Rukun Iman dan Hati seorang Muslim ( ilmu Tauhid )



1., Iman kepada الله. seorang Muslim yang beriman Harus mentekadkan, meyakinkan dirinya dengan hatinya dan membenarkan bahwasanya الله itu ada dan paling awal tanpa ada permulaannya, dan paling akhir tanpa ada penutupannya (akhirnya) الله maha sempurna, maha kekal abadi dan membedai (berbeda) dari semua Makhluk. الله tidak membutuhkan dan tidak bergantung pada apapun. الله maha kuasa, abadi dialah yang menciptakan mengijinkan apapun yang ada di Langit bumi dan seluruh Alam. الله maha mengetahui apapun yang yang ada di dalam setiap niat/isi Hati manusia (dan makhluk lainnya). الله maha melihat maha mendengan dan maha bijaksana, dan lainnya seperti dalam sifat-sifat الله dan nama-nama الله. Karena sesungguhnya seluruh sifat kesempurnaan adalah milik dan pantas bagi الله .
Barangsiapa yang meninggalkan 4 Kalimat di bawah ini maka Sempurnalah Iman dia :
1., Dimana
2., Bagaimana
3., Kapan
4., Berapa
Maka apabila ada yang bertanya seperti ini kepadamu “Dimanakah adanya  الله ?” maka jawablah tidak ada tempat yang pasti menetapnya/tinggalnya  الله , dan الله tidak terbatasi Ruang dan Waktu. Karena dia yang menciptakan semuanya,  dan الله sudah ada sebelum semuanya itu/ini di ciptakan الله .
Maka jila ada yang bertanya kepadamu ”Bagaimanakah الله  itu?” maka jawablah tidak ada yang menyamai/menyerupai apapun kepada الله . dan الله hanya dapat di lihat di kenal dan di rasakan hadirnya hanya dengan Iman.
Maka jika ada yang bertanya kepadamu “Kapan الله  ?” maka jawablah olehmu الله  itu awal dan tidak ada permulaannya, dan الله juga akhir  tidak ada ujungnya/akhirnya.
Maka jika ada yang bertanya kepadamu  “Berapakah الله ?” maka jawablah olehmu  الله itu satu, dan satu disini bukan bilangan yang sedikit ataupun pada umumnya. Namun الله  satu dalam bentuk dzatnya, sifatnya, ciptannya dan lain sebagainya, lihat kitab Tijan darorri, dan kitab-kitab Tauhid lainnya.

2., Malaikat. Wajib Imana kepada malaikat, karena itu salahsatu Rukun Iman yang 6. Malaikat adalah  Jisim yang sebangsa Cahaya (malaikat kebanyakan di Ciptakan oleh الله daripada cahaya)  yang Lembut (halus) dan Malaikat bukan dari Golongan Lelaki ataupun Perempuan. (karena malaikat bukan Jin, Manusia, Hewan ataupun Makhluk yang berjenis kelamin). Dan Malaikat juga tidak memiliki Ayah ataupun Ibu, karena malaikat tidak berjenis kelamin dan tidak memiliki Nafsu, hanya Ibadah  kepada الله tanpa berhenti sekejap mata sekalipun. Dan apabila malaikat berkata maka benar dan dapat di percaya karena dari الله yang maha Agung.  Malaikat juga tidak makan ataupun minum. Dan tidak pula tidur. Dan amal perbuatan Malaikat tidak di tuliskan (di catat amalnya) karena sesungguhnya Malaikat-malaikat الله  yang menuliskan Amal perbuatan manusia dan Maikat juga tidak di Hisab (periksa Amal perbuatannya di akhirat ataupun di timbanga amalnya). Karena Malaikat tidak pernah berbuat Dosa sekecil apapun.
dan jumlah malaikat tidaka ada yang tau berapa banyak kecuali الله yang  mengetahuinya. Namun malaikat yang sudah pasti dan wajib di ketahui nama dan Tugasnya adalah 10. Silahkan Lihat article Blog saya sebelumnya yang membahas Tentang Malaikat. Seperti  Malaikat : Jibril, Mikail, Asrofil, Ajroil, Munkar, Nakir, Rokib, Atid, Malik Ridhwan.  Malaikat Ruman.
Adapun Malaikat-malaikat yang  menanggung Arasy, malaikat Hafadhoh, malaikat Katabah dan Malaikat lainnya. Seperti kata Imam Ahmad Qulyubi “ sesungguhnya malaikat yang paling unggul/utama adalah Malaikat Jibril daripada malaikat Isrifil”.
Namun Imam Jalaludin Sayuti berkata “ Sesungguhnya Malaikat Jibril selalu menghadiri kepada Orang yang Meninggal, apabila Orang itu masih memilik Wudhu yang Sah”
Kebanyakan Ulama berpendapat bahwasanya Malaikat yanag paling utama/unggul adalah malaikat Jibril, lalu Malaikat Israfil lalu malaikat maut. Namun  da juga yang berpendapat sebaliknya, lalu malaikat Mikail, (wallohu a’lam bi murodhihi) hanya الله yang mengetahui apa yang الله khendaki.
Namun Imam Fahru Roji  mengatakan “ Malaikat yang paling utama/unggul adalah Malaikat yang menahan (memikul) Arasy dan yang mengelilingi Arasy maka setelah itu baru Malaikat Jibril, lalu Malaikat Israfil, lalu Malaikat Miikail, lalu Malaikat Maut, lalu malaikat penjag Surga, lalu malaikat penjaga Neraka, lalu Malaikat yang di tugaskan الله mengurus manusia, lalu Malaikat yang di tugaskan الله mengurus ujung Alam semesta”.
Imam Ghozali berkata “ Sesungguhnya Hamba-hamba الله itu yang paling Tinggi Derajatnya (paling dekat dengan الله ) adalah : Malaikat Israfil, lalu seluruh Malaikat, lalu seluruh Nabi, lalu semua Ulama yang mengamalkan semua ilmu Agama, lalu Raja (pemerintah) yang adil semuanya, lalu Orang-orang Shaleh semuanya” begitulah urutan Derajat manusia.
Sesungguhnya الله itu maha waspada,  maka kita tidak usah berebut Malaikat mana yang paling dekat/utama antara Jibril atau Mikail. Itu semuanya Urusan الله .

