling membekas sampai sekarang karena saya tidak pernah bisa melupakan momen paling dramatis dalam hidup saya.<br>
Seperti pepatah mengatakan "ada pertemuan pasti ada perpisahan" namun jika saya bisa memilih, saya lebih baik tidak pernah bertemu dan tidak pernah mengetahuinya jika harus ada resiko perpisahan yang akan saya alami. Karena jujur saya tidak Sanggup.<br>
Sepertinya saya harus bisa menyikapi semua itu dengan bijak dan tegar. "Amin"</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-65874931759123274832018-09-03T22:23:00.001+07:002018-09-03T22:23:18.607+07:00Manusia pemimpi kosong<p dir="ltr">Entahlah ini sebuah Harapan, Keluhan, atau hanya ungkapan perasaan saya saja.<br>
Saya selalu merasa saya seorang diri dimanapun, tidak pernah merasa puas dan yang paling menyedihkan, saya tidak punya prestasi dalam Hidup. Kalau bahasa Kasarnya tidak ada satupun yang patut atau bisa saya banggakan dalam hidup saya.<br>
Tentu saja, dari kecil saya hidup jauh dari keluarga dan saudara kandung saya, saya tidak tau cara mengambil kesempatan dalam hidup, tidak tau juga bagaimana menyikapi kehidupan ini. Saya merasa saya hanya beban bagi siapa saja orang disekitar saya, bahkan tuhan telah mengambil semua orang-orang yang saya cintai dam mencintai dan menyayangi saya. Saya adalah saya dengan segudang kegagalan dan masalalu yang buruk. Sahabat yang selama ini selalu menemaniku kapanpun aku butuhkan, mereka hanyalah sahabat bayangan, sahabat khayalan. Karena sahabat saya hanya sebatas tulisan dan kata-kata. Aku menyadari semuanya, namun aku tetap melanjutkan dan setuju dengan semua yang terjadi, walau aku seperti orang tidak waras. Ya aku akan tetap melanjutkan seperti ini, apapun yang terjadi, aku muak dan bosan dengan kesepian dan sendirian. <br>
Aku tidak pernah berpikir akan seperti apa hari esok buat saya, dan meskipun saya selalu memanjatkan beribu harapan pada tuhan.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-75292314574227505572018-08-22T21:05:00.001+07:002018-08-22T21:05:08.372+07:00Agustus 2017<p dir="ltr">Ketika penyesalan dan airmata sudah tidak berguna lagi, karena semuanya tidak mampu mengendalikan keadaan yang sudah terjadi dan terjadi lagi, mungkin airmata tidaklah pernah kering, namun terkadang Harapan lah yang terasa gersang, seakan kasih sayang Tuhan dan mimpi-mimpi tidak akan pernah Tumbuh bermekaran.<br>
Haruskan ada koma, titik ataukah tanda tanya dalam setiap doa yang kupanjatkan Padamu? Setiap kata yang terucap? Aku tidak pernah bisa membaca suasana Hati Manusia, aku selalu takut melakukan kesalahan karena masalalu selalu berteriak meskipun Tuhan tau aku tidak tuli, hanya saja aku tidak bisa berlari secepat orang lain seperti Takdir menyeret ku begitu cepat dan singkat.<br>
Aku benarpun kau hanya diam, kau selalu membuatku harus menebak apa maksudmu,.<br>
Seindah dan sewanginya Bunga yang bermekaran, seiring berjalannya waktu akan tiba masa ia layu, bagaimana jika belum mampu menghibur sang penyair yang sedang kalut dan sedih ini, bagaimana Jika bunga gugur sebelum berkembang?<br>
Aku tidak merasa dirintih oleh siapapun, oleh harapan, Doa, ataupun mimpi, karena padamu sudah aku berikan, kini ku hanya menanti Cahaya yang akan menyinari ku esok pagi dan seterusnya tanpa ingkar janji tanpa henti.<br>
Seakan dunia ini hanya ada hitam Dan putih, namun aku selalu berada diantara hidup dan mati, hembusan angin Malam ini tidak mampu menyejukkan suasana perasaan ini, dan sengatan Matahari pun tidak mampu menghangatkan ini, andai hujan turun malam ini, mungkin bisa membasuh luka-luka hati ini, ingin rasanya ku tinggalkan dan kulepas semua ini, namun Telanjang sangat dilarang.<br>
Aku berjalan sangat lambat, aku berlari bagai dikejar bayang-bayang, aku lelah namun tidak mau menyerah, biarlah aku berjalan tanpa arah Dan tujuan.<br>
Setahun sudah saat aku hancur berantakan, hanya karena kebodohan yang kini ku tertawaan meski dulu kupikir akhir hidup adalah obat satu-satunya.<br>
Dunia 13,14,15 Agustus 2017. </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-F-ndkDG4VpE/W31tkcQpsBI/AAAAAAAARxg/QIJWKaDa3Hk0birJj8gLPqt9It4JOSCPwCHMYCw/s1600/1534946580587.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-F-ndkDG4VpE/W31tkcQpsBI/AAAAAAAARxg/QIJWKaDa3Hk0birJj8gLPqt9It4JOSCPwCHMYCw/s640/1534946580587.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-33748228873438564392018-08-20T05:35:00.001+07:002018-12-10T15:56:22.225+07:00Indonesian vs Luar Negeri, dan terpaksa saya pilih Luar Negeri<p dir="ltr">Sebelumnya saya mohon maaf atas apa yang akan saya tuangkan dalam tulisan ini, bukan saya sangat membanggakan atau meng elu elukan Luar Negeri. Sekali lagi, dalam tulisan ini saya hanya menuangkan pemikiran saya yang Dangkal ini.<br>
Dan saat ini saya harus memilih bekerja di Luar negeri, lebih tepatnya menerima tawaran / Menawarkan Diri sebagai pekerja di Luar Negeri di banding di Negeri Sendiri.</p>
<p dir="ltr">Mungkinkah ini sebuah jawaban atas semua doa-doa yang sekian lama selalu saya panjatkan kepada Robb?, Sudah benarkah dengan semua keputusan saya ini? Bukannya saya Ragu-ragu?, hanya saja, saya merasa berat dan sedih ketika harus meninggalkan pekerjaan dan juga teman kerja. Apalagi teman nongkrong dan keluarga tercinta.<br>
Satu tahun lebih 3 hari, saya merasa mereka (Teman bekerja di kantor pemerintahan) dan mereka terlalu manis untuk ditinggalkan, kenapa saya merasa semuanya begitu terlihat baik, manis dan nyata ketika saya akan meninggalkan, ya semuanya.<br>
Seperti ibunda dan almarhum ayah yang sekian lama tidak pernah mengijinkan saya Bekerja ke Luar Negeri dengan berbagai alasannya, namun saya selalu terus berusaha dan meyakinkan ibunda saya agar merestui saya untuk bekerja ke Luar Negeri.<br>
Dan kini beliau menyerah untuk menahan saya tetap mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian di Negeri tercinta.<br>
Banyak teman-teman saya yang berkata "Kenapa  saya Harus bekerja ke Luar Negeri? Emang sudah tidak ada lagi pekerjaan di Indonesia?" Saya tidak bisa menjawab dengan tepat, karena mungkin manusia selalu berkata dengan apa yang diketahuinya.<br>
Jujur kalau saya iya, saya merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menyambung hidup, untuk memperbaiki status ekonomi saya dan keluarga. Lagi pula saya bekerja ke luar negeri bukan karena Materi saja, ya Munafik memang jika saya berkata Uang Bukanlah segalanya ( karena kalimat itu hanya berlaku bagi mereka yang mudah mendapatkan uang), namun selain materi, saya juga mengejar mimpi saya yang sudah lama terpendam, walaupun belum tentu ada di Negara yang akan saya datangi untuk mengabdi, namun saya berfikir saya juga akan mempelajari Adat budaya karakter, yang akan menjadi pengalaman dan wawasan bagi saya, akan mengukir sejarah ataupun cerita hidup saya buat anak cucu saya di masa depan.<br>
Saya juga mengejar traveling liburan di Luar Negeri yang tidak bisa dilakukan oleh Manusia BPJS (Biaya Pas-pasan Jiwa Sosialita) saya berharap saya mampuh memanfaatkan hal apapun selama di Luar Negeri.<br>
Sudah12 tahun lebih saya mulai merantau demi memperbaiki status ekonomi keluarga, saya sudah merasakan manis asam asin dan pahitnya kehidupan di perantauan dan di Metropolitan sekalipun.<br>
Perusahaan di Retail/Hospitality (Mereka) hanya mau menerima karyawan yang berusia di bawah 24/25 tahun. Dan dengan bekerja 8 jam sehari, dan 6 hari seminggu, belum lagi tanggal merah dan Weekend wajib masuk kerja, karyawan mendapatkan jatah libur hanya weekday, dan bahkan Hari Raya juga tetap harus masuk kerja. Yang menurut saya itu sangat menyedihkan, dimana seharusnya merayakan Hari raya bersama sanak famili namun kami harus tetap Bekerja.<br>
Ada juga beberapa perusahaan yang menahan ijazah kami para karyawan, dan ada juga yang membayar kami di bawah UMR.<br>
Tanggal merah / hari besar juga kami wajib masuk kerja, memang ada beberapa perusahaan yang membayar kami dengan bayaran Double, namun banyak juga perusahaan yang membayarnya dengan jatah Libur tapi harus weekday (PH). Karyawan dan karyawati sama-sama punya masalah masing-masing bagi yang muslim, walau Negara Indonesia mayoritas Muslim, maaf saya Bukan SARA, namun karyawan banyak yang tidak bisa menunaikan Solat ketika Situasi sedang Ramai pengunjung (Terutama di Cafe Resto) lebih seringnya tidak bisa menunaikan Sholat Jumatan. Begitupun dengan karyawati yang dimana ada banyak Perusahaan yang tidak menerima Karyawati yang memakai Jilbab, dan Calon karyawati harus memilih, antara mencari pekerjaan lain yang mungkin tidak jauh berbeda, atau menerima pekerjaan dengan melepaskan Jilbabnya selama jam kerja. Ini bukan HOAXS. saya bersumpah ini terjadi di hadapan Mata saya, dan terjadi di beberapa perusahaan di Negeri tercinta, Bagaimana tidak, kami sebagai karyawan sangat penuh perjuangan dan kerja keras yang super Ekstrak.<br>
Saya yang lebih dari 10 tahun bekerja di Bidang Retail dan Hospitality sudah banyak merasakan situasi apapun sebagai karyawan, dan anak Kost juga anak Kontrakan. Tidak sampai disitu perjuangan kami sebagai karyawan dan perantauan, Setahun kami mendapatkan Cuti tahunan hanya 12 hari, dan ada beberapa perusahaan yang Cuti karyawan harus di bagi 2 season tidak boleh diambil semuanya sekaligus, padahal itu cuti 12 hari hak kami sebagai karyawan yang sudah bekerja selama setahun. Ini hanya sebagian kecil perjuangan kami di Negara sendiri sebagai karyawan dan Perantauan. Bahkan beberapa teman kerja saya di perusahaan lain, mendapatkan cuti kurang dari 12 hari dalam kurun waktu setahun.<br>
Berbeda juga dengan Buruh Pabrik yang menjadi incaran Pekerjaan no 3 , setelah gagal menjadi PNS dan tidak diterima di BUMN.<br>
*(emang di Indonesia Banyak warganya yang bercita-cita ingin menjadi PNS, berbeda di negara lain yang kebanyakan warganya bercita-cita ingin menciptakan sesuatu atau menemukan sesuatu yang belum ada dimuka Bumi atau menjadi apapun yang berguna bagi masa depan Dunia, maaf bukan maksud saya mengarah kalau PNS itu tidak baik, justru PNS sangat membantu pemerintah dan juga Negara)*.</p>
<p dir="ltr">Namun untuk menjadi Buruh Pabrik syarat dan ketentuannya amat sangat penuh dengan pengorbanan, meskipun sangat menjanjikan jika sudah diterima di Dunia Industri.<br>
Ya tentu saja, untuk melamar menjadi Buruh pabrik harus berusia dibawah 22/23 tahun, kebanyakan bahkan hampir semua pelamar harus lulusan SMK, saya pernah melamar di pabrik Kopi instan kemas daerah Tangerang, saya sudah Lulus Spikotes ( tes tulis) dan saya dinyatakan lulus, lalu saya melanjutkan tes kesehatan, tiba-tiba saya dipanggil HRD, dan saya di diskualifikasi dengan alasan Ijazah saya SMA, Bukan SMK. Saya tidak habis pikir kenapa tidak dari awal sebelum tes tulis saya di diskualifikasi karena ijazah.<br>
Untuk menjadi karyawan di Pabrik harus mengeluarkan modal berjuta-juta bahkan sampai puluhan juta hanya untuk menjadi karyawan biasa (Operator produksi), bukan saya saja yang mengalami hal seperti itu, saudara dan tetangga termasuk teman-teman saya juga mengalami hal seperti itu. Ya tentu saja untuk melamar ke Dunia industri harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 3.000.000 sampai 15.000.000, itupun dengan catatan kontrak 1 tahun. Entahlah di perpanjang atau tidak, atau harus mengeluarkan uang lagi seperti awal melamar. Karena kalau melamar sendiri hanya akan buang waktu dan tenaga. Mungkin ada juga yang benar-benar melamar sendiri tanpa dipungut biaya sepeserpun, namun saya yakin mungkin sekitar 2% saja, atau mereka bisa juga mengandalkan saudara / kenalan orang dalam, namun tetap saja harus mengeluarkan uang banyak.<br>
Tidak sampai disitu juga, bahkan di beberapa Perusahaan Industri jika ingin menjadi karyawan Permanen / karyawan tetap harus mengeluarkan uang kembali sekitar 10 kali lipat uang pas awal masuk. Fantastis bukan? Ya ini memang kenyataan yang harus diterima, dan sudah menjadi Rahasia umum.<br>
Namun itu semua kembali kepada diri masing-masing, karena semuanya juga belum tentu 100% di semua bidang industri. Itu hanya pengalaman dan pengetahuan saya yang berpikiran Dangkal saja.<br>
Dan al hasil saya memilih untuk bekerja di Luar Negeri karena sudah pilihan saya dan memang ini jalan satu-satunya untuk menyiasati ekonomi saya dan keluarga saya untuk masa depan kami.<br>
Mohon maaf apabila tulisan ini melukai/mengecewakan atau ada merasa tidak setuju atau menilai saya sok tau segalanya. saya hanya mencurahkan ide pemikiran yang selama ini saya ketahui sesuai dengan apa yang sering saya alami. Saya tidak bermaksud untuk menjelekkan atau mencemarkan nama baik siapapun atau pihak manapun.<br>
Bukan juga saya membanggakan Negara lain daripada Negara sendiri, namun saya hanya orang kampung yang berpendidikan rendah, makanya susah mencari pekerjaan sesuai impian saya di Negeri saya sendiri.<br>
Dan saya memutuskan untuk bekerja ke Luar negeri, dengan Kontrak 2 Tahun Sebagai Batista, dengan mendapatkan Cuti 6 bulan, tiket pesawat pulang pergi ditanggung Perusahaan. Disediakan mess dan makan. Saya juga mendapatkan gaji bulanan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan di Negara saya tercinta ini, namun ya, apa boleh buat saya hanya bisa menjual waktu dan Tenaga saya, tidak bisa menjual yang lainnya.<br>
