ORANG-ORANG BERPENGARUH DI DUNIA ( life stories )
Halo sahabat
semunya terima kasih banyak ya, selama ini selalu membaca, mengkomentari dan
mengasih usulan/masukan, itu sangat berharga Buat saya. Kali ini saya akan
share tentang Orang-orang berpengaruh di
dunia, bukan di dunia secara keseluruhan, namun di Dunia dalam kehidupanku J. Okay tanpa harus berpanjang Lebar, langsung saja ya cekidot :
1.
Pasti
Orang tua Dong yang no 1, saya memilih orang tua no satu dalam daftar orang
berpengaruh dalam hidup saya, bukan karena mereka telah membesarkan saya, tapi karena mereka telah mengajarkan saya
banyak tentang Agama, semasa saya masih
anak-anak saya sangat benci sekali dengan mereka (orang tua saya) saya rasa
mereka terlalu sangat keras mendidik saya, bila di bandingkan dengan anak-anak
lain teman saya. Namun, setelah saya
beranjak Dewasa, saya merasa didikan orang tua saya itu kurang keras, atau
memang saya saja yang bandel L, mereka mereka adalah orangtua terhebat menurut saya, selain
mengurus dan merawat anak-anaknya, mereka juga selalu mengajari kami tentang banyak
ilmu pengetahuan Agama islam, meskipun kami hanya mendengar kuping kanan keluar
kuping kiri. Meskipun mereka sangat cuek terhadap kami seakan mereka tidak
pernah peduli, namun saya yakin mereka sangat mencintai dan memuliakan kami
sebagai Anak-anaknya. Dan sekarang Ayah saya sudah meninggalkan kami selamanya.
Tentu saja 2 tahun yang lalau, Ayah saya meninggal Dunia setelah beberapa tahun
bterakhirnya Beliau sering Sakit-sakitan dan itulah masa-masa sulit kami
sekeluarga dimana kami harus bolak-balik antar Rumah sakit ternama agar
mendapatkan Pelayanan dan alat yang maksimal. Ayahanda Meninggalkan kami semua tepatnya
1 hari setelah Iedul Fitri. Kini tinggalah Ibunda saya yang selalu sabar dan
kuat menghadapi kehidupan ini tanpa ayah. ‘semoga Alloh memberinya umur panjang,
kebahagiaan dan kesehatan selalu untuknya”
2.
Kakak
lelaki tertua saya, dia seorang yang tidak sekolah selain sekolah dasar. Namun pengetahuannya dalam Agama sangat
hebat, hasil dari belajar di beberapa
Pesantren Salafiyah tertua di bilangan jawa timur, Banten, Plered, dan
Garut. Saya masih ingat saat dia menegur
saya tentang Etika, memang kakak sulung
saya ini orang yang paling enak di ajak ngobrol meskipun saya tidak berani
terang-terangan tentang masalah pribadi saya kepadanya. Beliau sangat sabar
mengajarkan adik-adiknya tentang Etika, sopan santun dan ilmu Agama. Hanya saja
setelah beliau menikah hubungannya dengan adik-adiknya menjadi sangat jauh,
selain sibuk mengajar di beberapa pengajian, mungkin beliau juga sibuk dengan
kewajibannya sebagai imam/wali dalam rumah tangga. Namun semenjak kakak lelaki
saya yang sulung ini menikah, beliau sangat sibuk mengurus keluarganya, dan
jarang punya waktu untuk kami Adik-aduknya, dan itulah yang membuat saya merasa
kecemburuan sosial. Dan yang paling menyedihkan pada waktu beliau meninggalkan
Dunia, saya tidak sempat melayatnya di pemakaman, karena ketika saya pulang ke
Rumah, beliau sudah di makamkan. persis kejadian seperti saat meninggalnya
Almarhum Ayahanda saya. Semoga Alloh selalu menempatkan 2 Lelaki terhebat itu
di Tempat terindah di Akhirat “amiin”
3.
Ece
Hasanuddin (uwak/Om saya), almarhum adalah kakak lelaki dari Ibu saya, sejak
usia 3 tahun saya sudah tinggal dengan kakek & Nenek saya di Subang,
sedangkan orangtua saya di Bandung. Selama saya tinggal dengan kakek/Nenek
saya, Saya sangat kesepian satiap hari, sepulang sekolah Rumah selalu kosong
tidak ada seorangpun, karena kakek Nenek
sya biasanya pulang dari ritinitas di kebun sekitar sore, meskipun kadang siang
mereka pulang, namun selalu berangkat lagi ke kebun. Kesepian setiap hari
membuat saya selalu merasa sendirian dan tidak betah, namun kadang istrinya Om
Ece selalu mengajak saya jalan-jalan ke kampung orangtuanya, saya masih ingat
dan pasti saya ingat saat tante saya mengajak saya jalan-jalan, tante saya
menyayangi saya sebagai anaknya sendiri, membuat saya selalu bahagia meskipun
hidup jauh dari orangtua saya yang setiap lebaran Iedul fitri mengunjungi saya
dan kerabat yang ada di Subang. Segala keperluan dan apapun itu sudah pasti di
tanggung oleh Om saya itu, beliau memang sangat kaya raya, semua anak-anaknya
sekolah. Sekarang Saya selalu mengenang
Uwak Ece, kakek dan Nenek saya, mereka sudah Meninggal. Semoga saja Alloh
selalu memberinya tempat indah di akhirat “amin” 8 tahun saya telah merepotkan
Mereka, meskipun selama 8 tahun saya jauh dari orangtua, namun yang mereka beri
melebihi kebutuhan saya sebagai anak kecil yang jauh dari asuhan orangtua.
4.
Almarhum
Nenek (ibu dari Almarhum Ayah saya). Yang selalu terkenang id fikiran saya jika saya mengingat ataupun
mendengar Almarhum Nenek saya itu,
banyak sekali, setiap sya di marahi orangtua, pasti saya mencari ketenangan
di rumah nenek, meskipun rumah nenek saya bersatu dengan Rumah orangtua namun
suasana sangat berbeda, ssetiap hari saya dan 4 saudara saya selalu
mendengarkan Dongeng, oh tidak lebih tepatnya kisah masalalu nenek sebelum
tidur. Dimana saya selalu nyaman untuk bercerita segala kesedihan tentang hidup
saya padanya, kebiasaan nenek tidak jauh dari kebiasaan Ibu dan almarhum ayah,
setiap jam 3 pagi, pasti bangun untuk Sholat dan membaca Al Quran sampai tiba
waktu Subuh, saya bisa menebak dalam sebual mereka (Ayah, Ibu, dan Nenek) bisa
Tamat membaca al Quran, seingat saya setiap malam mereka selalu melantunkan
Ayat-ayat Alloh dan saya rasa tidak pernah terlewatkan. Dan sampai sekarang
2013 tinggalah Ibu saya yang melakukan kebiasaan baik itu, semoga saja Ibusaya
panjang umur dan selalu di beri kesehatan oleh Allohu Robb. “amin”
5.
Lia
(dia mahasiswi di Pulau batam), awal perkenalan kami melalui sms, saya juga
kurang begitu ingat awal kami Smsan sama dia, namun perkenalan kami memang di
awali Smsana, namun seminggu kemudian kami memutuskan untuk kopidaratan, karena
hari itu saya sibuk dengan pekerjaan saya, dan dia juga sibuk dengan sekolahnya
(Kuliah), jadi kami bertemu di Bank deket tempat kerja saya, kebetulan dia juga
meu mencairkan Cek di Bank itu, sebenarnya kami sudah saling mengetahui stu
sama lain, mulai dari Hobby, masalaalu, A sampai Z lah, namun hanya saja kami
belum pernah bertemu face to face aja. Dan saat itu kami baru punya waktu
meskipun hanya sebentar saja. Sebelum bertemu memang kami telah berjanji akan
selalu berteman, meskipun saya mengingkarinya, saya membayangkan dia sosok
wanita Cantik, berkerudung (padahal dia telah jujur kalau dia tidak
berkerudung) dan lainnya Naluri lelaki Normal & wajar lah. Namun pada
kenyataannya semua itu tidak seperti yang saya bayangkan, saya terlalu munafik
untuk menjadi temannya, di dunia khayalan. Namun dia saya akui orang
berpengaruh dalam hidup saya, dia pintar, baik dan ada beberapa banyak hal
kebaikan yang tidak bisa saya ceritakan, namun salahsatunya yang takan saya lupakan
dialah orang yang pertama kali mengenalkan pada ssaya apa itu Komputer dan
Warnet. Saat itu kami sering smsan dia selalu mengajarkan saya bagai mana
belajar, kadang kami berdiskusi, lebih tepatnya saya selalu bertanya. Dari dia
juga saya tau di batam itu ada perpustakaan umum yang hampir 2x dalam seminggu
saya selalu meminjam buku-buku, dan menjadi member selama 2 tahun. Meskipun
sampai sekarang saya mengembangkannya sendiri, dan kadang melalui buku-buku,
namun tidak dapat di pungkiri dialah orang yang berjasa kepada saya tentang
Internet, dan banyak yang saya ketahui
semenjak mengenalnya “semoga saja Robb selelu memberinya kemudahan di segala
urusan dia” amin.
6.
Rath
Mohammad Aslam. Pertama kali kami bertemu dan kenalan dengan tidak sengaja di
Sebuah masjid Agung di daerah Purwakarta, saat itu dia kehilangan sebuah
sepatunya yang Mahal “katanya” entahlah dia bercanda apa benar, tapi waktu itu
saya tidak meresponnya, orang kami gak saling mengenal. Namun karena dia tidak
mau berjalan tanpa als kaki, maka saya ikhlaskan sandal saya padanya, “saya
gampang biasa jalan tanpa alas kaki sekalipun” ucap saya cuek sambil memberikan
sandal saya. Namun dia kembali untuk mengembalikan sandal saya. Dia mengajak
saya makan (katanya untuk membalas kebaikan saya) kami makan di esto yang cukup
mahal di daerah itu, saya sempat takut gak bisa bayar J, namun dia memaksa ya udah terserah lah. Dari situ kami mengobrol
lama, saking enaknya obrolan kami tentang kehidupan masalalu, di dunia kami
masing-masing. Kami sering bertemu di Masjid, untuk solat berjamaah, dan
setelah itu kami mengobrol dan kadang jalan-jalan, dia selalu bertanya banyak
tentang ilmu Agama islam seakan saya orang pandai dalam agama. Dia yang meperlihatkan dunia ini sangat luas, dia
yang membukakan mata saya Dunia itu indah, dan beraneka ragam. Dia yang membuat
saya merasa begitu banyak hal yang belum saya ketahui, dan saya harus berlari
mengejar ketinggalan agar tidak terlindas kemajuan Zaman. Dulu saya sering
minggat ke jakarta ke Rumahnya dia untuk hanya sekedar kabur dari marah
orangtua, atau karena sedang kesal entah kenapa, dia selalu mampuh menyejukas
suasana saya, dan uga selalu menasehati saya. Namun kebiasaan itu lenyap tanpa
bekas saat orangtuanya meninggal, dan dia memutuskan bekerja di luar negri
bersama sang isteri tercintanya, kami jarang sekali berkomunikasi, karena waktu
itu dunia bagian Indonesia belum terlalu modern dan canggih, kami hanya melalui
surat Post untuk bertukar cerita. Terakhir saya mendapat kabar saat dia
mengirim saya foto bayinya yang ke 3, sangat lucu dan saya ingin menggendong keponakan
saya “itulah katanya”.
7.
Dadang
sofian. Haha ha, kadang saya berfikir masukin gak ya teman saya ini dalam
Daftar orang berpengaruh dalam hidup saya? Sebenarnya tidak ada sedikitpun dia
mempengaruhi kehidupanku, namun dia juga banyak berjasa dalam hidup saya, yah
tentu saja saya tidakboleh melupakan jasa-jasa kebaikan orang-orang yang pernah
lakukan kepada saya. Setiap saat saya suka menghabiskan waktu di sekitar
rumahnya, tempatnya sejuk asik dan banyak tanaman, orangtuanya memang petani
juga, jadi saya selalu menikmati apapun hasil panennya mereka. Keluarganya juga
memang dekat dan baik dengan saya, terlalu banyak jasa dan kebaikan yang dia
dan keluarganya berikan kepada hidup saya, terutama ketika saya Down, trouble
karena masalah Wanita, ataupun Keluarga, saya pasti membuat rumahnya sebagai
pelarian. Aku hanya bisa ber terima kasih saja semoga Alloh membalasnya dengan
sebaik-baiknya pembalasan yang berlimpah “amin”.
8.
