Pengertian Iman dan Penjelasannya Iman Manusia ( ilmu Tauhid )


Saya mengawali Tulisan ini Dengan menyebut nama Alloh yang selalu memberi Ni’mat yang besar di Dunia (kepada semua Manusia yang beriman maupun yang tidak beriman kepadanya), dan Ni’mat khusus di Akhirat (khusus untuk  Manusia yang beriman dan Bertaqwa).
Segala jenis puji yang 4 (1.puji makhluk kepada Makhluk. 2.puji Makhluk kepada Alloh/Tuhan. 3.puji Alloh kepada makhluk. 4.puji Alloh kepada Alloh) itu semuanya tetap milik Alloh, pangeran yang menciptakan dan mengurus semua Alam beserta isinya.
Alloh Tuhan yang telah menciptakan beberapa Cabang Iman manusia, maka kita sebagai Muslim harus menyempurnakan iman. Adapun yang di maksud iman di tulisan ini adalah pakerjaan, sikap ataupun tekad yang akan menyempurnakan Iman, artinya barangsiapa yang mengerjakan semua ini maka insya Alloh sempurna Imannya.
Dan akan berkurang Imannya jika Muslim meninggalkan pekerjaan iman yang insya Alloh akan saya bahas nanti kedepannya. Yaitu ada sekitar 77 cabang Iman, seperti yang sudah di sabdakan anbi Muhammad Rosululloh yang insya Alloh artinya “adapaun macam-macam pekerjaan Iman yang akan membuat naambah kesempurnaannya Iman dengan melakukan amalan (pekerjaan) yaitu 77 cabang Iman. Namun yang paling Utama/besar  yaitu Ucapan 2 kalimah Syahadat yang sudah sering kita dengar. Dan yang paling kecil/rendah tingkatnya Iman yaitu membuang sampah, atau membuang batu kerikil di jalan. Dan malu juga sebagian dari Iman.
Jadi yang di maksud cabang Iman disini bukan pokonya Iman, melainkan pekerjaan Iman, karena pokok iman itu yang Artinya “Membenarkan/mempercayai Dengan hati”  itu tidak akan pernah berkurang, sebab jika itu berkurang maka artinya dia telah ragu-ragu, sedangkan tidak di sebut Iman jika Manusia itu Beriman apabila dia ragu, sebab Iman datangnya dari ma’ripat,  penemuan hati yang nyata dan tidak akan pernah putus atau lepas karena sesuai dengan bukti nyata yang memperkuat dengan alasan.
Sholawat/Kehormata, dan salam keselamatan tetap hanya untuk nabi Besar Muhammad Rosululloh beserta keluarganya dan Sahabatnya selagi matahari dan Bintang masih berjalan/berputar di langit. Tegasnya rohmat dan salam tetep di tujukan kepada nabi Muhammad hingga hari kiamat.
Adapun pekerjaan Iman yang menjadikan sempurnanya Iman itu ada 77 cabang, maka manusia yang beriman harus menyempurnakan ke 77 cabang iman ini, karena akan menyelamatkan kehidupan di Dunia dan di Akhirat, semoga Alloh menjadikan kita semua manusia yang unggul yang bisa melakukan atau menjalankan 77 cabang pekerjaan Iman. Sehingga kita semua mendapatka keselamatan di Dunia dan keni’matan di Akhirat “amin”.
Maka akan saya bahas cabang Iman yang 77 itu :
1.      Iman (mengucapkan dengan Lisan, mentekadkan dengan hati, dan mengerjakan dengan anggahota tubuh) bahwa sesungguhnya Alloh itu dzat yang yang tunggal/esa/1, dan tidak ada yang menyerupai ataupun yang menemani kepada Alloh, meskipun dari dzatnya, sifat/sipatnya, ataupun ciptaanya. Dialah alloh tempat bergantungnya semua manusia, dan selalu di harapkan manusia semua untuk tepenuhi semua kebutuhannya. Alloh adanya tanpa ada awalnya 9asal muasla) dan tidak ada akhirnya (batas). Alloh ada karena dzatnya dan tidak membutuhkan apapun dan tidak membutuhkan siapapun. Dan dia Alloh yang beda dari semua makhluk (ciptaan Alloh). Seperti sifat Alloh yang ada 20 : 1.wujud, 2.qidam, 3.baqo, 4.mukholafatulil hawadisi, 5.qiyamuhu binafsihi, 6.wahdaniat, 7.qudrot,8. irodat,9. ilmu, 10.hayat,11. sama, 12.bashor, 13.qalam, 14.qodiron, 15.muridan, 16.haliman, 17.hayan, 18.sami’an, 19.basyiron, 20.mutakaliman.