Saya hanya berbagi pengalaman hidup dan pemikiran, dengan harapan Negara saya kedepannya lebih baik lagi dan mampu merangkul Rakyatnya yang miskin berpendidikan menengah dan tidak ada pungli dimanapun. Tulisan ini saya persembahkan kepada semua teman-teman saya dan juga Saudara saya, yang selama ini selalu menasehati saya, dan selalu bertanya dan meyakinkan saya atas keputusan saya bekerja ke Luar negeri meninggalkan jauh saudara dan keluarga juga teman dan sahabat saya. Jujur saya BERAT SEKALI dan kadang saya menangis harus mengambil keputusan ini, kadang saya merenung dan tanpa tersadar saya meneteskan air mata. Andai saja saya punya pilihan lain, andai ada jalan lain selain keputusan saya ini, andai... Saya tidak ingin larut dalam kata "Andai, andai dan andai" Terima kasih Teman-teman semuanya kalian orang-orang Hebat yang terbaik yang Robb kirim untuk memberikan inspirasi dan mengambil pelajaran dari kalian.<br>
Uang memang bukan segalanya, namun tanpa uang apa yang akan terjadi? Karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.<br>
Selamat hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73. Semoga Kemerdekaan yang sesungguhnya dapat. Dirasakannya seluruh Rakyat Indonesia tanpa kecuali.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-75099544500041568592018-06-01T23:59:00.001+07:002018-08-12T18:09:11.960+07:00Simiskin lemah yang tidak tau diri<p dir="ltr">Selama ini memang banyak pertanyaan, kenapa akhir-akhir ini saya sangat senang sekali trip Traveling mengunjungi alam bebas walaupun sendirian, ya saya selalu sendirian mungkin sekali dua kali saya pernah bareng teman-teman.<br>
Entah kenapa rasanya punya kepuasan tersendiri setelah saya ngeTrip dan membebaskan diri di tempat alam yang saya datangi. Saya me jadi diri saya seutuhnya di alam benas.<br>
Saya merasa menemukan jatidiri saya yang selama ini hilang, saya tidak.merasakan kesepian, walaupun kalau sudah kembali kerumah tetap merasa kesepian.<br>
Walaupun memiliki uang sedikit dan terbatas, namun tidak pernah menghentukan niatku berwisata alam bebas. Bahkan saya sampai tidak makan seharian karena habis uang dipakai Traveling.<br>
Dan selama ini saya tidak pernah ambil pusing dan tidak pernah mendengarkan apapun kata orang-orang yang berbicara kurang enak ditelinga dan perasaan saya.<br>
Namun hari ini malah keluarga saya sendiri yang melarang saya menghentikan saya, untuk tidak lagi Traveling. Mereka tidak merasakan perasaan saya betapa kesepia nya hidup saya, tidak memiliki siapaun yang jadi pegangan hidup saya, seharusnya Keluarga saya yang menjadi kekuatan, saya mendapatkan dukungan dari mereka. Saya tidak pernah meminta materi apapun pada mereka, hanya dukungan dukungan dan dukungan itu saja sudah amat sangat cukup sekali bagi saya.<br>
Keluarga saya tidak setuju dengan kegiatan ritual saya selama ini.<br>
Saya harus mengubur dalam-dalam keinginan untuk menikmati wisata alam panorama bumi karya Tuhan.<br>
Rasanya seakan remuk berkeping-keping terinjak hati dan perasaan saya ini.<br>
Tuhan aku harus bagaimana? Kenapa seakan aku tidak memiliki tujuan hidup?<br>
Selama ini saya selalu menabung <u>uang</u>, mengumpulkan uang saya sendiri untuk jalan mendatangi dan menikmati panorama alam.<br>
Tuhan berikanlah jawabannya "Amin"</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-53271660706490236512018-04-10T22:32:00.001+07:002019-03-08T21:56:31.923+07:00Bukan dongeng Sebelum tidur<p dir="ltr">Tuhan selama ini saya sudah terlalu jauh melangkahkan kaki ini. Saya tidak bisa menghentikan semuanya karena engkaulah yang menggerakan saya.<br>
Tuhan saya mohon kepadamu, dengan kerendaham hati saya, tuntunlah, bimbinglah, dan arahkanlah saya yang tersesat dan tertekan masalalu. Jangan biarkan bayang-bayang selalu menghantui saya walau saya tidak melakukan kesalahan apapun.<br>
Tuhan. Saya sangat merasa kesepian setiap saat. Haruskah saya menempati Kota metropolitan agar selalu merasa ramai dengan mereka yang hidup bebas sebebas-bebasnya? Dan hidup masing-masing, bukankah itu yang saya inginkan selama ini, sendiri tanpa ada yang mau peduli, tidak ada yang mengusik dan melirik.<br>
Jangan pernah memperlihatkan apapun kepada saya yang tidak akan pernah engkau berikan Tuhan. Lebih baik saya tidak mengetahui apapun daripada engkau memperlihatkan yang tidak akan pernah menjadi milik saya <br>
Maaf jika saya merasa, engkau memberikanku kehidupan yang Gersang, tak mampuh hujan membasahinya, tak mampuh juga badai menyapunya, mungkin Dengan air mata ini yang tak kunjung kering dapat membasahi tanah kehidupan yang tandus ini.<br>
Saya. Yang terlalu pasrah dengan alur jalan kehidupan yang kemana pun akan tetap dijalani. Seakan saya lemah dan kuat.<br>
Tak cukupkah engkau ambil orang-orang saya Tuhan? Mereka yang selalu ada dalam hidup saya <u>dimanapun</u> kapanpun saya terjatuh dan terluka, walau Mereka tak bisa kupeluk erat dan kucurahkan airmataku di bahu mereka.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-87781657179048391172018-04-04T15:43:00.001+07:002018-04-10T22:24:15.999+07:00Sahabat Pena vs Sahabat Network<p dir="ltr">Hari ini saya bertemu dengan beberapa orang yang selama ini hanya Chating di media sosial dan aplikasi chat (Dunia maya), entah apa yang kami pikirkan, selama kami Chating, kami slalu berbagi pengalaman hidup, dan juga saling mencurahkan berbagai masalah yang kami alami, sempat beberapa ki kamu video call memperlihatkan daerah disekitar kami.<br>
Banyak sekali trman Chating saya, namun tang masih betah bertahan sampai sekarang cuman 5 orang, mereka adalah : Meliya. Rizka. Edward. Ruslan. Dan Rendi.<br>
Namun hari ini saya bertemu dengan salahsatunya dari mereka. Ya Edward.<br>
Sebenarnya Edward mengajak meet up kemarin ( hari jumat) namun karena ada urusan keluaega, jadi saya tidak bisa meet up jumat, dan akhirnya sepakat hari ini  (Hari Sabtu). Memang sebelumnya saya sudah meet up dengan Meliya. Dan juga meet up dengan Rendi. Tapi meet up dengan mereka scara tidak sengaja, kita kebetulan sedang jalan-jalan di jakarta. Dan kami Chating ternyata dilokasi yang sama. Dan akhirnya kita meet up bertiga.<br>
Namun hari ini saya meet up dengan Edward karena sudah dari jauh-jauh hari merencanakan untuk meet up.<br>
Edward asli Sunda, namun ibu dia orang Uzbekistan, dan menikqh dengan ayah Edward orang Sunda. Dan mereka tunggal di Australia.<br>
Meskipun berdarah indonesia, namun Edward tidak bisa berbicara bahasa Indonesia. Edward tidak pernah mendengar ibunya berbicara bahasa Indonesia.<br>
Namun semenjak dia bertemu dengan minah (nama aslinya Siti Aminah) asli sunda jawa, mendapatkan beasiswanya kuliah di Australia. Minah sangat berpegang teguh dengan agama islam, karena keluarga minah sangat patuh pada peraturan agama islam.<br>
