Budipekerti yang baik sifat muslim sejati
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sesungguhnya
engkau - hai Muhammad - adalah memiliki budipekerti yang luhur." (al-
Qalam: 4)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Dan orang-orang yang
menahan kemarahannya dan pula suka memaafkan kepada orang
banyak," sampai habisnya ayat. (ali-lmran:
134)
619. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
itu adalah sebaik-baik manusia dalam
hal budipekertinya." (Muttafaq 'alaih)
620. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Saya tidak
pernah memegang suatu sutera tebal
ataupun sutera tipis yang rasanya lebih halus daripada
tapak tangan Rasulullah s.a.w. Saya
juga tidak pernah mencium satu bau-bauanpun yang lebih
harum daripada bau Rasulullah
s.a.w. Saya telah melayani Rasulullah s.a.w. selama
sepuluh tahun, maka beliau tidak pernah
samasekali mengucapkan "cis" pada saya, juga
tidak pernah bersabda: "Mengapa engkau
lakukan itu," untuk sesuatu yang saya lakukan,
atau bersabda: "Alangkah baiknya kalau
engkau melakukan begini," untuk sesuatu yang
tidak saya lakukan." (Muttafaq 'alaih)
621. Dari as-Sha'bu bin Jatstsamah r.a., katanya:
"Saya pernah memberikan hadiah
kepada Rasulullah s.a.w. berupa seekor keledai liar,
kemudian beliau s.a.w.
mengembalikannya pada saya. Setelah beliau melihat
kecemasan yang tampak di mukaku,
lalu beliau s.a.w. bersabda: "Kita tidak
mengembalikannya itu padamu, melainkan karena
kita ini sedang melakukan ihram." (Muttafaq
'alaih)
622. Dari an-Nawwas bin Sam'an r.a., katanya:
"Saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w.
perihal kebajikan dan dosa. Beliau s.a.w. lalu
bersabda: "Kebajikan itu ialah baiknya
budipekerti dan dosa itu ialah apa-apa yang engkau
rasakan bimbang dalam dada - yakni
hati - dan engkau tidak suka kalau hal itu diketahui
oleh orang banyak."
(Riwayat Muslim)
623. Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiallahu
'anhuma, katanya: "Rasulullah
s.a.w. itu bukan seorang yang kotor - baik
kata-katanya atau tindakannya - dan tidak pula
seorang yang bersengaja hendak berbuat kekotoran -
baik kata-kata atau tindakannya." Beliau
s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya termasuk dalam
golongan orang-orang yang terpilih di
antara engkau semua adalah orang yang terbaik
budipekertinya." (Muttafaq 'alaih)
624. Dari Abu darda' r.a. bahwasanya Nabi s.a.w.
bersabda: "Tidak ada sesuatu yang
lebih berat dalam timbangan amalannya seseorang mu'min
besok pada hari kiamat daripada
baiknya budipekerti dan sesungguhnya Allah itu
membenci kepada seorang yang kotor serta
rendah kata-katanya - yakni yang senantiasa
memperbincangkan kemesuman, kejahatan dan
Iain-Iain."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan
bahwa ini adalah Hadis shahih.
625. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah
s.a.w. ditanya tentang apakah
sebagian besar amalan yang memasukkan para manusia itu
dalam syurga. Beliau s.a.w.
menjawab: "Yaitu bertaqwa kepada Allah dan
bagusnya budipekerti." Beliau ditanya pula
tentang apakah sebagian besar amalan yang memasukkan
para manusia dalam neraka.
Beliau menjawab: "Yaitu karena perbuatan mulut
dan kemaluan."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan
bahwa ini adalah Hadis hasan.
626. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesempurna-sempurnanya kaum mu'minin dalam hal
keimanannya ialah yang
terbaik budipekertinya di antara mereka itu sedang
orang-orang yang pilihan di antara
engkau semua itu ialah yang terbaik hubungan -
pergaulannya - dengan isteri-isterinya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan
bahwa Hadis ini adalah hasan
shahih.
627. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya:
"Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya seorang mu'min itu niscayalah dapat
mencapai derajatnya seorang
yang berpuasa - pada siang harinya - dan berdiri
bersembahyang - pada malam harinya -
dengan sebab kebaikan budipekertinya itu."
(Riwayat Abu Dawud)
628. Dari Abu Umamah al-Bahili r.a., katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Saya adalah seorang yang memberikan jaminan untuk
memperoleh sebuah rumah
dalam halaman syurga bagi seseorang yang meninggalkan
memberikan bantahan, sekalipun
ia merasa dalam kebenaran -apa yang dibantahnya itu,
juga sebuah rumah di tengah syurga
bagi seseorang yang meninggalkan dusta, sekalipun
dengan maksud bersenda gurau,
demikian pula sebuah rumah di tanah tinggi syurga bagi
seorang yang memperbaiki
budipekertinya."
Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud
dengan isnad shahih.
Azza'im artinya seorang yang memberikan
jaminan. Makna aslinya ialah pemimpin.
629. Dari Jabir r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Sesungguhnya termasuk
golongan orang yang paling saya cintai di antara
engkau semua serta yang terdekat
kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah yang
terbaik budipekertinya di antara
engkau semua itu, dan sesungguhnya termasuk golongan
orang yang paling saya benci di
antara engkau semua serta yang terjauh kedudukannya
dengan saya pada hari kiamat ialah
orang-orang yang banyak berbicara, sombong bicaranya
serta merasa tinggi apa yang
dipercakapkannya itu - karena kecongkakannya."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita
semua telah mengerti apa arti orang yang banyak bicara
serta orang yang sombong
bicaranya. Tetapi apakah yang dimaksud mutafaihiq itu." Beliau s.a.w. menjawab:
"Mereka itu
ialah orang-orang yang sombong - merasa tinggi isi
pembicaraannya."
Diriwayatkan oleh ImamTermidzi dan ia mengatakan bahwa
ini adalah Hadis hasan.
Atstsartsar ialah orang yang banyak bicaranya
secara dipaksa-paksakan sendiri.
Almutasyaddiq ialah orang yang berlagak sombong
kepada orang banyak dengan katakatanya
dan kalau berbicara itu serasa penuh isi mulutnya
karena hendak memfasih-fasihkan
serta mengagung-agungkan pembicaraannya sendiri itu.
Adapun Almutafaihiq asalnya dari
kata fahq, yaitu membuat penuh isi mulut dengan percakapannya
serta meluas-luaskan apa
yang dibicarakannya, bahkan merasa asing - bangga -
dengan kata-katanya karena
ketakabburan serta perasaan tingginya dan menampakkan
bahwa dirinya adalah lebih utama
dari orang lain.
Imam Termidzi meriwayatkan dari Abdullah bin
al-Mubarak rahimahullah dalam
menafsiri arti "bagusnya budipekerti", ia
mengatakan: "Bagusnya budipekerti ialah manisnya
wajah, memberikan kebaikan dan menahan kejahatan."
Komentar
Posting Komentar