3., Iman kepada Kitab-kitab الله . yaitu kita harus iman percaya membenarkan dan mentaati bahwasanya kalamulloh, Firman الله itu yang di turunkan (wahyukan) kepada seluruh Rasul, semoga tetap kepada Rasul-Rasul الله Rohmat dan Salam. Dan setiap Kitab الله yang di turunkan kepada Rasulnya اللهyang di tuliskan Oleh Nabi atau Umatnya yang  Amanah di papan kayu, seperti Kitab Tauret (taurot) yang di dengar dari wahyu الله melalui malaikat Jibril selaku penyampai Wahyu الله , atau secara langsung Rasul bertemu dengan الله  seperti malam Isra’ Mikrajnya nabi Muhammad. Atau di belakang hijab (penghalang) seperti yang di alalmi Nabi Musa di Gunung Tur, atau melalui Malaikat langsung bertemu nabi/Rasul الله .
Pernah di ceritakan bahwa sanya Orang-orang Yahudi  berkata kepada Nabi Muhammad “kenapa kamu tidak Berbicara dengan  الله  , dan juga tidak melihat kepada الله  jika memang benar kamu Nabi, seperti telah meliat Musa (maksudnya Nabi Musa AS) dan juga melihat Musa kepada الله “.  Maka Nabi Muhammad menjawab “Nabi musa tidak Melihat الله . maka الله menurunkan Ayat al Quran yang artinya (wallohu a’lam bimurodihi).  Tidak ada Bukti bahwa Manusia Berbicara dengan الله , kecuali Wahyu, atau di balik hijab (penghalang) atau mengutus الله kepada Rasulnya dengan di beri wahyu dan sesuai ijin الله yang mengkhendaki segala sesuatu.
Imam Suhaemi berkata “ tidak pantas bagi Manusia berbicara dengan الله  kecuali diberi Wahyu kepadanya. Yaitu suara yang samar, dengan suara yang cepat, seperti Nabi Ibrahim ketika waktu Tidur, dan الله memerintahkan kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih  anaknya (Nabi Ismail AS), dan seperti di beri Wahyu Ibunya Nabi Musa, yang di perintahkan الله untuk membuang anaknya (Nabi Musa) kelautan.   Atau  dari belakang hijab (penghalang)  yaitu الله memerintahkan Malaikat penyampai Wahyu (Malaikat Jibril). Maka menyampaikannya malaikat Jibril kepada Rasul/Nabi akan semua perintah الله .
Sulaiman Aljamal berkata , dari Harist bin Hisyam dia bertanya kepada Nabi Muhammad , wahai Nabi الله  bagaimana datangnya Wahyu kepadamu?, maka Nabi Muhammad menjawab, kadang-kadang Datang Wahyu kepadaku seperti suara Lonceng di pukul.
Yang di Maksud Kitab-kitab الله , yang melingkupi  dengan beberapa Lembaran  dan nyata sudah masyhur (diketahui/dikenal)  yaitu jumlah kitab-kitab الله  ada 104, namun ada juga yang mengatakan jumlahnya  114 kitab. Namun Imam Suhaemi berpendapat bahwa sanya semua itu hanya الله yang  mengetahuinya, dan jangan mengatakannya ataupun memperebutkan jumlah bilangan Kitab الله, karena yang wajib di ketahui hanya 4 Kitab (Taurot kepada Nabi Musa.  Zabur kepada Nabi Daud.  Injil kepada Nabi Isa. dan al Quran kepada nabi Muhammad).