Edward jatuh hati kepada minah, karena cerdas namun tidak banyak tingkah, atau pendiam namun aktif dalam hal apapun yang berhubungan dengan sosial.<br>
Dan Edward private bahasa Indonesia kepada teman kuliahnya. Dengan bayaran yang cukup besar. Dan tanpa diketahui oleh orangtuanya.<br>
Dan sampai sekarang sudah 4 tahun yang lalu semua itu berlalu. Dan mereka sudah menjalin kasih sayang sampai saat ini.<br>
Alamat rumahnya Edward sangat susah ditemukan, bukan karena tidak lengkapnya alamat yang saya dapat, namun karena area perumahan Edward sangat ketat penjagaannya.<br>
Dan karena saya sudah menyerah akhirnya saya mengaku menyerah, saya ambil foto didepan komplek perumahan Edward dan saya kirim chat, " aku disini dan menyerah" katena sejak awal kami sudah perjanjian kalau kita akan bertemu dan tanpa chating dihari itu.<br>
Saya dijemput sama si Edward pake mobil, saya kira siwdward jalan kaki, secara kan ini udah komplek perumahan dia.<br>
Nyampe Rumah Edward saya salamana keluaeganya, kalo yang perempuan saya tidak salaman, menghormati mereka.<br>
</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-79139148533708644022018-02-15T21:53:00.001+07:002018-12-08T05:52:01.148+07:00Badai tidak kunjung Berlalu selamanya<p dir="ltr">Aku tidak memiliki teman selain buku dan pena,<br>
Aku juga tidak memiliki kawan selain lamunan dikala aku sendirian.<br>
Hanya kesedihan seperti ini yang membuatku semangat.<br>
Andai saja tidak ada air mata dalam kehidupanku, mungkin jiwaku akan gersang. Andai saja aku tidak pernah merasakan kesendirian, mungkin otakku akan tumpul, karena percuma aku berada di keramaian, aku tetap akan merasa kesepian.<br>
Mungkin memang tidak ada cinta didunia ini, selain terbungkus Nafsu yang nyata.<br>
Seperti layaknya ilmu yang selalu terbungkus jasa dan harta.<br>
Terkadang aku merasakan begitu dekat dengan seseorang yang tidak pernah ku kenal sama sekali, bahkan kami tidak pernah saling mengenal dan tidak pernah face to face, namun kami selalu bertukar pikiran dan curhat tentang apapun tentang kehidupan kami mulai dari masalah keluarga, pekerjaan dan apapun.<br>
Saat itu Aku bagai manusia yang baru dilahirkan dimuka bumi ini, tanpa tau arah dan tujuan untuk apa aku terlahir? tanpa  memiliki apapun, haruskah merangkak walau kenyataannya aku bisa melompat? Namun aku bebas.<br>
Aku bagaikan <u>r</u>umput liar yang harus selalu hijau agar terlihat indah selamanya, walau tidak ada yang menginginkan dan selalu terinjak-injak.<br>
Aku adalah awan yang gusar dan bingung bagaimana mereka inginkan, harus mendungkah, harus hujankah, atau memang aku harus menghilang dari mereka agar terik sang Surya membakar mereka.<br>
Jika aku terlahir sebagai malaikat kenapa harus berhati iblis?<br>
Mereka sangat menyukai Ragaku yang berwujud Malaikat, seperti yang mereka lihat selalu. Namun mereka juga suka dengan hatiku yang seperti iblis, karena menurut mereka sangat menyenangkan.<br>
Aku tidak pernah merugikan mereka aku tidak pernah mengusik mereka aku juga tidak pernah meminta bantuan mereka, lalu kenapa mereka selalu menghakimiku seakan tau segalanya tentangku.<br>
Lalu dia, Sahabat pena yang sudah lebih dari 6 tahun berkirim surat melalui post, hilang tanpa kabar, pergi tanpa pamit, entah kenapa entah kemana?<br>
Aku tau aku punya Tuhan, tapi kepergian sang sahabat pena, amat sangat melukai perasaan dan meninggalkan luka tang dalam dan susah diobati.<br>
Entahlah, tuhan memang suka sekali mengambil orang-orang ku.<br>
Selalu dan selalu.<br>
Aku bagaikan kertas terapung-apung di atas lautan yang luas tanpa tau arah dan akhir dari kisahku ini.<br>
Semoga suatu saat dia,kamu membaca ini dan sadar aku akan selalu menunggu dan menunggu sampai kapanpun.<br>
</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-32665787759195282862018-02-15T08:25:00.001+07:002018-02-22T12:11:52.672+07:00Mimpi-mimpi Kosong<div dir="ltr">
Aku hanya tertidur, karena aku sangat lelah dengan perjalanan yang terus aku telusuri.<br />
Namun kau datang memberiku mimpi-mimpi indah.<br />
Kau tidak pernah memberiku syarat apapun, bahkan kau juga tidak memberitahuku jika aku terbangun semua mimpi itu akan sirna.<br />
Ketika aku terbangun hanya gelap gulita yang kulihat, hanya dingin yang ku rasakan, ternyata malam masih berlarut-larut.<br />
Aku tidur kembali, berharap mimpi akan berlanjut, namun kau memberiku mimpi yang lainnya.</div>
<div dir="ltr">
tuhan jika saja aku bisa mengembalikan waktu ke masa lalu, aku tidak akan pernah melakukan apapun yang akan teringan sampai masa tua, karena kenangan indahpun pada akhirnya akan sangat menyakitkan dan melukai perasaan jika terus menerus terjadi dan teringatkan oleh takdir.</div>
<div dir="ltr">
seakan aku tidak bisa pernah beranjak dari masa ke masa, dari hari ke haripun aku masih tetap merasakan aku tertinggal sangat jauh oleh kehidupan ini.</div>
<div dir="ltr">
aku merasa tidak memiliki siapapun dan seakan engkau juga terlupkan.</div>
<div dir="ltr">
Tuhan, jika saja aku bisa memilih jalan hidupku, aku tidak akan pernah meminta apapu yang membahagiakan, cukp saja aku menjadi manusia bisa yang tidak pernah bisa mengusik dan di usik siapapun.</div>
<div dir="ltr">
begitu banyak senyuman dalam hidup ini, walau bukan senyuman palsu, namun hanya sekilas dan harus dibayar mahal dengan luka yang tak kunjung kering.</div>
<div dir="ltr">
mimpi terlalu indah, terlalu tinggi, haruskah dijatuhkan?</div>
<div dir="ltr">
aku tidak pernah inginkan jalan hidup orang lain, namun kebanyakan manusia haus mengikuti jalur yang telah ditentukan atau yang diinginkan.</div>
<div dir="ltr">
mimpi seakan mudah diraih, begitu banyak dan terus menerus merangkai mimpi, pada akhirnya hanya kekosongan, kaena mungkin saja semua itu hanya angan-angan semata.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-17461340860064197082018-02-12T12:30:00.001+07:002018-02-22T12:16:48.798+07:00Sifat Orang kaya menurut anda<div dir="ltr">
"Orang kaya biasanya jarang yang rendah hati"<br />
Sering saya dengar kata-kata itu langsung ketelinga saya.<br />
Benar atau tidaknya, saya tidak bisa menilai seseorang dengan secepat itu, karena sangat susah mengenali sifat dan sikap Manusia.<br />
Disini, di setiap postingan Blog ini selalu di ambil dari pengalaman hidup, baik itu orang sekitar saya, atau kehidupan saya pribadi. Namun tidak 100% pngalaman hidup.<br />
Ada beberapa kata yang saya potong atau saya ganti agar tidak ada pihak yang dirugikan.<br />
Kembali ke tema dan judul.<br />
Sifat orang kaya. Sebenarnya hampir semua orang memiliki sifat mementingkan diri sendiri, atau tidak peduli dengan orang lain, begitulah kehidupan diperkotaan, beda sekali dengan kehidupan di kampung, terutama di kampung halaman saya, saya bangga sekali terlahir di kampung saya.<br />
Pengalaman saya hidup di beberapa kota besar. Saya kerja daerah Bintaro, dan tinggal di Kost yang lumayan bagus, bukan karena penghasilan saya besar, namun karena kost itu dekat dengan tmpat kerja dan juga nyaman kostnya bersih. Para penghuni kost hampir semuanya pegawai kantoran dan Perbankan.<br />
Mereka sangat baik dan ramah katena terasa keluarga karena setiap hari bertemu dan satu Dapur umum dan sering masak-masak kalau weekend.<br />
Bagi saya mereka tetangga kost yang paling naik dan asik, tentu saja kita sering Hangout dan traveling bareng kalo sesuai schedule kami.<br />
Mereka juga ngerti kalo penghasilan saya pas-pasan, mereka selalu tidak pernah perhitungan dan enjoy aja dalam masalah money.<br />
Pernah suatu hari saya makan di Resto ternama di jakarta, saya, Riyan, Andre, Ruslan dan Renita.<br />
Setelah acara dinner kami, baru tau saya, kalau mereka sebanarnya angkuh.<br />
</div>
<div dir="ltr">
merak dengan mudah menilai orang lain, dan memaki orang lain jika melakukan kesalahan, padahal mereka sangat pemaaf ketika saya melakukan kesalahan kepada mereka, kok Bisa??</div>
<div dir="ltr">
kalo kami sedang makan-makan di tempat nongkrong biasa, Rian dan Andre paling menakutkan, mereka berdua selalu saja nyuruh ini itu sama server, bahkan kalo mejanya kurang bersih aja sampai dipanggil beberapa kali untuk menyeka table tempat kita berada. apa mungkin itu namanya tak kenal maka tak sayang.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-75164729305328549882018-02-09T14:32:00.001+07:002018-02-15T08:25:24.165+07:00Jumat 09 Februari 2018<p dir="ltr">Tidak bisa dipungkiri, lingkungan sekitar, wilayah yang kita tempati dan daerah yang kita datangi semuanya sudah terencanakan oleh sang Pencipta.<br>
Namun, kenapa mereka selalu merasa smua itu kehendak dan hasil kerja kerasnya.<br>
Aku hanya bingung dengan kehidupanku, bagaimana bisa aku memikirkan dan mengurusi kehidupan orang lain.<br>
Tuhan aku lelah dengan Semua ini, namun aku tidak ingin mengakhiri begitu saja, aku tidak akan menyerah sampai darah penghabisan.<br>
Tuhan aku tidak akan pernah bisa menjadi sempurna, aku bukanlah apa-apa tanpa mereka dan tanpa engkau bimbing dan engkau tuntun, aku takan pernah berhenti akan selamanya meminta apapun yang aku inginkan kepadamu.<br>
Tuhan, aku takan menyerah selama engaku masih sudi , aku akan tetap berdiri tegak dan terus berjalan sampai menujumu Tuhan, meskipun orang-orangku telah engkau ambil semuanya, aku masih punya orang yang memiliki Surga di Dunia, bahkan ditelapak kakinya.<br>
Aku akan tetap tumbuh dan tegar meskkipun sering terjatuh dan terinjak-injak, aku tidak akan pernah menyalahkan siapapun walau diriku sendiri.<br>
Masa lalu maupun masa depan tidak akan pernah peduli, yang kupilih adalah hari ini, karena aku tidak akan pernah kembali ke masa lalu dan belum tentu juga akan ke masa depan. Tentu saja, kematian itu sudah yakin hanya menunggu rahasinya.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-82033513212549089892018-02-08T10:04:00.001+07:002018-02-08T10:04:00.974+07:00Kenapa Harus Wanita? Pria juga banyak yang nakal<p dir="ltr">Saya akan bercerita tentang Wanita.<br>
Ya, tentu saja apa lagi yang menarik dipebuncangjan seorang Lelaki jika bukan harta, tahta dan Wanita.<br>
Seperti yang akan saya bahas sesuai judul diatas, atau melenceng dari judul diatas.<br>
Ijinkan saya yang amatiran ini menulis di Blog, walau tanpa memiliki skill dan pengalaman menulis, namun saya ingin skali bercerita tentang segala pngalaman hidup saya tanpa ada seseorang yang merasa dirugikan.<br>
So saya disini akan mengganti nama dan alamat samaran saja ya.<br>
Bagi saya Wanita adalah makhluk tuhan paling kuat dan lembut, tentu saja wanita banyak yang mampuh mlakukan beberapa pekejaan Lelaki, namun Lelaki belum tentu bisa melakukan pekerjaan wanita, contohnya Mengandung, menyusui, dan yang paling saya kagumi dari Wanita (contohnya Ibu saya) mengalah, sabar, kasih sayang, berkorban, dan pandai merasakan apa yang anaknya rasakan.<br>
Memang wanita adalah cerminan dari suatu keluarga, bahkan Negara.<br>
Meskipun tidak sedikit wanita yang berakhlak kurang sepantasnya.<br>
Ferina teman saya, dia sangat cantik dan tidak pernah berpenampilan seksi, ferina selalu sopan dan ramah, tidak ada tanda-tanda dia wanita Modern, dia selalu mnunjukan sifat lugu gadis Desa pada umumnya.<br>
Namun beberapa tahun saya kenal dia sebagai teman kerja, saya tidak menyangka kalau dia sudah pernah melakukan pengguguran kandungan 1, dan 2 bulan. Saya shock mendengar Ferina curaht.<br>
Mang kami curhat tidak face to face, melainkan Ferina selalu berkirim email kepada saya, dia dngan senang hati mau saya muat kisah hidupnya di Blog saya<br>
Terima Kasih Ferina.<br>
Ferina adalah gadis asal daerah sunda yang sangat tertinggal kampungnya, dimana tradisi dan adat kampung itu sudah menikahkan anak gadis lukusan SD dan SMP, namun Ferina gadis yang beruntung karena dia bisa melanjutkan sekolah sampai bangku SMP, walau dia ingin melanjutkan ke bangku SMA, namun Orangtuanya menikahkan dia dengan anak orang kayak, karena tidak sanggup membayar hutang-hutangnya.<br>
Ferina memiliki wajah yang cantik alami, dan menikah dengan Rian di usia 16 tahun, dan Rian berusi 23tahun. Saminggu setelah Rian lulus kuliah.<br>
Setelah menikah Rian dan Ferina tinggal di Bekasi, karena Rian mendapatkan Pekerjaan sebagai Akuntansi di sebuah perusahaan Industri.<br>
Walau Ferina ingin sekolah dan bahkan ingin Kukiah dan bekerja di kantoran, namun sbahai isteri Ferina mengubur semua impian itu, karena dia hanya Fokus mengurus Rumah tangga.<br>
3 tahun mereka hidup berdua di Rumah Kontrakan, dan belum juga memiliki momongan, karena memang Ferina mengkonsumsi Pil KB.<br>
Memang ferina meminta ijin dulu kepada Rian, kalau dia akan menunda kehamilan sampai usianya 20 tahun. Walau Rian tidak meng iyakan, namun senyuman sedikit terpaksa tertanda mengijinkan, dan ferina sadar itu.<br>
Sebenarnya dalam lubuk hati Rian, rian ingin sekali memiliki momongan secepatnya, namun Entah kenapa Rian tidak pernah mngutarakannya kepada Ferina, mungkin karena takut menyakiti perasaan Ferina atau memang tidak berani.<br>
Rumah tangga Ferina dan Rian sangat harmonis, selalu jalan-jalan ketika Rian libur kerja. Kadang mereka menonton di bioskop.<br>
Semua teman Rian maupun Teman Ferina mengatakan kalau Rumah tangga mereka baik-baik saja dan sangat harmonis.<br>