Adelia
MuliaNengsih (ade) biasa saya memanggilanya, dialah Cinta pertama saya yang sesungguhnya,
kami bertemu saat sama-sama bekerja di Perusahaan pemintalan Benang di kawasan
purwakarta. Sebenarnya pertamakali yang memperlihatkan rasa suka dan simpatik
dia duluan, saya hanya merespon saja itupun dengan setengah hati, karena waktu
itu saya lebih menyukai Lindry, tentu saja Lindry sangat tinggi di bandingkan
Ade, Lindry lebih Putih, dan lebih dewasa,
saya tau dia berbeda keyakinan dengan saya yang Muslim, namun cinta kan
tidak memiliki mata, kenapa harus memandang kesitu “ungkap saya khilaf. Sebulan
kami jalan tanpa setatus, lalu kami jadian sore hari di pinggiran Waduh saat
matahri terbenan (mirip di Film ya? Memang sengaja saya melakukannya karena
sering lihat di Film), dia tidak menjawabnya saat saya mengatakan “Lindry saya
suka sama kamu, kamu gimana?” setelah peristiwa pernyataan cinta saya padanya
yang hanya dia jawab dengan senyuman saja, kami hanya berjalan 2 minggu saja
tidak lebih, ternyata ke dewasaan dia membuat saya terkekang, dan saya merasa
tertindas menjadi teman hatinya, saya seakan pembantu yang harus siap
mengantarnya kemanapun dia pergi, dia tidak peduli saya lelah pulang bekerja,
ataupun sakit, dia juga sering menelphon malam ke mess dimana saya tinggal
membuat saya kena tegur penjaga mess itu. Yang lebih menyakitkan lagi dia
melarang saya berbicara dengan teman perempuan saya, apalagi jalan, namun dia
sendiri seringlaki jalan dengan beberapa teman kerjanya yang lelaki, dengan
cuek dia berkata “terpaksa karena kamu tidak bisa menemani saya jalan” untuk
mengakhiri hubungan yang saya awali saya harus mendapatkan sebuah tamparan pipi
kiri saya, kejadian itu terjadi ketika kami sedang istirahat jam kerja, di
kantin karyawan, sakit memang namun tak seberapa dengan sakit hati yang terus
berlanjur jika saya terus menjalani hubungan ini. Dia mengembalikan semua
barang-barang dari saya setelah merusaknya terlebih dahulu “subhanalloh
kejamnya” lalu dia berkata dengan melempar semua barang-barang dariku “hatiku
lebih dari ini, asal kamu tau” padahal kenyataannya terbalik. Setelah kejadian
itu saya cukup terkenal di tempat kerja saya, he he bagaikan artis yang selalu
di lirik jika saya sedang antri absen pinger yang panjang. Di situlah saya
selalu di suguhi senyuman manis dan sapaan lembut ‘ade’ saya hanya merespon
dengan senyuman juga yang menurut saya sangat hambar. Kadang Ade selalu
mendekati saya jika kebetulan kami bertemu di kantin pas istirahat kadang juga
saya ajak dia jalan karena saya sendirian dan selalu tidak ada tujuan. Serinya
kami jalan (saya & Adelia), membuat kami saling mengenal, dan akrab.
Terlebih lagi kami selalu nyambung, kami memiliki hobby yang sama seperti
Membaca, Nulis, kami sama-sama suka puisi dan banyak yang lainya. Kami sering
ke toko buku, makan di luar bareng, dan jalan-jalan malam menyelusuri kota
purwakarta. Kami hubungan tanpa status selam 9 bulan, kalo nikah udah
melahirkan!, saat yang menyedihkan adalah saat dia tiba-tiba menikah dengan di
jodohkan orang tuanya, itulah kiamat terbesar dalam hidupku saat itu. Dan saya
resign dari tempat kerja saya, saya memutuskan pergi meninggalkan semua
kenangan yang ada bersamanya. Yang paling menyedihkan dia memberi saya dus
berisikan semua perasaannya terhadap saya, surat dari awal pertama kali kami
bertemu sampai dia di nikahkan oleh orangtuanya, surat yang tak pernah di
tembuskan kepada saya. Dan saya selalu mencintainya, dialah Cinta sejati saya
yang terabaikan.
9.
