yang terpikirkan Kehidupan ( life stories )
01maret 2013
Hm. . . kali ini saya bingung juga apa yang harus saya tulis dalam kesempatan, karena saya ingin selalu menulis dan menulis. Ya, menulis mungkin dengan menulis saya akan mengasah bakat saya dalam menulis, dan mungkin juga saya akan merassa sedikt lega karena yang ingin saya tulis selalu apapun kebanyakan dalam pemikiran saya baik itu unek-unek, keluhan, saran, ketidak setujuan saya bertanya dan lain sebagainya.
Ya, memang manusia itu sipat berubah seperti saya saat ini, saya ingin sesuatu menurut keinginan saya di perlakukan, namun saya juga belum mungkin tidak tau apakah saya memberikan hal yang sama pada orang lain seperti saya ingin di perlakukan oleh orang lain.
Pemimpin. Saya adalah salalsatu bagian terkecil mungkin sebagai pemimpin di tempat kerja saya yang seakan di tuntut lebih oleh perusahaan dimana saya bekerja, dan itu tidak bisa di pungkiri karena saya selalu merasa bertanggung jawab terhadap atasan saya maupun bawahan saya.
Kadang saya berpikir ketika saya sedang menyendiri, kok bisa saya melibatkan diri menjadi sala satu bagian terkecil menjadi seorang pemimpin di tempat kerja saya, apakah saya sudah mampuh memimpin diri saya sendiri terlebih dahulu?, kalau belum bisa, bagaimana saya mampuh memimpin oranglain di tempat kerja saya!!.
Saya hanya mampuh berpikir tanpa berbuat, saya merasa kurang mampuh untuk bertindak.
Dengan keluhan dan pemikiran seperti ini apakah saya termasuk orang yang tidak bersyukur atau lemah?? Lalu sampai kapan saya akan terus terpuruk dalam ke galauan ini?
Mungkin semuanya hanya saya yang tau karena pasti tuhan selalu memberi jalan keluar ada pada diri ssaya hanya saja itu belum mampuh ssaya temukan.
Semua orang-orang di ruang lingkup kerja saya tidak sportif mereka kebanyakan sesuai kondis dan situasi, kadang semua kebijakannya musnah dengan keluhan yang penyebabnya hanya spele dan itu menjadi seakan beban yang sangat berat dan memberatkannya sseakan kemalasan itu menjadi pekerjaannya sangat berat dan menyakitkan (bagi diri dan perasaannya) mungkin.
Saya jadi igat kata-kata orang yang selalu memotivasi saya beliau berkata :
Syarat dalam memilih tempat bekerja adalah 3 hal :
1 menyenangkan
2 memampuhkan
3 mensejahterakan
Memang menyenangkan kadang mereka (teman kerja) semua ketika di luar kerja, apalagi saat bercanda namun di dalam bekerja sangat kurang menyenagkan, mereka selalu melihat sisi enaknya saja dalam tugas dan tanggungjawab atasan, tanpa mereka berpikir betapa banyak pekerjaan yang harus atasannya selesaikan dan itu mampuh membuat mereka memiliki rasa kecemburuan sosialitas yang kadang terungkapkan ketika mereka sedang kesal terhadap perusahaan ataupun atasan, padahal menurut saya setiap pekerjaan itu akan terasa menyenangkan apabila kita semua berpangku tangan saling mendukung melengkapi menolong dan menghormati pekerjaan masing-masing.
Tempat bekerja harus memampuhkan kita dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tau, dari tiddak mungkin menjadi mungkin.karena bekerja bukan karena uang semata namun harus mendapatkan ilmu, pengalaman dan wawasan yang luas juga, karena setiap pekerjaan tidak akan sama menurut saya.
Hm. . . kali ini saya bingung juga apa yang harus saya tulis dalam kesempatan, karena saya ingin selalu menulis dan menulis. Ya, menulis mungkin dengan menulis saya akan mengasah bakat saya dalam menulis, dan mungkin juga saya akan merassa sedikt lega karena yang ingin saya tulis selalu apapun kebanyakan dalam pemikiran saya baik itu unek-unek, keluhan, saran, ketidak setujuan saya bertanya dan lain sebagainya.
Ya, memang manusia itu sipat berubah seperti saya saat ini, saya ingin sesuatu menurut keinginan saya di perlakukan, namun saya juga belum mungkin tidak tau apakah saya memberikan hal yang sama pada orang lain seperti saya ingin di perlakukan oleh orang lain.
Pemimpin. Saya adalah salalsatu bagian terkecil mungkin sebagai pemimpin di tempat kerja saya yang seakan di tuntut lebih oleh perusahaan dimana saya bekerja, dan itu tidak bisa di pungkiri karena saya selalu merasa bertanggung jawab terhadap atasan saya maupun bawahan saya.
Kadang saya berpikir ketika saya sedang menyendiri, kok bisa saya melibatkan diri menjadi sala satu bagian terkecil menjadi seorang pemimpin di tempat kerja saya, apakah saya sudah mampuh memimpin diri saya sendiri terlebih dahulu?, kalau belum bisa, bagaimana saya mampuh memimpin oranglain di tempat kerja saya!!.
Saya hanya mampuh berpikir tanpa berbuat, saya merasa kurang mampuh untuk bertindak.
Dengan keluhan dan pemikiran seperti ini apakah saya termasuk orang yang tidak bersyukur atau lemah?? Lalu sampai kapan saya akan terus terpuruk dalam ke galauan ini?
Mungkin semuanya hanya saya yang tau karena pasti tuhan selalu memberi jalan keluar ada pada diri ssaya hanya saja itu belum mampuh ssaya temukan.
Semua orang-orang di ruang lingkup kerja saya tidak sportif mereka kebanyakan sesuai kondis dan situasi, kadang semua kebijakannya musnah dengan keluhan yang penyebabnya hanya spele dan itu menjadi seakan beban yang sangat berat dan memberatkannya sseakan kemalasan itu menjadi pekerjaannya sangat berat dan menyakitkan (bagi diri dan perasaannya) mungkin.
Saya jadi igat kata-kata orang yang selalu memotivasi saya beliau berkata :
Syarat dalam memilih tempat bekerja adalah 3 hal :
1 menyenangkan
2 memampuhkan
3 mensejahterakan
Memang menyenangkan kadang mereka (teman kerja) semua ketika di luar kerja, apalagi saat bercanda namun di dalam bekerja sangat kurang menyenagkan, mereka selalu melihat sisi enaknya saja dalam tugas dan tanggungjawab atasan, tanpa mereka berpikir betapa banyak pekerjaan yang harus atasannya selesaikan dan itu mampuh membuat mereka memiliki rasa kecemburuan sosialitas yang kadang terungkapkan ketika mereka sedang kesal terhadap perusahaan ataupun atasan, padahal menurut saya setiap pekerjaan itu akan terasa menyenangkan apabila kita semua berpangku tangan saling mendukung melengkapi menolong dan menghormati pekerjaan masing-masing.
Tempat bekerja harus memampuhkan kita dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tau, dari tiddak mungkin menjadi mungkin.karena bekerja bukan karena uang semata namun harus mendapatkan ilmu, pengalaman dan wawasan yang luas juga, karena setiap pekerjaan tidak akan sama menurut saya.
Komentar
Posting Komentar