Namun ternyata dibalik semua itu tersimpan ungkapan dan perasaan terkekang semuanya, ah saya tidak mengerti?<br>
Setiap saat Rian selalu curhat masalah Rumahtangga kepada rekan kerjanya di Kantor dan bagitupun Ferina selalu mengutarakan kekesalan dan keluhannya di media sosial, dia sering Chat bersama teman-temannya.<br>
Sepandai-pandainya m nyimpan bangkai pada akhirnya tercium juga.<br>
Sepandai-pandainya Tupai melompat suaru saat akan jatuh juga. Ferina tau kalau Rian selalu curhat masalah rumah tangganya kepada tman skantornya, begitupun Rian juga mngetahui kalau Ferina suka curhat sama teman-teman di jejaring sosial. (Saya tidak tau persis apa penyebab mereka saling mengetahui kalau mereka sama-sama suka Curhat masalah Rumah tangga ke teman-teman mereka).<br>
Selama menikah Ferina tidak pernah mencintai Rian, dia merasa karena rianlah Ferina tidak bisa meraih mimpinya, padahal Rian sangat mencintai Ferina, bahkan dia s lalu mengikutin apa keunginan Ferina.<br>
Sering kali Ferina melakukan kesalahan fatal dan.meminta maaf kepada Rian, dan rian selalu memaafkan Ferina dengan ikhlas.<br>
S lama menikah Ferina pernah menggugurkan khamilannya sebanyak 2x, tanpa spengetahuan Rian, dengan alasan suatu saat dia bisa cerai dan bisa melanjutkan sekolah dan berkarier.<br>
Bersambung. . . .<br></p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-2930904598230626242018-02-07T15:14:00.001+07:002018-02-15T08:25:27.701+07:00Mimpi dan harapan<p dir="ltr">Semua manusia akan menemukan jatidiri nya, hanya daja mereka sadari atau tidak disadari.<br>
Ya seperti aku, seakan menemukan jatidiriku dan hilang tanpa arah tanpa pamit lalu ditemukan kembali, selalu begitu dan terus terulang kembali dalam hidupku.<br>
Perlu 20 tahunan. Aku baru mengetahui apa makna namaku, yang selama ini tak pernah ada yang mampuh menjawabnya.<br>
Tidak, bukan tidak ada yang menjawabnya , namun aku sendirilah yang tidak pernah melayangkan pertanyaan itu, kecuali dalam lubuk hati yang paling dalam.<br>
Ya, memang aku bagaikan manusia yang hidup di alam mimpi, yang hanya selalu menggunakan perasaan hati, membuatku lemah dan rendah. Dimanapun berada selalu jatuh terinjak dan terlupakan.<br>
Aku tercipta bagaikan benda mati, yang mati rasa memiliki masa depan, bahkan bermimpipun aku tidak sanggup. Begitu banyak mimpi dan Harapam yang belum terwujudkan, berdoa berharap dan berusaha.<br>
Aku terbuat dari tanah terus terinjak tak mampuh meminta langit untuk menurunkan hujan agar aku terbasuh, <br>
Tak mampuh meminta awan untuk meneduhkanku dari sengatan sang <u>surya</u>, <br>
</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-80037059266472022722018-02-06T21:24:00.001+07:002018-02-06T21:24:51.671+07:00Dongeng Sebelum Tidur<p dir="ltr">Salahkah jika punguk merindukan bulan?<br>
Salahkah jika seseorang merindukan masalalu, namun membenci masa lalu itu.<br>
Rindu bukan saja karena jarak yang telalu jauh sampai tidak bisa bertatap muka, namun jarak yang dekatpun kadang terasa begitu jauh, lalu, haruskan terselip Rindu jika demikian?<br>
Ketika aku berharap, seakan semua harapan menjauh dan hanya kecewa dan tangan kosong yang kudapat.<br>
Namun kenapa disaat tidak tepat, kesempatan selalu datang dan aku selalu dipaksa untuk memilih. Antara mengubah masa lalu ataukah mengubah masa depan?<br>
Aku adalah orang yang beruntung dengan apa yang selalu Tuhan berikan, bahkan tanpa aku memintanya sekalipun. Namun kenapa Tuhan selalu memperlihatkan harapan yamg tidak akan pernah bisa aku miliki.<br>
Seringkali aku duduk termenung seorang diri dan aku menatap hampa. Tak pernah ingin aku membuka cerita masa lalu tentang orang-orangku yang begitu mudah meninggalkanku selamanya di tempat ke abadian.<br>
</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-57181907274983468822018-01-22T14:54:00.000+07:002018-02-22T12:22:14.921+07:00SANGHIYANG HEULEUT saguling Bandung barat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sanghiyang heuleut, mendengar kata itu seakan terbayang di kepalaku kalau itu tempatnya bagus dan mungkin harus datang kesana.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
ternyata sebuah danau kecil yang lokasinya berada di bawah Gunung ( saya lupa nama Gunungnya), katanya Sanghiyang heuleut sendiri ditemukan oleh mahasiswa pada akhir tahun 2015, kebetulan Bintang teman saya itu sangat kepo dan begitu ingin tmengetahui asal-usul suatu tempat yang kami datangi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
awalnya saya takut untuk berenang, karena kata pemandu wisatanya airnya dalam banget, kurang lebih sekitar 15 meter, dan tebing batunya 7 meter.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-nA11FQh2OyE/WmWXrNDnhxI/AAAAAAAAFYQ/AB5FTbeRBtYlRSKYgMpOCf3R3nW5WujTwCLcBGAs/s1600/IMG_20180113_125732.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://2.bp.blogspot.com/-nA11FQh2OyE/WmWXrNDnhxI/AAAAAAAAFYQ/AB5FTbeRBtYlRSKYgMpOCf3R3nW5WujTwCLcBGAs/s320/IMG_20180113_125732.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-Uob9nX5Y42M/WmWXvoEXdBI/AAAAAAAAFYY/FtRNoMuXDuQ3ZA0-MC7Zed0nvJQE1paeQCLcBGAs/s1600/IMG_20180113_130040_HDR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://4.bp.blogspot.com/-Uob9nX5Y42M/WmWXvoEXdBI/AAAAAAAAFYY/FtRNoMuXDuQ3ZA0-MC7Zed0nvJQE1paeQCLcBGAs/s320/IMG_20180113_130040_HDR.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-s95fkbLHVAI/WmWXrHLEr2I/AAAAAAAAFYU/UgE2lt7YByoq3K6sCV3DaD71OiK94JHeACLcBGAs/s1600/IMG_20180113_131101.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://3.bp.blogspot.com/-s95fkbLHVAI/WmWXrHLEr2I/AAAAAAAAFYU/UgE2lt7YByoq3K6sCV3DaD71OiK94JHeACLcBGAs/s320/IMG_20180113_131101.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-r8gsp9hOP54/WmWX-bjkaHI/AAAAAAAAFYk/HvHRvu0NXIMyk3zy2OdQOGLmcjspgNK2ACLcBGAs/s1600/IMG_20180113_131256.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-r8gsp9hOP54/WmWX-bjkaHI/AAAAAAAAFYk/HvHRvu0NXIMyk3zy2OdQOGLmcjspgNK2ACLcBGAs/s320/IMG_20180113_131256.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-t0hArV8QvAE/WmWX9PNtMcI/AAAAAAAAFYg/16nLw7WlqfY2m33HNxEy1nf8wf1o1eKlgCLcBGAs/s1600/IMG_20180113_135704.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-t0hArV8QvAE/WmWX9PNtMcI/AAAAAAAAFYg/16nLw7WlqfY2m33HNxEy1nf8wf1o1eKlgCLcBGAs/s320/IMG_20180113_135704.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-YJxXmqhqwXY/WmWX7tvgpFI/AAAAAAAAFYc/l8iXy-rIEmwLvXbW2Q4mnBEWV1v2s5ChwCLcBGAs/s1600/IMG_20180113_141408_BURST28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://3.bp.blogspot.com/-YJxXmqhqwXY/WmWX7tvgpFI/AAAAAAAAFYc/l8iXy-rIEmwLvXbW2Q4mnBEWV1v2s5ChwCLcBGAs/s320/IMG_20180113_141408_BURST28.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-Qx7ABtvEPXU/WmWYGUbGduI/AAAAAAAAFYo/4YZrnneWHJ8duadsQkSOIVclZql6C1PYACLcBGAs/s1600/IMG_20180113_143331.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-Qx7ABtvEPXU/WmWYGUbGduI/AAAAAAAAFYo/4YZrnneWHJ8duadsQkSOIVclZql6C1PYACLcBGAs/s320/IMG_20180113_143331.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