Jake
rath (JR), tidaj usah membahas asal-usul dia ya, saya kurang tau jelas takutnya
fitnah atau ngarang/bohong. Pertama kali kami bertemu dan kenal di sebuah
Mushola dekat kosan saya, pertamanay saya aneh (maksud saya kagum) Bule masuk
Mushola he he, eh lama-kelamaan saya sering bertemu di setiap melaksanakan
sholat taraweh di Mushola itu “Rajin juga si Bule” puji saya dalam hati kaarena
tidak saling kenal ya biasa Orang Indonesia Cuek bebek dong! Pada malam ganjil
menjelang lailatul Qodar sepulag sholat Taraweh saya melihat si Bula itu sedang
membaca alquran (Tadarusan), berhubung saya juga belum khatam alquran, dan kalo
ngaji di Masjid sendirian taku (saya memang orangnya penakut), jadi saya pulang
ke Kosan hanya mengambil Al quran saja lalu saya bergegas kembali ke Masjid
(lebih tepatnya Mushola, karena tidak di gunakan untuk Sholat Jumat), saya lupa
tidak membawa Sejadah untuk alas duduk saya di Mushola itu. Untunglah si Bule
itu mau berbagi dengan saya “hebatkan dia gak kenal sudah mau berbagi dengan
saya” alhamdulillah maksud saya. Kami Tadarusan ber 6, namun lama kelamaan pada
pulang. Setiap kali kami jeda membaca al Quran kami menyempatkan diri mengobrol
(karena si Bule bisa bahasa Indonesia jadi kami bisa ngobrol), dari situlah
kami makin akrab meskipun hanya semalaman bareng Tadarusan. Hanya malam itu
kami bertemu dan tidak pernah bertemu lagi hingga Ramadhan berikutnya.
Karean
ramadhan tahun kemarin saat kami mengobrol JR sempat meminta alamt Blog saya
dan Email, jadi kami bisa tetap berkomunikasi, ya meskipun saya jarang di
respon sama dia karena “maaf saya banyak PR dan cape, jadi suka telat balas
email kau” katanya yang banyak terulang setiap kali balas email saya. Ramadhan
ini dia sudah lama berada di Indonesia, namun karena sibuk magang di Kedubes
Amerika, jaadi kami jarang bertemu meskipun di masjid sekalipun, Lebaranpun
kami hanya saling mengucapkan selamat melalui jejaring sosial saja. Namun hari
minggu pertema setelah lebaran dia datang ke tempat kerja saya (sumpah kaget
banget, gak nyangka), karena sibuk saya sedikit mengabaikan dia, dan
alhamdulillah dia mengerti.
Dan
pada akhirnya kami menjadwalkan bertemu kembali (saya sudah janji mau ngajak
dia makan di tempat biasa makan). Dan alhamdulillah 3 hari kemudian kami makan
di tempat jajanan makan malam biasa nak-anak Bintaro Nongkrong, namun empatnya
di pinggir jalan. Darai perbincangan makan di pinggiran jalan itu Dia JR, si
Bule itu telah mengubah pola fikir saya, membongkar keburukan saya, menasehati
saya, semuanya dia lakukan tanpa sadar, dia hanya menceritakan pengalaman dan
pemikirannya saja, namun itu semmuanya kena pada kebiasaan saya selama ini. Dan
itu sangat mepengaruhi saya. Saya merasa JR adalah kehidupan kedua dari sahabat
saya almarhum “Rath Muhammad Aslam”.
Saya
akan selalu berdoa di sepanjang usia saya agar mereka yang saya sebutkan
ataupun tidak saya sebutkan semoga saja mereka dan keluarganya selalu
mendapatkan pertolongan kemudahan hidayah, inayah dari Robb. Karena saya tidak
bisa membalas semuanya itu, biarlah Alloh yang membalasnya dengan
sebaik-baiknya balasan yang melimpah. Dan saya berdoa jika saya tidak dapat
lagi bertemu dengan mereka, atau salah satu dari mereka maka semoga Alloh
mempertemukan kami di Akhirat dengan tersenyum bahagia. “amin” itulah beberapa
Orang yang mempengaruhi dengan kebaikannya yang Alloh anugerahkan padanya, dan
mereka tularkan ke orang-orang di sekitarnya, dan saya salah satu dari teman
mereka, maka siapa orang yang menurut Sahabat yang mampuh mempengaruhi
kehidupan Sahabat dengan berbagai kebaikan yang mereka dapatkan dengan ijin
Alloh??
Komentar
Posting Komentar