Kesunnahan Memencilkan Diri Di Waktu Rusaknya Keadaan Zaman Atau Karena Takut Fitnah Dalam Agama Dan Jatuh Dalam Keharaman, Kesyubhatan-kesyubhatan Atau Lain-lain Sebagainya
Allah Ta'ala berfirman:
"Maka oleh karena
itu, segeralah berlari kepada Allah, sesungguhnya saya adalah pemberi
peringatan yang terang -
dari Allah padamu." (adz-Dzariyat: 50)
595. Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., katanya:
"Saya mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu cinta kepada hamba yang
bertaqwa serta kaya dan
tersembunyi - yakni tidak sebagai orang masyhur dan
tidak dikenal orang karena tidak
mempunyai kedudukan." (Riwayat Muslim)
Yang dimaksud dengan kata alghani yakni kaya itu ialah kaya
jiwanya-jadi bukan kaya
hartabenda, sebagaimana dijelaskan dalam Hadis shahih
di muka - lihat Hadis no. 520.
596. Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Ada
seorang lelaki berkata: "Manakah
orang yang paling utama itu, ya Rasulullah?"
Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu seorang mu'min
yang berjihad dengan badannya dan hartanya
fi-sabilillah." Kemudian orang itu bertanya lagi:
"Selanjutnya siapakah?" Beliau s.a.w.
bersabda: "Kemudian seorang yang memencilkan
dirinya dalam suatu jalanan di gunung - maksudnya
suatu tempat di antara dua gunung
yang dapat digunakan sebagai kediaman - dari beberapa
tempat di gunung, untuk
menyembah kepada Tuhannya."
Dalam riwayat lain disebutkan: "Karena ia
bertaqwa kepada Allah dan meninggalkan
para manusia dari kejelekannya diri sendiri" -
jadi mengasingkan diri dari orang banyak,
sehingga tidak akan sampailah kejelekannya diri
sendiri itu kepada orang-orang banyak tadi.
(Muttafaq 'alaih)
597. Dari Abu Said al-Khudri r.a. pula, katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Hampir saja bahwasanya sebaik-baik harta
seseorang Muslim itu ialah kambing yang
diikutinya sampai ke puncak gunung serta tempat-tempat
hujan - yaitu tempat-tempat yang
banyak rumputnya. Orang itu lari ke sana dengan
membawa agamanya karena takut adanya
beberapa macam fitnah." (Riwayat Bukhari)
598. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya:
"Tidak seorang yang diutus
oleh Allah sebagai Nabi, melainkan ia tentu pernah
menggembala kambing." Para sahabat
beliau s.a.w. bertanya: "Dan tuan sendiri -
apakah juga menggembala kambing?" Beliau s.a.w.
menjawab: "Ya, sayapun menggembala kambing itu,
yaitu di Qararith. Kambing itu
kepunyaan penduduk Makkah." Qararith itu ada yang
mengatakan bahwa ia adalah nama
tempat penggembalaan di Makkah, tetapi ada yang
mengatakan bahwa itu adalah nama
bagian dari wang dinar atau dirham, yakni bahwa beliau
s.a.w. menggembala itu dengan
menerima upah qararith. (Riwayat Bukhari)
599. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah
s.a.w. bahwasanya ia bersabda:
"Setengah daripada sebaik-baik keadaan kehidupan
para manusia ialah seseorang
yang memegang kendali kudanya untuk melakukan
peperangan fi-sabilillah, ia terbang di
atas punggungnya. Setiapkali ia mendengar suara
gemuruh atau suara dahsyat di medan
peperangan itu ia segera terbang ke sana untuk mencari
supaya terbunuh atau kematian
yang disangkanya bahwa di tempat suara gemuruh itulah
tempatnya. Atau seseorang
yang memelihara kambing di puncak gunung dari beberapa
puncak gunung yang ada,
ataupun di suatu lembah dari beberapa lembah ini. Ia
mendirikan shalat dan menunaikan
zakat serta menyembah Tuhannya sehingga ia didatangi
oleh keyakinan - yakni kematian.
Tidak ada dari para manusia itu kecuali dalam
kebaikan." (Riwayat Muslim)
Komentar
Posting Komentar