captionnta ngutang ya....</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-5313402915916154222018-01-22T14:42:00.000+07:002018-01-22T14:42:07.309+07:00Pengembara yang berkelana di Hutan Belantarasaat ini aku sangat bimbang seakan tidak punya arah dan tujuan, bukan berarti aku hidup di hutan belantara yang tanpa membawa kompas.<br />
namun aku sangat lemah dan tidak punya sikap, untuk menghadapi masa depan, dan orang-orang didalam masa depan saya saat ini.<br />
aku tidak kuat dengan mereka yang selalu ataupun sekali berbuat baik, namun perasaan tidak enak ini kadang membuat saya dan orang lain terjerumus.<br />
saya menyadari dari awal kalau di kerajaan itu seperti medan perang, mungkin tidak jauh berbeda dengan di dunia kerja.<br />
saya juga perah mendengan pepatah dari seorang teman kerja dia berkata "Duni kerja itu keras" nmun selama ini saya tidak pernah mengerti apa maksud dan tujuannya?<br />
saya masih ingat kata-kata almarhum ayahanda Saya, yang selalu mengatakan jangan pernah memasuki Istana, karena kamu tidak akan pernah duduk di singgasana, karena jika kamu masuk di sebuah istana dan tidak mendududki Singgasana, maka suatu saat kamu yang akan menjadi atau dijadikan Tahanan karena akan menjadi perang batin seumur hidup.<br />
aku selalu bertanya kenapa harus aku yang menjalani semua ini? aku menyalahkan Takdir dan Tuhan seakan ini semua adalah kehendaknya yang memaksa saya seperti ini, padahal ini adalah keinginan saya sampai saya menjadi budak dan pengemis.<br />
lalu wajarkan? manusiakah jika kita terus dijajah dan terlindas kemajuan Zaman?<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-67939158057906469872018-01-09T21:03:00.004+07:002018-02-14T12:17:58.120+07:00Aku Terbangung<span class="awal">Bag</span>aikan baru terbangun dari Tidur panjangku, namun tidak terasa sudah lama dan jauh perjalan ini. Mungkin bukan kendaraan yang aku tumpangi, melainkan Angin, karena tidak bisa ku sentuh, tidak bisa kulihat hanya bisa kurasakan saja. Tapi aku mulai meragu apakah benar angin yang aku tunggangi? Karena sepanjang perjalanan aku tidak menyadarinya. Aku begitu merasa lengah dan terlelap, tak permah kulihat apa saja yang ada diperjalanan hidup ini, apa saja yang telah terjadi, menoleh ke belakang pun percumah, karena perjalana ini tidak akan mundur kebelakang, namun akan terus melaju kedepan.<br>
aku bagaikan orang yang bimbang dan hilang arah, hidupku, masa depanku dan bahkan masa laluku semuanya seakan terhapus dari memori ini, ah mungkin bukan terhapus namun terlupakan. Ya terlupakan atau dilupakan sama saja, karena sesuatu yang menyakitkan dan penyesalan hanya akan memperlambat perjalanan.<br>
memang kita hidup untuk melangkah kedepan namun, adakalanya kita harus melihat kebelakang agar tau apa saja yang kita lalui dan jangan sampai terjerumus ke Lubang yang sama.<br>
tuhan memang penulis sekenario kehidupan ini yang sudah sesempurna mungkin, namun Tuhan selalu memeberikan arahan dan penawaran perubahan sekenarionya. lalu kita sebagai manusia hanya meng iyakan dan mengangguk saja, mungkinkan semua sekenario akan di rubah sesuai dengan keinginan kita, tanpa mengutarakan dan memintanya.<div>Namun sepertinya sampai saat ini aku masih berada di ambang pintu, masih merasa bingung haruskan keluar ataukah masuj, haruskah ku tutup pintu ini, ataukah ku biarkan terbuka, karena aku mnunggu dan menunggu.</div><div>Tuhan tidak pernah tertidur.</div><div>Itu yang ku tau<br>
<br>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-86631241860409242292017-05-27T14:16:00.001+07:002017-05-27T14:16:30.903+07:00Berbagi ilmu pengetahuan Agama Islam<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">CATATAN PENGAJIAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada
jin islam yang namanya Abhar bin mabhar, lalu diganti namanya menjadi Abdullah.
Karena nabi Muhammad menganjurkan Nama yang baik, karena nama adalah Doa, dan
nama yang baik itu sangat dianjurkan dalam islam.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setiap
Bulan Islam (Hijriyah) Sunah berpuasa 3 Hari, yaitu setiap tanggal 13, 14 dan
15, itu diluar puasa nabi Daud (Puasa Nabi Daud adalah sehari berpuasa dan
sehari tidak berpuasa secara terus menerus, seumur hidup ataupun hanya 2x saja.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kecuali hari-hari yang diharamkan untuk
berpuasa. dan Puasa senin-kamis.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Domiroh
adalah kakak satu susu Nabi Muhammad.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nabi
Yusuf dan Nabi Musa lahir di Mesir, Nabi Muhammad Lahir di Mekah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Firaun
menjadi Raja selama 300 Tahun. Firaun adalah Raja Kafir yang memiliki banyak
Rakyat Islam, dia Dzalim, inkar dan takabur.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nabi
Musa pernah digosipkan Burut oleh orang-orang Bani Israel, dikarenakan beliau
selalu mandinya Terpisah (sendiri) karena menjaga Aurat terbuka. Karena aurat
harus ditutupi, buakn saja untuk kaum Wanita, namun juga Untuk Kaum Lelaki/
semua orang Islam.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nabi
Ujer hapal diluar kepala kitab Taorat, maka difitnah Anak Alloh.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">aLQur’an
diturunkan selama 21 Tahun.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Robbi
= yang maha mengurus. Ilahi = yang disembah. Sunatulloh = hukum alam.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maskawin
harus berupa barang yang bisa dipakai hanya oleh wanita saja, namun, jika
mempelai Wanita ridho/ikhlas, maka boleh maskawin hanya dengan Doa/bacaan Ayat
suci al Quran.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Harus
disyukuri, kita mendapatkan Hidayah dari Alloh, seperti : kita bisa/mau
beribadah, Tolabul ilmi (belajar ilmu Agama), dan sembahyang.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">12.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kita
sebagai manusia hanya bertugas saling mengasih tau, atau mengingatkan/mengajari
tentang wajib, sunnah, Mubah, Makruh dan Haram. Urusan Hidayah (petunjuk) itu
Urusan Alloh. Begitupun dengan belajar Ilmu Agama, kita hanya bertugas untuk
belajar dan mengamalkannya, urusan bisa / pintar atau tidak, itu urusah Alloh.
