Keutamaan Orang Kaya Yang Bersyukur Yakni Orang Yang Mengambil Harta Dari Arah Yang Diridhai Dan Membelanjakannya Dalam Arah-arah Yang Diperintahkan Agama Islam
Allah Ta'ala berfirman:
"Maka barangsiapa
memberi -
untuk kebaikan - dan bertaqwa, serta membenarkan -
mempercayai - apa-apa yang baik, maka
Kami akan memudahkan padanya untuk menempuh jalan
yang mudah -yaitu
mengerjakan kebaikan, keimanan dan akbirnya ke syurga." (al-Lail: 5-7)
Allah Ta'ala berfrman pula:
"Dan akan dihindarkan
dari neraka itu orang yang bertaqwa, yang memberikan hartanya -
untuk kebaikan, agar menjadi bersih -jiwanya.
Dan tiada seorangpun dari kenikmatan yang ada
padanya akan diberi
pembalasan, melainkan karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha
Tinggi. Dan orang itu
nantinya akan lega." (al-Lail: 17-21)
Allah Ta'ala juga berfirman:
"Jikalau engkau semua
memberikan sedekah dengan terang-terangan, maka itu adalah baik,
tetapi jikalau engkau
semua menyembunyikannya - yakni tidak dengan cara terang-terangan dilihat
orang lain, kepada
orang-orang fakir, maka hal itu adalah lebib baik lagi untukmu semua dan dapat
menghapuskan sebagian dari
kesalahan-kesalahanmu dan Allah adalah Maha mengetahui apa-apa yang
engkau semua
lakukan." (al-Baqarah: 271)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Tidak sekali-kali
engkau semua akan memperoleh kebajikan sehingga engkau semua suka
menafkahkan sebagian dari
apa yang engkau semua cintai. Dan apa saja yang engkau semua nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahuinya." (ali-lmran: 92)
Ayat-ayat yang menerangkan keutamaan bernafkah dalam
berbagai ketaatan itu
banyak sekali dan dapat dimaklumi.
569. Dari Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada kehasudan yang dibolehkan melainkan dalam
dua macam perkara, yaitu:
seseorang yang dikarunia oleh Allah akan harta,
kemudian ia mempergunakan guna
menafkahkannya itu untuk apa-apa yang hak - kebenaran
- dan seseorang yang dikarunia
oleh Allah akan ilmu pengetahuan, kemudian ia
memberikan keputusan dengan ilmunya itu
- antara dua orang atau dua golongan yang berselisih -
serta mengajarkannya pula."
(Muttafaq 'alaih)
Keterangan Hadis di atas baru saja diuraikan di muka -
lihat Hadis no. 542.
570. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi
s.a.w., sabdanya:
"Tiada kehasudan yang dibolehkan, melainkan dua
macam perkara, yaitu: seseorang
yang dikaruniai oleh Allah kepandaian dalam al-Quran -
membaca, mengertikan dan Iainlain,
kemudian ia suka bersembahyang dengan membaca al-Quran
itu pada waktu malam
dan siang, juga seseorang yang dikarunia oleh Allah
akan harta lalu ia menafkahkannya pada
waktu malam dan siang." (Muttafaq 'alaih)
571. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya kaum fakir dari
golongan sahabat-sahabat
Muhajirin sama mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu
mereka berkata: "Orang-orang yang
berharta banyak itu sama pergi - yakni meninggal dunia
- dengan membawa derajat yang
tinggi-tinggi serta kenikmatan yang kekal."
Rasulullah s.a.w. bertanya: "Mengapa demikian?"
Orang-orang itu menjawab: "Karena mereka dapat
bersembahyang sebagaimana kita juga
bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita
berpuasa, mereka bersedekah,
sedangkan kita tidak dapat bersedekah dan sedangkan
mereka dapat memerdekakan -
hambasahaya - dan kita tidak dapat memerdekakan
itu."
Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Sukakah engkau
semua saya beritahukan akan
sesuatu amalan yang dengannya itu engkau semua dapat
mencapai pahala orang yang
mendahuluimu dan pula dapat mendahului orang yang
sesudahmu. Juga tiada seorangpun
yang menjadi lebih utama daripadamu semua, melainkan
orang yang mengerjakan
sebagaimana amalan yang engkau semua lakukan
ini?"
Para sahabat menjawab: "Baiklah, ya
Rasulullah." Beliau kemudian bersabda lagi:
"Bacalah tasbih - Subhanallah, takbir - Allah
Akbar - dan tahmid - Alhamdulillah - setiap
selesai bersembahyang sebanyak tigapuluh tiga kali
masing-masing."
Selanjutnya kaum fakir dari golongan sahabat Muhajirin
itu kembali mendatangi
Rasulullah s.a.w. lalu mereka berkata:
"Saudara-saudara kita golongan yang hartawanhartawan
itu telah mendengar mengenai apa yang kita kerjakan
ini, oleh sebab itu
merekapun mengerjakan sebagai yang kita lakukan
itu."
Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Yang sedemikian
itu adalah keutamaan Allah yang
dlkaruniakan oleh Nya kepada siapa saja yang
dikehendaki." (Muttafaq 'alaih)
Ini adalah lafaz riwayat Imam Muslim.
Komentar
Posting Komentar