Batam is My Life Adventure ( life stories )




Part 1(Friends)
Saya takan pernah bisa melupakan Dimana kenangan saat bersama sahabat dan kawan saya selama di Batam, apalagi sesama penghuni Kosan.  kami selalu saja kompak meskipun seringkali kami kerap bertengkar karena sebuah perselisihan, perbedaan pendapat, itulah namanya keluarga.  Ibarat pepatah “padi jadi beras bukan karena tertumbuk saja tapi karena bergesekan dengan sesamanya” dimana kami memiliki minat, profesi, hobby, dan tenntunya karakter dan juga suku, yang berbeda namun kami selalu saling menghargai apapun itu, dan bahkan kami saling menerangkan apa yang kami ketahui dan orang lain tidak/belum tau.
Dari banyak penghuni kost, hanya Saya, Adi, Aldi, Aidil, dan Denni, yang paling sering jalan keluar barengan, dan Masak patungan. meskipun kadang-kadang ada Capten Abdul, A abas, dan pak Beno ada Gabung  bersama kami. Mendatangi suatu tempat, nongkrong, berfoto-foto, Karaokean, NontonTv/Bioskop, ngumpul dan sebagainya. Kami pasti melewatinya bersama, meskipun kadang saya paling sering pergi sama Adi saja, karena kami Liburnya sama Hari minggu dan Sabtu hanya setengah hari kerja. Sedangkan yang lainnya para karyawan di Retail Mall yang mewajibkan Weekend masuk kerja, dan boleh Libur hanya di weekday saja. Kecuali kalau mereka ada yang masuk pagi, sorenya bisa bareng jalan, apalagi bagi yang punya Pasport mereka kadang ke Singapore, Thailand dan Malaysia.
Namun tidak menutup kemungkinan  bagi kami untuk berkumpul bercanda tertawa bersama di kost, kadang kami saling bertukar cerita pengalaman hidup, kerjaan,  ketika kami masak patungan,  nonton Tv di ruang tamu, atau hanya mengobrol tentang pengalaman kami di daerah masing-masing,  setelah seharian kami kerja adakalanya kami  meluangkan waktu untuk berkumpul, sharing dan berbagi ilmu dan pengalaman. “kami bagai keluarga utuh harmonis”
Saya orang Bandung bagian Kampung yang sudah 3 Tahun hidup di Batam (awal Juni 2008) dulunya saya tinggal di rumah Kakak lelaki saya “numpang” istilah anak mudanya, namun karena dia sudah berkeluarga akhirnya saya memutuskan untuk ngeKost saja, selain belajar mandiri, saya juga belajar hidup bermasyarakat, bersosialisasi dan lebih banyak lagi hal yang Positif yang saya dapat di kosan.
Lokasi ke tempat kerja saya dari kosan sekitar 4Kilo Meteran (kalau jalan motong sekitar 1,5 KM), saya pulang pergi kerja jalan kaki, karena lebih dekat selain jarang kendaraan juga harus 2x naik turun kendaraan umum, kadang ada juga teman kerja yang bersedia mengantarkan saya pulang atau teman Kosan mengantarkan saya berangkat/menjemput saya meskipun itu sangat jarang sekali._padahal sebelum saya pindah kost si Adi tuh yang ngajaku pndah ke tempat kosannya, dan katanya dia yang mau ngater jemput jika sempet_
Sebenarnya ada kosan/kontrakan yang lebih dekat ke tempat keja saya, namun saya lebih memilih kosan yang lebih jauh karena banyak teman-teman lama saya yang sudah nyaman bersama mereka.
Adi, dulu waktu saya mengenal dia, adi masih kerja di sebuah Caffe ternama yang masih satu Gedung/Mall dengan saya, dia mantannya Desi sahabat Perempuan Saya, Dia Orang dari pulau Sumatra. Sekarang dia Bekerja di Bank swasta terkemuka di Indonesia, waktu saya pertama Kost dia masih Training di Bank itu, namun sekarang Alhamdulillah Adi sudah menjadi karyawan tetap di Bank itu, dan sambil kuliah di Universitas Negeri di Batam (dulu waktu dia masuk Universitas itu belum Negeri statusnya)”sotoy dikit boleh kan”
Waktu itu dia sedang menjalin hubungan dengan teman Kelasnya di kampus itu, kalo ingat hubungan mereka saya selalu tersenyum, bagaimana tidak mereka jadiannya di Singapore (memang dari Batam ke Singapore hanya perlu waktu tempuh sekitar 45 Menit, dengan ongkos<Rp,500.000). menurut Saya, Adi orangnya Memang asik, “hampir kata semua Temannya bilang kayak gitu” dia gak pelit apalagi soal Ilmu, pokonya super sekali lah kata pak Mario Teguh mah. Memang dari semua penghuni Kost saya pertama kali kenal sama Adi sebelum kami Kost Bareng, kalo yang lainnya memeng kenal di kosan itu.
Tapi sama kok yang lainnya juga enak-enak kalo berkomunikasi bercanda gaul dan ngumpul-ngumpul.
Saya juga pindah kost dengan mereka, karena Adi yang memaksa saya dan malahan dia yang menyiapkan semuanya “baik banget dia yah” itulah namanya Sahabat bisa lebih dari sekedar Teman.
Namun kehidupan ini menuntutku lebih dari sekedar berpisah dengan sahabat saya di Batam, karena Ayah saya, Abang sulung saya harus pulang ke Rahmatullah dengan cepat. Dan memaksa saya harus bekerja di daerah yang minimal yang mampuh di tempuh setengah Hari saja untuk pulang ketika ada Urgent, atau papun menyangkut masalah keluarga.
Akhirnya saya memutuskan untuk pindah kerja ke daerah Jakarta, Meskipun sedih saya harus berpisah dengan orang-orang kost saya yang saya cintai, mereka bagaikan saudara saya malahan ada yang lebih sekedar sahabat.
Begitu banyak aku mendapatkan pelajaran Hidup dari mereka.
Mereka mampuh meberi rasa pada artinya persahabatan yang selama ini memang tawar.
Yang tadi saya ceritakan adalah sebahagian Sahabat saya yang tidak mungkin bisa saya lupakan karena sahabat sangat jarang di temukan. Sampai sekarang memang kami terkadang saling bertukar pengalaman lewat jejaring sosial, yah meskipun makin lama makin jarang berkomunikasi karena kami memiliki kesibukan masing-masing.
Memang Batam adalah Pulau yang bukan saja menjanjikan, namun juga sangat mengesankan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )