Ramadhan penuh Berkah yang tidak pernah terlupakan ( life stories )

11 Agustus 2013 pukul 23:51
Ramadan yang selalu berbeda
Bulan Ramadan yang biasa di kenal dengan nama Bulan puasa, adalah bulan penuh berkah,  ampunan, hikmah dan lain sebagainya. Apapun itu bagi saya Ramadan memang sangat Luar biasa sekali.
Mengingat Bulan ini Bulan Ramadan maka saya akan membahas tentang Bulan puasa/Ramadan, bukan tentang Ibadah ataupun tatacaranya, namun yang akan saya bahas adalan Pengalaman Hidup saya selama Bulan Ramadan di Perantauan.
2006. tahun 2006 adalah tahun pertama saya menjalankan Puasa Ramadan di perantauan tepatnya di daerah Kebayoran lama. Karena kesan pertamanya saya menjalani Puasa Ramadan sekaligus merayakan Lebaran Idul Fitri, maka itulah Ramadan yang takan pernah saya lupakan seumur hidup.
Ya, saya menjalani Puasa Ramadan sebulan penuh di suatu keluarga/Rumah orang asing yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, keluarga yang bukan dari Penganut Agama Islam, kluarga yang tidak memiliki ikatan apapun dengan Saya sebelumnya, keluarga yang dari suku berbeda pula. keluarga yang sangat menyayangi saya, menerima saya apa adanya dan tanpa imbalan apapun, keluarga yang tak akan pernah bisa saya lupakan selamanya. Ya mereka adalah keluarga John (maap saya kurang begitu tau nama kepala keluarganya, dan kalau tidak salah Ibu Rapika, keluarga yang di huni 6 orang Bulan Ramadan itu saya menjadi penghuni keluarga yang ke 7 (saya jadi ingat bilangan 7 : Ashabul kahfi, dan Putra-putri Rasulullah, dan bukankah langit dan Bumi juga 7 Lapis!), yah Mereka adalah pak John, Ibu Rafika, mba Mersi, mas Epril (kalo tidak salah selisih 2 tahun di atas saya usianya), Nona Cristina, dan si Bungsu Angel, dan terakhir saya J, ya mereka sangat baik terhadap saya meskipun saya bukan dari bagian keluarga mereka, dan saya juga Muslim (keluarga mereka Katolik).
Setiap malam saya sholat Terawih di masjid-masjid yang dekat, dan setiap Magribpun saya selalu Buka bersama di masjid-masjid, bukan karena tidak ada makanan di Rumah namun karena saya ingin berkumpul saja, dengan sesama Muslim. Setiap malam sebelum tidur mba Mersi selalu menghangatkan makanan biar saya sahur nanti tidak basi makanannya, kadang juga menyiapkan takjil dan makanan lainnya untuk saya berbuka, mereka juga tidak makan terang-terangan untuk menghormati saya yang sedang menjalankan Ibadah puasa. (bagaimana air mata saya tidak berderai setiap kali saya mengingat mereka, saya sangat Rindu dengan mereka, namun sayang no tlp Rumah mereka sudah tidak aktif lagi, dan saya juga lupa jalan ke tempat mereka, karena sudah 7 (2013) tahun yang lalu saya terakhir bertemu dengan mereka.
Saya kangen sama mba Mersi yang selalu menemani saya mengobrol kami memang sangat nyambung kalau sudah berbincang, bagitupun dengan mas Efril yang selalu membuat saya kaget dengan permainan Drumernya (sekarang apa kabarnya ya?? Apa sudah kerja apa masih kuliah?).
Bahkan pada saat saya merayakan lebaran pun Mereka mengucapkan Selamat, dan membelikanku semacam Kado (pakaian, makanan, dll) saya tidak bisa berbuat apa-apa hanya mampuh mendoakan saja semoga mereka selalu mendapatkan yang terbaik dimanapun dan kapanpun. Saya juga berharap memohon pada Ronn semoga mereka mendapatkan Hidayah dan inayah. "Amin"
Itu hanyalah sebahagian kecil kebaikan-kebaikan mereka terhadap saya, masih banyak kebaikan-kebaikan yang tidak saya tuliskan di Blog farid aslam ini. Karena Alloh maha mengetahuinya apapun yang kita rahasiakan.
Namun selain keluarga Bapak John, adalagi satu keluarga yang baik pula terhadap saya yaitu keluarga Misterius (Dani Abdul Halim), saat saya salah sambung untuk menanyakan sebuah pekerjaan untuk saya, tiba-tiba Beliau menanggapinya dengan Ramah dan baik (dulu Orang Jakarta baik-baik ya??), beliau menjelaskan bahwa tidak ada pekerjaan untuk saya, dan memang orang yang mengasih no tlp pak Dani itu mungkin penipu, atau keliru memberi no tlpnya, tapi pak Dani mempersilahkan saya tetap boleh datang ke Rumahnya untuk Buka bersama, atau menginap di Rumahnya untuk beberapa hari, kami berbincang agak lama dan pak Dani begitu ramah padahal kita tidak saling kenal. Saya juga pernah berbincang dengan mertuanya, sama juga ramah ketika berbicara dengan saya di telpon.
Namun saya tidak memenuhi undanganya karena saat itu saya memang tidak memiliki uang untuk bersilaturahmi ke rumah pak dani, meskipun saya selalu di beri uang jajan oleh Ibu John, dan bapak juga.
Kejadian itu memang tidak bisa saya lupakan dan memang akan saya ingat seumur hidup saya, entahlah apa karena saya yang berlebihan, ataukah mereka yang berlebihan baiknya terhadap saya. Bahkan saya ingin sekali suatu saat saya berkunjung ke Rumah pak Dani bukan sebagai pengemis pekerjaan namun sebagai tamu dan kerabat, namun entahlah pak Deni masoh ingat saya atau tidak.
Apabila salahsatu pembaca merasa ini adalah ada kaitannya dengan Anda mohon menghubungi saya!! Karena saya masih berhutang Budi sama kalian. Dan semoga tuhan membelas dengan sebaik baiknya pembalasan "amin"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )