“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )
Abdi adalan nama panggilan untuk diri senrdiri (bahasa Sunda)yang artinya Saya, aku atau Gue. Meskipun kebanyakan orang sunda sudah tidak memakai bahasa itu “abdi” karena bahasa itu sangat halus, meskip kadang suka di sisipkan kata “sim” = sim abdi.jaman sekarang bahasa sunda halus sudah sangat jarang di pakai di kalangan orang sunda, selain tidak ada motivasi untuk memperdalam ilmu pengetahuan juga tidak adaya dukungan dari para pihar pemerintahan. Maka sehari-hari yang bisa kita jumpai di tatar pasundan hanya bahasa kasar (tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak banyak para penduduk Indonesia menguasainya).
Tentu
saja jika saya bertemu dengan sesama orang Sunda kebanyakan mereka enggan
berbicara dengan bahasa Sunda, berbeda dengan orang-orang dari tanah Jawa,
Padang, Batak dan lainnya. Kadang saya sangat sedih bahasa nenek moyang saya
mungkin akan musnah dengan seiringnya berjalan waktu, bahasa jati diri kami
sebagai orang sunda.
Di
Bandung saja bahasa sunda sudah sangat jarang di pergunakan dalam percakapan
sehari-hari, yah kalau di kampung ssayamah alhamdulillah masih di gunakan, meskipun
bahsa sunda sedang (tidak kasar, juga tidak halus) ada berbagai kata-kata dalam
bahasa Sunda namun kebanyakannya terbagi menjadi 3 level, namun ada juga bahsa
yang hanya memiliki 2 level saja seperti Contohnya :
·
(Saya) dalam bahasa Sunda = Kasar “Aing” sedang “Urang/Kuring” halus “Abdi”
·
(Anda)
dalam bahasa Sunda = Kasar “Sia” sedang
“maneh” halus “anjeun/Salira”
·
(Makan)
dalam bahasa Sunda = Kasar “Nyatu/hakan/Lebok”
sedang “Dahar” Halus “Tuang/Eumam”
·
(pagi) dalam bahasa Sunda Sedang “Isuk”
halus “enjing” namun kata “Enjing’ sering juga di gunakan sebagai kata
pengganti “Besok”
·
(Siang)
dalam bahasa Sunda yang halus tetap saja di artikan dan di sebut “siang” juga,
namun dalam bahasa Sunda yang sedang,
namun bisa juga di sebut kata kasar yang berarti “Siang” yaitu “Beurang”
·
(Malam)
dalam Bahasa Sunda Halus “Weungi” dan bahasa Sunda sedang/kasar “Peuting”
·
(Tidur)
dalam Bahasa Sunda halus “Kuleum” dalam bahasa sunda Kasar/sedang “Sare/He es”
·
(Bangun)
dalam bahasa sunda halus “Gugah” dalam bahasa sunda sedang/kasar “Hudang” dan lain sebagainya, maka dalam bahasa sunda
selalu ada beberapa kata yang di gunakan seperti contoh di atas tadi, namun
dalam penggunaan bahasa biasanya di gunakan sesuai bahasa kasar, Halus, ataupun
sedang. Namun kebanyakannya orang Sunda
menggunakan bahasa halus apabila mereka melakukan percakapan dengan anak Kecil
(untuk mengajarkan sopan santun), atau percakapan dengan oarang tua (yang lebih
Tua) dan atau Guru. Namun meskipun bagitu tidak menutup kemungkinan orang sunda
juga menggunakan bahasa Sunda halus apabila sedang berbincang dengan sesama
temanya.
Dalam
Bahasa sunda juga terdapat bahasa yang tidak ada, atau tidak bisa di
terjemahkan dengan bahasa Indonesia, atau memang saya saja yang belum tau J
seperti kata “Nundutan” ‘ontohod” “Borokokok” dan lainnya, meskipun bahasa yang
tidak pantas di sebutkan karena tidak formal.seperti “Nurus tunjung” dan
lainnya, namun memang bahasa itu juga adalam bahasa resmi atau bukan yang di
ketahui oleh kalangan orang tatar pasundan.
Kebanyakan
Orang Sunda jarang mau berbicara menggunakan Bahasa Sunda apabila bertemu
dengan sesama Orang sunda lagi, entah kenapa?
Namun
bagaimanapun juga saya bangga menjadi orang sunda yang Asah, asih, Asuh. Yang
paling banyak di dengan dan tidak asing lagi kata “Kumaha damang?”. Bukan
bangsa Indonesia itu Bhineka Tunggal ika.
Mau tanya dong, kalau kata "abdi" itu selain sebagai "saya" dalam bahasa sunda halus apakah ada makna lain? seperti misalnya nih "saya" di bahasa jawa halus itu "dalem" yang kalo dirunut sebenarnya berarti "rumah". apa maknanya sama seperti kata "abdi" di bahasa melayu/indonesia?
BalasHapus