4., Iman kepada Rasulnya الله . mereka (Rasulnya الله ) adalah Makhluk-makhluk الله yang paling utama. Rasul الله semuanya dari Jenis manusia, dan dari Jenis kaum Lelaki juga. Dan jumlahnya hanya الله yang mengetahuinya. Yang Rasul pertama adlah nabi Adam AS dan Rasul yang terakhir adalah Nabi Muhammad, maka  tidak akan ada Nabi lagi setelah nabi Muhammad, meskipun di akhir Zaman nanti akan ada Nabi Isa (Nabi isa belum Wafat, hanya saja Nabi Isa di angkat oleh الله ke Langit, dan nati di akhir Zaman Nabi Isa akan turun kembali ke Bumi) namun tetap akan mengajarkan dan menjalankan Agama Islam (ajaran nabi Muhammad). Dan Seluruh Rasul itu semuanya dari Keturunan Nabi Adam AS. Dan Semua Rasul berkata selalu Benar dan jujur sesuai perintah الله . namun selelbihnya Rasul hidup di dunia ini selayaknya Manusia biasa (meskipun Rasul manusia luar biasa), mereka kadang Sakit, makan, minum, menikah dan lain sebagainya yang telah di perbolehkan oleh الله . namun semua Rasul di lindungi oleh الله dari makanan yang Makruh, maupun makanan yang haram. Semua Rasul di perintahkan untuk menyampaikan berita dari الله seperti hukum-hukum tatacara hidup dan lain sebagainya. Semua Rasul memiliki kecerdasan, Jujur, dapat di percaya, sempurna ucapannya.
Dan adapun Nabi selain Rasul (semua Rasul pasti memiliki pangkat Nabi, namun semua Nabi belum tentu memiliki pangkat Rasul). Dan Nabi tidak di perintah الله  untuk menyampaikan Hukum-hukum الله  di zamannya.  Rasul الله yang wajib di ketahui nama-namanya adalah 25 : 1. Nabi Adam,  2. Nabi Idris. 3. Nabi Nuh. 4. Nabi Hud. 5.Nabi soleh. 6.Nabi Ibrahim. 7.Nabi Luth.  8.Nabi  Ismail.  9.Nabi Ishaq.  10.Nabi Yaqub. 11. Nabi Yusuf.  12 Nabi Suaeb.  13.Nabi Harun. 14.Nabi Musa.  15.Nabi Ilyasa/Yasa.  16.Nabi Dzulkifli.  17.Nabi Daud.  18.Nabi Sulaiman.  19.Nabi Ilyas.    20.Nabi Yunus.  21.Nabi Zakaria.  22.Nabi Yahya. 23.Nabi Ayub (seharusnya Nabi Ayub di urutan 12 setelah Nabi Yusuf).  24.Nabi Isa anak Maryam.  25.Nabi Muhammad. Mungkin urutan Nabi banyak yang berbeda, namun  nama-nama Nabi wajib Sama.
Selain nama-nama Nabi, kita Juga wajib mengetahui siapa aja nabi yang Masuk dalam  Rasul paling Utama/Ulul ajmi  (Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim. Nabi Musa. Nabi Isa. Dan Nabi Nuh), jika di urutkan ke tinggiannya pangkat yang paling tinggi adalah Ulul Ajmi, lalu semua Rasul, lalu semua Nabi. Namun kita tidak boleh membedakan dalam akidah, karena semua Rasul الله dan Nabi الله adalah Mulia.

5,. Iman kepada Hari Akhir/Hari kiamat. Dalam Rukun  Iman bukan hanya Hari akhir Dunia ini, atau hari hancurnya alam Dunia ini, malainkan Hari terkahrir kita hidup. (meninggal/mati). Maka kita wajib mempercayainya bahwa kita semua akan meninggal/wafat dan menghadap الله untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita selama hidup di Dunia. Selain di minta pertanggung jawaban kita sendiri, kita/manusia akan di mintai pertanggung jawaban atas semua Manusia yang menjadi pertanggung jawaban kita seperti Anak, Istri, adik atau siapa saja yang ketika di dunia kita sebagai Orang tua, wali atau yang mengurus  Orang itu. Di hadapan الله semua manusia akan jujur se jujur –jujurnya, bahkan banyak di antaranya Orangtua bertengkar dengan anak-anak mereka, karena saling menyalahkan ketika di dunia tidak di perintahkan untuk melakukan kewajiban dan meninggalkan yang di haramkan الله .
Karena di hadapan الله , mulut kita semua terkunci hanya angota Badan/tubuh kita yang mampuh berbicara dengan ijin الله , untuk menjadi saksi/melaporkan kemana  mereka (angota tubuhnya) di gunakan untuk apa saja.

6,.  Qodo dan Qodar (takdir baik-buruk, takdir yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi), mengenai Qodo dan Qodar adalah kepastian الله yang memang tidak bisa di rubah. Mengenai takdir yang tidak bisa di rubah bukan berarti kita sebagai manusia tidak perlu adanya bekerja (ihtiar/usaha) namun itu memang di haruskan kita untuk berusaha, meskipun الله yang akan menentukan. Karena berusaha kepada hal-hal yang baik menurut Agama itu adalah Ibadah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )