Hang Out with Friend anti Galau ( life stories )
Pulang kerja saya langsung tancap Gas ke
Pejaten, kebetulan besok Libur kerja.
“gak sempat mandi, numpang Mandi aja ya”
ucap saya ketika teman membukakan pintu Rumahnya, tanpa basa-basi lagi karena
adzan Magrib sudah di kumandangkan 30
minut yang lalu, saat itu saya belum
sholat, jadi tidak buang-buang waktu.
“jangan pake Handuk itu, punya Istri
saya”
Larang dia mengagetkan saya, lalu saya melemparkan Handuk yang saya pegang
ke Kasur, dan menyambar handuk yang
teman saya pegang. Masuk kamar mandi dengan tergesa-gesa.
“mau sholat di masjid?’ tanya teman saya Rohan
“gak ah, udah hampir waktu sholat Isya”
“Ya udah tuh sejadah ipar saya ada di
Lemari paling atas”
Aku mengambilnya dan menunaikan Sholat
Magrib dengan tergesa-gesa karena waktunya sudah hampir Habis, Rohan itu memang
Bukan Muslim, namun karena dia memiliki seorang adik ipar Muslim dan rajin
sholat, maka dia tau sedikit banyak tentang Agama Islam darinya.
Lama kami mengobrol sambil ngopi cemilan
seadanya sembari menonton TV, sebenarnya dia mau Nonton Bola, namun menahannya
karena dia tau aku tidak begitu antusias menonton Bola, meskipun kadang kami
selalu nonton bareng.
“Lu mau nonton Bola, silahkan, saya mah
mau online aja” ungkap saya yang sedang membuka Laptop yang saya bawa dari
tempat kerjaan, tanpa menghiraukan dia. Belum sempat saya menghidupkan laptop
“sttt diam!!” suara Sohan mengagetkan saya,
‘’apan sih lu mah bikin saya serangan
jantung”
“ups sorry, Rid si Wina lagi on the way
mau kesini, wah isteri saya belum dateng lagi”
“lha memangnya kenapa?”
“ya, gak enak aja masa gw berduaan
dengan si Wina, semntara isteri gw gak ada, apa kata tetangga?’
“terus, saya gimana?” dengan bingung
saya dan sedikit aneh kenapa si Rohan sampai kebakaran Jenggot.
“bukan itu masalahnya dia suka ngajak
jalan kemana saja, setiap kali kesini pasti mau ngajak jalan dia gak punya
teman jalan”
“santai saja, saya mau nemenin dia kok
ha ha ha” canda saya, karena memang saya pernah bertemu dengan si Windajanda
Cantik itu baru sekali saja.
Benar saja dia Cuma satu jam di kosan si
Rohan dan ngajak kami jalan ke daerah Kalibata, ya mau gak mau saya dan Rohan
mau ja jlan nemenin si Wina itu, Rencananya akmi hanya mau take away Pizza aja,
namun ternyata kami makan dulu di sebuah kedai Ayam goreng Amerika yang
terkenal itu, kami nongkrong cukup lama sekitar 2 jam, di tambah lagi si Wina
memesan ruang karaokean di Nav 3 jam, wah membuat si Rohan semakin gak tenang,
dia ngebet banget pengen pulang duluan, saya tidak tega dengan raut mukanya
yang salah tingkah, mau pulang gak enak, namun gak pulang istrinya kasihan di
Kosan sendirian.
“hai, lagi pada ngapain?” menyapa kami,
seorang wanita yang saya tebak usianya sekitar 30 tahunan.
Belum sempat kami ngobrol tiba-tiba
Rohan bangun dari tempau duduknya “oke Marsya kamu temanin aja si Wina ya, aku
mau pulang dulu penting” tanpa pamit dia langsung ngacir kabur.
“dasar orangtua” canda Wina dengan muka
yang sengaja dibikin kesal. Setelah agak lama si Wina dan Marsya mengobrol dan
sayapun berkenalan dengan Mba Marsya, dan kamipun mengobrol panjang lebar.
“owh udah jam 6 lewat, ayo kita sing
asong” ajak Wina, sambil jalan duluan di ikuti sama mba Marsya dan saya. Wina
dan mba Marsya duluan ke tempat karaokean, saya mencari Mushola untuk sholat
magrib dulu. “oke deh nanti saya Bbmin no kamar tempat karaokenya” canda Wina
yang menurut saya meledek karena saya memang tidak memakai BB.
Sekitar 50 minut saya baru bergabung
dengan Wina dan mba Marsya, haha suasana sangat ramai di tambah lagi lagu-lagu
yang bukan Wina banget, dimana kami menyanyikan lagu-lagu Happy, sambil
menyanyi bagaikan di film-film. Kami juga sambil foto-foto dan kadang kami
rekam dengan Video saat kami bernyanyi dan menari. 3 jam berlalu sangat cepat
sekali. Kami menyadarinya saat ada pada lagu yang terakhir kami setup. Dan itu
merupakan lagu terakhir.
Usai sudah kami Karaokean, saatnya kami
pulang, “oh ya kita belikan Pizza aja buat si Rohan” ucap Wina yang langsung
nyelonong masuk Tempat Pizza yang sangat terkenal itu. Masih belum puas juga
Wina berpose lagi sambil menunggu Pizza pesenannya tiba, kami berFoto-foto lagi
ti Toko Pizza. Wina itu memang Cantik meskipun dia Janda tanpa anak, dan saya
Rasa usianya juga masih lebih muda dari saya, berbeda dengan mba Marsya yang hanya senyum saja melihat aksi kami di
karaokean, mba Marsya sangat nurut dan menghormati suaminya, jadi dia selalu
ijin jika bepergian dengan temannya.
Sejujurnya saya suka sama Wina, dia
memang Cantik, baik, namun sayanganya dia suka berpakaian Seksi, dan tidak
Sholat, jadi kalau suatu saat saya menikah dengannya, wah saya harus berjuang
keras untuk membimbingnya, karena bagaimanapun juga Lelaki itu imam, dan harus
bertanggung jawab atas keluarganya di Hadapan Allohu Robbana.
Kalau harus memilih saya lebih baik
Wanita sederhana saja asal Sholehah, namun saya bercermin diri, saya juga tidak
se Alim dan se sholeh seperti wanita yang saya dambakan.
Namun harapan dan Doa selalu
terpanjatkan untuknya tanpa putus.
Semoga saya dan Sahabat saya mendapatka
Isteri Wanita Sholehah yang dapat memberikan Surga di Dunia dan di Akhirat,
kepada saya dan Keluarga saya. Meskipun Jodoh tidak dapat
di tebak ataupun di rencanakan, namun semuanya yang Tuhan berikan pastilah yang
terbaik, selama kita Hambanya selalu memohon petunjuknya.
Komentar
Posting Komentar