Masa lalu Vs Masa Depan ( life stories )
Pernahkah kamu merasa tersisihkan karena sesuatu yang menurut kamu itu memang benar. . . . .
dan kamu terlupakan, terbuang bukan karena kamu pembohong ataupun jahat, namun karena kamu miskin . . . .
Pernahnggakmerasa....
Akupernah!!!
Terdapat luka yang menyayat hati dan seakan mengukir sejarah dalam ke hidupanku, meskipun dimasa lalu namun itu adalah sebagian dari hidupku. Luka yang paling menyakitkan.
meski semua itu sekarang hanyalah sebatas kenangan dari bayangan masa laluku, duniaku. Namun se iring berjalannya waktu perlahan aku mulai membebaskan diri dari belenggu itu meskipun egoku yang kadang membuatku selalu plin-plan dalam memilih jalan hidup.
Musimpun silih berganti,begitulah kehidupan ini takan pernah bisa untuk menunggu dan kembali karena semuanya berjalan sesuai kehendak sang pencipta sekaligus pengurus alam semesta. Waktu pun berputar, hariberganti hari, siang malam, dantanpa terasa sudah bertahun-tahunberlalu. Meninggalkansemuakenanganbersamaangan yang belumsempattergapai sampai saat ini.Tetapikini,semua itukembalisetelahsekian lama terlupakan.
Akumerasasangatgundahmalamitu, danberharapbisakembalimematrikesalahanmasalaluku yang terbuang sayang tanpa berpikir, bertindak dan meratapi.Akuberharap kali iniakubisa memperbaiki semua yang berlalu dari hidupku, benar-benarlebih baik dari semuanya.
menghabiskan malamdengansejutaharapan, dari semua doa-doa yang selalu ku panjatkan dengan penuh syukur dan bahagia, karena menurutku kebahagiaan itu di ciptakan bukan di temukan.
denganmenepissemuake cemasan akan ke gagalan yang selamaini membuat ke gundahanhati yang tak bisa di pungkiri.
Kali ini aku merasa sangat kesepian dengan semuanya ini, namun beginilah hidupku selalu bertemu berpisah dengan siapapun termasuk teman, sahabat, saudara, keluarga, bahkan orangtuaku.
Rasanya orang-orangku selalu meninggalkanku, ataukah aku yang selalu meninggalkan mereka? Entahlanh yang kutau jalan takdirku sudah tertulis oleh sutradara kehidupan ini.
Mungkin aku hanyalah peran utama dalam kisahku ini karena tidak ada tempat untuk sang penonton.
Bagaimana rasanya jika kita berada di suatu tempat yang tidak ada tempat untuk kita??
Bagaimana jika kita selalu diposisi mimpi buruk yang nyata, masihkah kita akan tersenyum dengan manis dan penuh rasa syukur??
Aku tidak tahu apa yang ku tulis ini hanyalah sebagiak kecil dari butiran air mata bahagia karena Tuhan telah memberiku kesempatan untuk berpikir dan memperbaiki semuanya meskipun itu harapah kecil.
Komentar
Posting Komentar