kisah hidup yang aneh


Entahlah apa yang harus saya tulis tentang perasaan saya saat ini?
Tak jelas, ya memang saya tidak jelas, semua orang di sekitar saya tidak tau persis siapa saya sebenarnya, bahkan mungkin keluarga dan sahabat sayapun tidak tau siapa saya sebenarnya, mungkin mereka hanya menilai diri saya dari luar saja/yang terlihat dengan mata telanjang.
Ya, saya begitu tertutup dan menutup diri dari dunia luar.
Entah kenapa saya terlahir suka menyendiri, lebih tepatnya saya lebih suka bersama benda benda mati yang menemani saya kapanpun dan dimanapun.
Saya terlalu takut dan takut akan 1.hal yaitu perpisahan, karna menurut saya perpisahan itu sangat menyakitkan.
Meski sepanjang hidup saya pernah berpacaran 2x (itu kata orang2 disekitar saya) tapi sebenarnya saya baru merasakan manis dan indahnya bersama wanita yg saya Cintai yang saya pacari hanya satu orang (ade mulyaningsih, dan Renita desiany) yang sampai saat ini saya tidak bisa melupakanya meskipun hubungan kami (saya & ade mulyanengsih) sudah tidak sepasang kekasih sejak tgl 13.juni 2007 padahal waktu itu hubungan kami sudah berjalan sejak 19.november 2005
kami mengakhiri hubungan tanpa kata, tanpa tanda dan lebih tepatnya gantung, hanya karena aku seorang pengecut. Yah takut akan orang tuaku yang tidak menghalalkan pacaran (memang benar dalam islam tidak ada pacaran) dan tidak datang ke rumah sang bidadariku padahal orang tuanya berharap aku datang walau hanya sedetik saja.
Sebenarnya Aku tidak membatalkan niatku untuk menemui orang tuanya, tapi aku hanya menunda sampai waktu yang tepat!
Beberapa bulan kemudian ketika saya berniat akan mendatangi kerumahnya, saya menelpon ke mess tempat dia bekerja (di pabrik pemintalan Benang di kawasan Purwakarta jawa barat) ketika yang mengangkat tlp teman saya Hadi dia mengatakan kalo adelia sudah tidak bekerja karna dia telah menikah dan ikut suaminya. Itu adalah saat pertama kalinya saya menangis sakit hati dan tidak bergairah apapun beberapa minggu.dan saya bersumpah tidak akan menemuinya selamanya.
Keluargaku tidak ada yang bertanya kenapa?, mungkin mereka tidak memperhatikanku,memang mereka tidak pernah memperhatikanku selain ibuku. ah aku tidak peduli, yang ku fikir saat itu adalah minggat ke jakarta menemui Raja muhamad Asla orang yg dulu ketemu di masjid plered Purwakarta, yg sampai saat itu masih berkomunikasi melalu post. Karena menurutku dialah yang mampu menenangkanku dan mengerti tentang diriku,dia selalu punya jawaban yang tepat dari semua pertanyaan2ku. begitupun dengan ayahnya yang selalu menerimaku. Membuat aku lebih tenang daripada rumahku sendiri.
Maklum meskipun aku bukan dari keluarga broken home, tapi aku sangat haus akan kasih sayang Keluargaku.
Ah rasanya tak pantas aku mengungkit semua itu ayahanda dan kakandaku yang sulung sudah wafat meninggalkan kenangan yang sekarang menjadi indah. Dan akupun belum bisa membuat bangga dan belum bisa membahagiakan beliau. Kini ku sendri seperti dahulu kala. Saat aku kecil, Aku memang dari dulu suka menyendiri di kebun, sawah, dan Gubuk2, dan dipohon mangga belakang rumahku. dan sekarang sudah hampir 10.tahun aku hidup dikota tetap saja aku lebih suka menyendiri dikamar, bookstore, perpus, taman/alun2 or netstore dll.
Aku merasa kesepian meskipun di keramaian, karna orang2 bagai benda Mati yang tidak bisa di sapa dan menyapa apalagi saling tolong menolong. aku merasa dihutan meskipun tingal diperkotaan. Karena orang2 berpegang teguh pada uang dan ke angkuhan yang dia sembah seakan kemewahanpun dia jadikan Dewa yang mereka puja, tanpa peduli siapa yang memberinya kehidupan rejeki dan semua anugrah yang Robb beri pada mereka tanpa mereka meminta/berdoa. Dan tanpa mereka mensyukuri. Dimana Agama tidaklah penting bagi mereka, merekapun membuat aturan sendiri menutup rapa aturan dan ketentuan sang pencipta.
Mungkin inilah salasatu tanda kiamat sudah dekat.
Nauzdubillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

Kost kosan, kontrakan Murah daerah Bintaro

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )