Mengumpulkan Antara Takut Dan Mengharapkan ke pada ALLOH tuhan semesta alam belajar agama islam dari para Ulama dan sahabat Nabi
Ketahuilah bahwasanya yang terpilih bagi seseorang
hamba Tuhan di kala ia dalamkeadaan sehat ialah supaya ia selalu dalam ketakutan
di samping pengharapan kepada Tuhan.
Ketakutan serta pengharapannya itu harus sama
nilainya. Tetapi dalam keadaan sakit,haruslah ia lebih mengutamakan pengharapannya.
Kaedah-kaedah syariat dari nash-nash al-Kitab dan as-Sunnah dan lain-lainnya menampakkan benar-benar keharusan yangsedemikian itu.Allah Ta'ala berfirman:"Maka tidak akan
merasa aman dari tipudaya - yakni siksa - Allah, melainkan kaum yangmendapatkan
kerugian." (al-A'raf: 99)
Allah Ta'ala berfirman lagi:"Bahwasanya saya tidak akan berputusasa
dari kerahmatan Allah, melainkan orang-orang
kafir," (Yusuf: 87)
Allah Ta'ala juga berfirman:"Pada hari itu -
yakni hari kiamat -ada wajah-wajah yang putih yakni wajah-wajah kaummu'minin - dan wajah-wajah
yang hitam -yakni wajah-wajah kaum kafirin." (ali-lmran: 106)
Allah Ta'ala berfirman lagi:"Sesungguhnya Tuhanmu
adalah sangat cepat penyiksaanNya dan sesungguhnya Dia adalah MahaPengampun lagi
Penyayang." (al-A'raf: 167)
Allah Ta'ala berfirman pula:"Sesungguhnya
orang-orang yang berbakti itu niscayalah dalam syurga Na'im - penuh kenikmatan
-dan sesungguhnya
orang-orang yang menyeleweng itu niscayalah dalam neraka Jahim - penuh
kenistaan." (allnfithar:
13-14)Juga Allah Ta'ala berfirman:"Maka barangsiapa
yang berat timbangan amal kebaikannya, maka ia adalah dalam kehidupan yangmenyenangkan. Tetapi
barangsiapa yang ringan timbangan amal kebaikannya, maka tempat kembalinya
adalahneraka Hawiyah." (al-Qari'ah: 6-9)
Ayat-ayat yang semakna dengan di atas itu amat banyak
sekali. Maka terkumpullah didalamnya ketakutan dan pengharapan dalam dua ayat
secara bersambungan atau dalam beberapaayat atau bahkan dalam satu ayat saja.442. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah
s.a.w. bersabda:"Andaikata seseorang mu'min itu mengetahui
bagaimana keadaan siksa yang ada di sisi Allah,tentu tidak seorangpun akan loba dengan syurgaNya.
Tetapi andaikata seseorang kafir itumengetahui bagaimana besarnya kerahmatan yang ada di
sisi Allah, tentu tidak seorangpun yangakan berputus asa untuk dapat memasuki
syurgaNya." (Riwayat Muslim)
Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Apabila janazah itu telah diletakkan - dalam
usungan - dan orang-orang lelaki membawanya di atas leher-lehernya - diangkat ke kubur, maka
jikalau janazah itu shalih, ia berkata: "Dahulukanlah aku, dahulukanlah aku," - yakni segerakan ditanam
karena sudah amat rindu pada kerahmatan serta kenikmatan dalam kubur. Tetapi jikalau janazah itu
bukan shalih, maka iapun berkata: "Alangkah celakanya tubuhku, ke mana engkau semua membawa
tubuhku ini." Suara janazah itu dapat didengar
oleh segala benda, melainkan manusia, sebab andaikata
ia mendengarnya, tentulah ia akan matisekali." 47 (Riwayat Bukhari)
44. Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah
s.a.w. bersabda kepadaku:"Syurga itu lebih dekat dari seseorang di antara
engkau semua daripada taliterumpahnya dan nerakapun demikian pula."
(Riwayat Bukhari)Keterangan:Menilik Hadis ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
hanya ketaatan kepadaAllah Ta'ala itu sajalah yang dapat menyampaikan
seseorang ke syurga, sedang kemaksiatanadalah mendekatkannya menuju ke neraka. Masing-masing
dari keduanya,baikpun ketaatanataupun kemaksiatan itu dapat berlaku atau terlaksana
dalam segala sesuatu sekalipuntampaknya amat kecil dan tidak berarti, namun semua
amalan itu pasti ada nilainya di sisiAllah, yakni penilaian berupa pahala untuk ketaatan dan
siksa untuk kemaksiatan.Sebabnya
mati sekali ialah karena sangat kerasnya suara atau karena dahsyatnya apa yang
dilihat oleh mayat
tadi perihal bencana dan malapetaka yang diteriakkan olehnya.
Komentar
Posting Komentar