2.      Iman kepada malaikatnya Alloh. Yaitu harus membenarkan, mempercayai akan adanya para malaikat, dan sesungguhnya malaikat adalah hambanya Alloh yang di muliakan oleh Alloh. Malaikat tidak pernah melanggar apapun perintah Alloh, tidak pernah maksiat (berbuat dosa), dan selalu meninggalkan apapun larangan Alloh. Malaikat adalah jisim(makhluk) yang lembut/halus yang mempunyai Roh/ruh yang di beri kekuatan dari Alloh mancala putra mancala puteri (berwujud manusia ataupun binatang, namun malaikat seringkali menunjukan wujudnya sebagai manusia, ataupun lelaki yang indah di pandang mata, dengan kekuaasaan/ijin alloh) karena malaikat bisa menunjukan wujud apa saja.

3.      Iman kepada semua kitab-kitabnya Alloh, yaitu harus percaya bahwa semua perkara yang di turunkan kepada nabi-nabinya Alloh itu semuanya benar kitab, yaitu wahyu dari Alloh yang melingkupi semuanya berita (pemberitahuan) yang sudah terjadi dan yang akan terjadi. Namun dari semua jumlah kitab yang di turunkan Alloh kepada Nabi/Rosul semuanya ada 114 kitab (wallohu a’lam), namun yang wajib umat Islam ketahui hanya 4 kitab saja yaitu : 1,kitab Tauret di turunkan kepada Nabi Musa.  2,kitab Zabur di turunkan kepada  Nabi Daud.  3.kitab Injil di turunkan kepada Nabi Isa bin maryam.  4.kitab Alquran di turunkan lepada nabi Muhammad.

4.      Iman kepada nabi-nabinya Alloh. Yaitu umat Islam wajib mempercayai bahwa nabi-nabi utusan Alloh itu semuanya Berkata benar/jujur. Karena semua ucapannya adalah dari Alloh. Para nabi itu di utus oleh Alloh untuk menujukan kepada manusia agar dapat menyempurnakan kehidupan manusia, dan tempat kembalinya manusia setelah meninggal kepada Akhirat. Dan para nabi di beri kekuatan Oleh Alloh dengan memiliki Mujizat yang menunjukan/bukti bahwa semuanya Rasul/nabi Alloh. Maka terus para nabi menyampaikan Hukum yang di perintahkan ataupun yang di larang oleh Alloh kepada manusia dan Jin. (mukalaf).

5.      Iman/percaya akan hari Kiyamat/kiamat.  Yaitu membenarkan akan satu hari yaitu hari Kiamat, hari dimana Rusak seluruh muka bumi dan isinya (yaitu semua alam yang ada di langit maupun di Bumi) dan iman kepada apapun yang ada setelah kiamat, seperti peritungan/timbangal Amal baik/pahala, maupun amal buruk/dosa. Dan jembatan Sirotol mustaqim, surga dan Neraka.

6.      Iman bahwa Alloh akan membangkitkan Semua manusia dari Kubur/setelah meninggal, apapun penyebab kematiannya, yang di bangkitkan adalah jiwa raga yang dulu hidup di dunia. dan akan di kumpulkannya semua manusia di alam/padang Mahsyar, dan pada waktu itu semua manusia hanya memikirkan dirinya sendiri.