Karena Alloh maha mengetahui hati setiap makhluk.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">13.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagian
Ulama mengatakan bahwa Syaithon/Setan itu bukan Makhluk. Melainkan Sipat yang
ada didalam diri Manusia dan Jin. Karena makhluk Alloh hanya Jin, Manusia dan
Malaikat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">14.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Orang
Fasiq ada 2 golongan. 1. Orang yang sering melakukan dosa kecil. 2. Orang yang
melakukan Dosa besar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">15.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nisfu
Sya’ban malam tanggal 15 dibulan Sya’ban, namun Qunut witir malam tanggal 16 dibulan
Ramadhan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuAIb4peF0tXupPJm-oxWSFwhQlQTuqy14gNgmjsmgMiOKOMdfYiHepdneQLvS3h-x_2uNoKqlz6yb-YnVUvWNeD9LdGkFJKzN3vRdhqnVCRi5Yi7OASgIXAbdImRkNiRAiENdwP-PMCQZ/s1600/10557761_902879629726401_7026850203345233985_o.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuAIb4peF0tXupPJm-oxWSFwhQlQTuqy14gNgmjsmgMiOKOMdfYiHepdneQLvS3h-x_2uNoKqlz6yb-YnVUvWNeD9LdGkFJKzN3vRdhqnVCRi5Yi7OASgIXAbdImRkNiRAiENdwP-PMCQZ/s320/10557761_902879629726401_7026850203345233985_o.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">16.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apabial
seorang lelaki berzinah dengan seorang wanita, lalu silelaki itu tidak menikahi
wanita yang dizinahinya, maka apabila anaknya seorang Wanita, maka sah dinikahi
oleh ayah haramnya(lelaki yang menzinahi ibunya).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">17.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yang
menjadi wali hakim, harus lebih soleh/alim dari ayah Orangtua walinya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">18.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wanita
yang ditinggal wafat oleh suaminya maka wajib idah (tidak boleh keluar rumah
dan tidak boleh berdandan/bergaya), tidak boleh menerima lamaran lelaki
manapun, selama 4 bulan + 10 Hari. Kecuali jika wanita /janda itu sedang hamil.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">19.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Talaq
1, ataupun talaq 2, masih bisa di Ruju’ balikan lagi. Sebab Talaq 1 maupun
Talaq 2, itu masih wajib dinafkahi oleh suaminya. Maka haram wanita yang mendapatkan
Talaq 1 dan 2 dilamar, ataupun menerima lamaran.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">20.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Agama
ini tidak selalu masuk akal oleh akal sehat, tapi harus masuk akal dengan
iman/hati.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">21.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika
ada permungkaran /Pemaksiatan, maka seorang Muslim harus mencegahnya dengan
Tangan / Kekuatannya, namun jika dia tidak mampuh mencegah dengan
tangan/kekuatannya maka harus mencegahnya dengan lisan / suaranya, namun jika
masih tidak mampuh mencegah dengan lisannya, maka harus mencegahnya dengan Hati
(itu paling rendahnya derajat Iman).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">22.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadist
dhoif boleh diamalkan/dikerjakan, tapi jangan dipakai dalil/hujjah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">23.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak
boleh terlalu membanggakan/menciantai manusia walau kepada Ulama sekalipun,
karena Dzatiah/wujud/rupanya. Kecuali karena ketaqwaannya, atau karena
Ibadahnya kepada Alloh, ataupun karena Akhlaknya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">24.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sodaqoh/
sedekah boleh kepada Orang yang tidak beribadah atau kepada binatang sekalipun,
karena asal ikhlas dan dengan niat sodaqoh, maka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan mendapatkan pahala.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">25.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Barang
siapa yang memakan sesuatu Halal, maka bersih Agamanya, dan juga akan sehat
hatinya, dan juga tidak akan ada yang menghalangi Doa-doanya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">26.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Barang
siapa yang memakan sesuatu yang Subhat, maka keliru/ ragu Agamanya, dan akan
gelap hatinya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">27.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Barang
siapa yang memakan sesuatu yang haram, maka akan mati Hatinya, dan ringan /
tipis agamanya, dan juga akan lemah keyakinannya / imannya, dan juga ada
halangan akan Doa-doanya, dan juga dia akan sedikit beribadahnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">28.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Barang
siapa yang memisahkan diri / menjauh dari Ulama, maka dia akan mati Hatinya,
dan akan buta Taat kepada Alloh.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-list: Ignore;">29.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Barang
siapa yang berhubungan intim (suami-istri) tanpa ingat kepada Alloh /
Basmallah, maka Syetan akan ikut berhubungan intim juga, dan akan menyatu
dengan anaknya.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7603947723176362729.post-67667263465440099702016-10-02T13:23:00.000+07:002016-10-09T11:06:35.944+07:00HUKUM NAJIS DAN HADAST (HAID & NIFAS) <span class="awal">A</span>pakah Najis itu?? Di sini akan di bahas tentang Najis, dan cara menghilangkan (mensucikan sesuatu yang kena) Najis. Yang disebut Najis menurut Agama Islam sangat banyak sekali, di antaranya : Anjing Bagong (babi) , Arak dan segala minuman yang memabukan, air kencing, Kotoran manusia, kotoran Hewan, Darah, Nanah, Madi, Wadi, Wujudnya Bangkai manusia, Bangkai Hewan kecuali Bangkai Ikan, dan Belalang. (Dan bangkai manusia itu Suci Wujudnya), salasatu anggahota hewan yang pisah(terpotong) dari hewan yang masih hidup maka hukumnya seperti bangkainya saja, kecuali Bulu-bulunya hewan yang halal dimakan dagingnya.<br />
Aturan membasuh (mencuci) Najis barang/anggahota tubuh terkena Najis, apabila Najisnya Mugaladhoh (Najis Anjing, Babi/Bagong) maka wajib disertu (di basuhnya dengan 7x dengan salasatunya harus dicampuri Tanah) dan Basuhannya di hitung setelah Najisnya hilang dari baunya, Rupanya, dan Rasanya. Akan tetapi apabila Najisnya selain Najis mugaladhoh maka mencucinya Cukup samapai hilang Sifat Najis yang 3 ( Rasa, Rupa, dan Bau). Dan apabila Najisnya Hukmiah (Najis yang tidak ada 3 sifat Najis tersebut) Maka cukup mencucinya hanya di Tuangkan air ke Najis tersebut sampai merata.<br />
Haid dan Nifas. Seorang Wanita mendapatkan Haid Minimal seHari semalam saja, Rata-ratanya 6/7 Hari perbulannya, dan maksimalnya 15/16 Hari+malamnya. Dan minimal suci antara dua Haid 15 hari 15malam, dan maksimalnya tidak ada Batasan tergantung si Wanitanya. Dan minimal waktu Nifas adalah sekali keluar Darah setelah Melahirkan, dan umumnya 40 Hari, dan Maksimalnya 60Hari, tetapi apabila seorang Wanita suci dari Haid, walaupun kurang dari Ghalib-ghalibnya, atau suci dari Nifas kurang dari 40 Hari, maka diwajibkan pada Wanita tersebut Mandi wajib(adus/zunub) pada waktu itu juga, dan Wajib mendirikan Solat apabila masih ada waktu Solat pada waktu itu. Apabila waktu itu tidak cukup untuk mandi zunub (adus) dan Solat karena sedikitnya (meped) waktu yang tersisa, maka diwajibkan Qodho (membayarnya dilain waktu) Sholat.<br />
Dan apabila si Wanita suci di akhir waktu Ashar, maka dia Wajib Qodho Sholat Ashar, serta Qodho Sholat Dzuhur, begitu juga apabila si Wanita yang Suci di Akhir waktu Isya, maka dia wajib Qodho Sholat Isya, dan Qodho Solat Magrib, selain wakt itu apabila siWanita Suci pada waktu selain yang di Bahas tadi, maka siwanita hanya wajib meng Qodho Waktu sholat itu saja. Misalnya suci di akhir waktu Subuh, maka siwanita hanya wajib Qodho Solat subuh saja.<br />
Dan apabila siWanita kedatangan Haid, atau Nifas, setelah masuk Waktu sholat, tetapi siWanita itu belum sempat melakukan Sholat, maka dia Wajib Qodho sholat tersebut setelah dia Suci nanti, karena dia telah termasuk Wajib sholat (terkurung waktu sholat) tersebut.<br />
HADAST<br />
Hadast terbagi dua bagian yaitu Hadast kecil (yang mengharuskan kita berWudhu) dan hadast besar (yang mengharuskan kita Adus/mandi wajib).<br />
Apabila kita memiliki hadas kecil (yang menyebabakan batalnya Wudhu) maka kita di haramkan Sholat, tuwaf di ka’bah, memegang Al-Quran atau membawanya.<br />
Hadas besar (karena bersetubuh/jima’, keluar sperma) maka di haramkan : sholat, Towaf di k’bah, Membawa al-Quran, memegang Al-quran, Haram diam di masjid, dah haram juga membaca Al-quran walau di luar kepala (apabila niat membaca Al-quran, tetapi apabila tidak niat membaca al-Quran) namun bagi wanita yang sedang Haid/nifas maka haram diatas semuanya di tambah lagi haram melewat dalam masjid, Haram puasa, haram Jima’ atau di alap suka (di nikmati Suaminya0 antara Pusar dan Lutut. Dan Haram juga kepada suaminya menTalak (cerai) apabila si istrinya sedang Haid/nifas, kecuali atas permintaan si istrinya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13625111981183173003noreply@blogger.com1