7.      Iman akan kepastian dari Alloh semuanya. Yaitu kita semua harus mentekadkan/meyakinkan bahwa sesungguhnya Alloh menciptakan manusia dengan semua perkara sesuai dengan seperti yang di ketahui oleh Alloh. Maka semua tingkah laku (yang di kerjakan) makhluk baik maupun buruk itu semuanya sudah di pastikan/di tentukan oleh Alloh. Maka pantes semua makhluk harus pasrah menerima kepastian dari Alloh 9namun harus tetap berusaha dan berdoa/meminta kepada Alloh).

8.      Iman bahwa sesungguhnya semua makhluk akan di girinkan ke padang/alam mahsyar setelah bangkit dari Kubur/kematiannya. Mahsyar adalah Tanah yang putih, sangat datar/rata tanpa ada lubang ataupun tonjolan sedikitpun. Di padang Mahsyar sendiri semua manusia beraneka Ragam sesuai dengan Amal perbuatannya selama Hidup di Dunia, sebagian ada yang memiliki tunggangan/kendaraan/kuda, sebagian ada yang jalan telanjang kaki, sebagian juga ada manusia yang berjalan dengan kepalanya, dan lain sebagainya. Keadaan di padang mahsyar semua manusia Bingung, Panas/gerah marah.

9.      Harus Iman sesungguhnya Surga itu adalah tempat kembalinya Seluruh Muslim yang Meninggal membawa Iman Islamnya, dan Surga itu Kekal abadi.  Dan juga kita sebagai Muslim harus Iman/percaya bahwa sesungguhnya seluruh kafir akan kembali ke neraka setelah mereka Mneinggal dan akan kekal abadi di dalam Neraka. Yang di maksud Kafir di sini adalah manusia yang Meninggal tanpa membawa Iman Islamnya (dalam keadaan Kufur/Murtad), meskipun dari kecil/seumur hidupnya memeluk Agama Islam, dan beriman. Anak kecil yang belum dewasa menurut Agama Islam meskipun dia anak kafir/bukan anak Muslim, maka anak-anak itu akan masuk Surga menurut Qaol yang sah/shoheh. Anmun ada juga para Ulama/kiyai mengatakan anak-anak itu akan tinggal di Jabal A’rof, yaitu tempat antara surga dan Neraka.

10.   Harus mencintai Allohu Robbana, seperti suka.senang membaca Al Quran sambil mengamalkan seluruh isinya/maknanya. Dan sebagian tanda cintanya kepada Allohu Robbana dan cinta kepada al Quran adalah mencintai Nabi Muhammad. Dan cirinya Cinta kepada Nabi Muhammad adalah mencintai/melakukan sunah-sunah dan cinta kepada Akhirat (tidak mencintai harta dan Duniawi), kecuali untuk bekal ibadah semata dan secukupnya. Tandanya tidak mencintai Dunia adalah kita tidak butuh akan Dunia kecuali harta untuk bekal/modal Ibadah kepada Alloh, seperti bekerja/usaha ingin memiliki Uang untuk menjadikan bekal Akhirat, bukan untuk di kumpul-kumpul untuk kesenangan Dunia dan mengganggu jalannya akhirat “Naudzubillah”.  Seperti kata Hatim bin alwan  Barang siapa manusia mengaku Cinta kepada Alloh, namun dia tidak apik (menyukai sesuatu.hal yang di haramkan oleh Alloh) maka pengakuannya adalah Bohong”   “Barang siapa yang mengaku cinta kepada nabi Muhammad, namun dia tidak mencintai ke fakiran/kemiskinan, dan bertekad ingin kaya raya, sehingga seumur hidupnya dia habiskan untuk mencari kekayaan sampai melupakan perintah Nabi Muhammad, maka pengakuan dia adalah Bohong. Sebab cirinya Nabi Muhammad adalah yuhibbul fakro wal fukoro’tidak mencintai Dunia, sehingga kekayaannya Nabi Muhammad dan siti Khadizah beliau habiskan demi untuk mengagungkan Agama Alloh.  Dan barang siapa yang mengaku cinta kepada Surga tapi tidak memanfaatkan Harta bendanya untuk menolong Fakir miskin dan untuk mengagungkan agama Alloh (di sumbangkan untuk pembangunan atau sarana Agama Islam) maka pengakuannya itu Bohong.

11.   Harus memiliki rasa takut akan siksanya Allohu robbana. Dan tingkat paling rendah takut kepada Alloh adalah menjauhi perkara/hal yang di haramkan oleh Alloh. Dan tingkat pertengahan takut kepada Alloh, selain menjauhi larangannya Alloh juga bisa menjauhi perkara/hal yang Subhat, yaitu perkara yang  nelum jelas (di ragukan) halal atau haram. Dan tingkatan paling tinggi takut kepada Alloh selain yang barusan saya bahas, adalah bisa mengutamakan diri hanya untuk alloh semata (yang biasanya di sebut Waro’, atau Mutaqin dan Sidikin).

12.   Harus selalu mengharapkan Rahmat Alloh. Karena melihatnya Alloh dengan sifat Rohman dan Rohimanya Alloh sperti Firman Alloh yang Artinya (wallohu a’lam bimurodhihi) “Wahai hamba-hambaku  yang berlebihan yang membahayakan dirinya maka berhat-hatilah jangan sampai kamu sekalian berputus asa dari  rahmatku/Alloh, walaupun kalian selalu berbuat dosa tetap harus mengharapkan Rohmat Alloh”dan juga seperti Sabda nabi Muhammad “manusia yang banyak berbuat dosa namun selalu mengharap Rohmat Alloh, dia adalah dekat dengan Alloh daripada manusia yang selalu beribadah namun memutuskan Rohmat Alloh. Dan adapula manusia manusia yang baik maka itu jangan hanya melihat akan kemurahannya Alloh, tapi harus juga ingat akan Siksanya Alloh yang sangat pedih. Jangan sampai menyepelekan/menganggap enteng sehingga berani melanggar larangan Alloh karena berfikiran Alloh itu maha pemaaf/pemurah. Selalu berharaplah akan dekat dengan Allloh, berharap mendapatkan hasil di barengi dengan usaha/ikhtiar,  seperti berharap masuk Surga  dengan menjalani semua perintah Alloh, dan menjauhi segala larangan Alloh. Atau ingin bisa mengaji (baca al Quran) di barengi dengan belajar mengaji dan tajwid. Karena jika mengharapkan sesuatu hal/perkara namun tidak di barengi dengan usaha, maka itu bukan di sebut Roja’/harapan tapi itu adalah tipuan.

13.   Harus tawakal. Yaitu pasrah diri sepenuhnya kepada Allohu Robbana, dan merasa diri tidak memiliki kekuatan daya upaya melainkan hanya dari Alloh semata.

14.   Harus mencintai nabi Muhammad, yang lebih utama dari manusia makhluk Alloh. Maka tidak di akui Iman jika Manusia tidak mencintai Nabi Muhammad melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, ataupun hartanya, ataupun Orangtuanya, ataupun Anaknya dan mencintai nabi Muhammad melebihi cintanya kepada pemerintah dan manusia lainnya. Dan tandanya mencintai Nabi Muhammad melebihi yang lainnya, seperti jika terdapat suatu perbedaan/pertentangan antara perintah Nabi daripada perintah yang lainnya, maka dia kan memilih perintah nabi Muhammad.

15.   Mengagungkan akan pengkat/derajat nabi Muhammad. Seperti kita harus meminta akan martabatnya Nabi Muhammad, dan kita harus selalu sopan apabila mendengar cerita/nama Nabi Muhammad, dengan membaca Sholawat, dan harus selalu mengikuti/menjalani sunah-sunah Rosul.

16.   Menjaga Agama Islam. Sehingga tidak berani melepaskannya ataupun menjual/menggadaikannya dengan harta Dunia. Lebih memilih fakir/miskin asal Agama Islam tidak lepar dari jiwanya. Bahkan lebih memilih mati daripada harus meninggalkan/melepaskan Agama Islam. Tidak takut mati ataupun hidup miskin asalkan selalu tetap dalam Agama islam. Dan ingin mati membawa Agama Islam serta iman. Seperti cerita Khalifah Umar bin Ajij, beliau telah mengutus balad tentara ahli perang ke negara Rome untuk melaksanakan Perang, ketika terjadinya perang, karena waktu itu jumlah umat Islam sedikit dan akhirnya kalah, lalu di tawanlah  sisa pasukan Muslimin oleh Orang Rome sebanyak 20 orang Muslim. Setelah itu ada raja negara Rome  memanggil salahsatu dari bagian Sahabat lalu Orang muslim itu (sahabat) di iming-imingi agar masuk Agama raja itu (agar keluar dari agam Islam) dengan di janjikan pangkat yang tinggi yaitu di jadikan Bupati, namun jika menolak  akan ajakan masuk agama raja itu, maka sahabat akan di penggal Lehernya dengan pedang.  Namun karena sahabat sempurna dalam Iman Islamnya maka dia tidak berani melepaskan Agama iman Islamnya dan dia berkata “aku tidak akan menjual ataupun melepaskan Agamaku meskipun aku miskin dan di ancam sekalipun, lebih baik mati asal membawa Iman islam”. Maka sang Raja memerintahkan patihnya untuk membunuh orang Muslim itu dengan memenggal lehernya. Ketika kepala Muslim itu terlepas/terpotong dari lehernya maka Allohu robb memberikan Karomah kepada Muslim itu sehingga kepala Muslim itu memutari lapangan dimana dia di eksekusi mati dan membaca ayat Alloh  yang maksudnya ayat itu adalah membahagiakan muslim yang di eksekusi mati tadi dengan di beri kebahagian akan kembali kepada Allohu robb dengan senang dan di Ridhoi Alloh  maka dia masuk ke Surga bersama orang-orang yang agung mulia. Dengan kejadian itu Raja semakin marah karena malu, maka Raja memerintahkan patihnya untuk mengambil Muslim yang ke 2 untuk di penggal sbelumnya di tawari seperti Muslim sebelumnya, namun Muslim ke 2 ini juga menolak dan jawabannya seperti yang pertama, maka di penggalah Muslim ke 2 dengan pedang. Dan setelah kepalanya terpenggal, kepala yang sudah terpisah dari tubuhnya itu  mengelilingi lapangan seperti kepala muslim yang pertama dengan membaca ayat Alloh yang berbeda yang maksudnya  menyatakan bahwasanya Muslim yang ke 2 juga itu tetap dalam kehidupan yang bahagia dan akan di tempatkan di Surga selamanya, dengan ke agungan yang mulia martabatnya, terus kepalanya berhenti dan berjajar dengan kepala Muslim yang pertama.  Maka sang Raja semakin marah, lalu memerintahkan patihnya untuk mengambil Muslim yang ke 3, dengan terlebih dahulu menawarkan seperti Muslim pertama dan ke 2, namun muslim ke 3 ini dia tergiur dengan harta melimpah dn pangkat yang tinggi. lalu diapun menyetujuinya untuk melepaskan Agamanya dan mengikuti agama Raja itu. Lalu Raja itu berkata “wahai patih berikanlah semua yang saya janjikan kepadanay, dan bebaskanlah dia dari eksekusi mati  lalu sang Patih berkata  kepada sang Raja “wahai Baginda Raja, jangan tergiur dulu dengan ucapannya, kita harus mencobanya dulu apakah dia benar-benar bisa di percaya atau tidak untuk di jadikan pemerintah”Maka sang Raja berfikir sejenak lalu berkata kepada Muslim ke 3 itu  buktikanlah jika kamu benar bisa di percaya, dan pengabdianmu padaku dengan membunuh semua teman-temanmu yang masih hidup semuanya”   lalu si Muslim yang ke 3 itu membuktikannya kepada sang Raja, dan dia berani membunuh semua Temannya yang masih hidup tadi, dan sang Raja pun sangat senang dengan si Muslim yang telah inkar dari Islam itu,  lalu sang Patih berkata kepada Raja “wahai tuan Raja, “baginda raja kita tidak bisa mempercayai orang ini, karena dia sudah berani membunuh sesama teman dan seagama dengannya, bagaimana kalo dia menjadi pemerintah dia bisa membunuh kita suatu saat, karena kita bukan siap-siapanya”  dengan penuh pertimbangan akhirnya sang Raja pun menugaskan Patih untuk membunuh Muslim yang inkar terhadap agama Islam itu, setelah di penggal maka kepalanya burputar dengan membacakan Ayat Allloh yang menunjukan bahwa dia di tempatkan di Neraka dan paling Hina, lalu kepalanya berhenti di sebuah Got di pinggir lapang.   Orang yang 2 tadi mendapatkan Anugerah setelah meninggal dari Alloh, sedangkan yang ke 3 mendapatkan siksa dari Alloh, karena dia telah berani menjual/melepaskan Agamanya, yang akhirnya mendapatkan Siksanya Alloh.

17.   Kita sebagai Muslim wajib Mnecari (belajar) Ilmu agam Islam. Agar kita dapat menjalankan semua kewajiban kita dengan benar seperti Sholat, Puasa membaca Syahadat dan ibadah lainnya. Maka wajib kita mengetahui tentang pembatalan Sholat, syarat dan Rukun Sholat, karena jika kita tidan mengetahui ilmunya tentang Ibadah, maka amal kita di tolak tidak akan di terima Alloh, karena kita malas/tidak belajar. Seperti sabda nabi “ mencari ilmu itu di wajibkan kepada Muslim lelaki dan Muslim perempuan”  adapun mencari ilmu yang tidak di wajibkan yaitu : yang bukan ilmu Agama, seperti ilmu untuk menaikan ke pangkatan, atau ilmu ke duniaan tanpa kita mengetahui ilmu Agama terlebih dahulu. Maka dia adlah zalim kepada dirinya Karena dia telah mendahulukan Sunah dan menyepelekan Wajib. Dalam agama islam mencari/belajar agam islam itu harus dari lahir sampai meninggal, walaupun sudah menikah, ataupun sudah tua. Dan setiap mencari/belajar Ilmu kita harus dengan Niat seperti yang telah di jelaskan dalam Kitab Ta’limu ta’lim.

18.   Jika kita sudah memiliki ilmu yang ada, maka kita juga wajib mengajarkan mengamalkannya, seperti niat kita sewaktu mencari/belajar ilmu Agama.  Wajib kepada siapa saja yang mendengar terus bisa mengajarkan/menyampaikan kepada orang sekitarnya yang belum mendengarkannya/mengetahui jika demikian maka dia telah mensyukuri apa yang telah dia miliki/dapatkan dengan ni’mat ilmu (yang insya Alloh akan di tambahin Barokahnya). Jika kita tau tentang  peraktek sholat dan ibadah lainnya, jika ada orang tidak bisa  akan cara Sholat dan ibadah, terus kita tidak mengajarinya, maka kita dan dia akan mendapatkan Dosa dua-duanya (karenaa dia tidak belajar dan kita tidak mengajarkan). Dan perlu di ketahui sesungguhnya Ulama/kiyai itu ada dua macam yaitu kiyai Dunia dan Kiyai Akhirat.  Dan tandanya Ulama Akhirat ada 3 tanda yaitu :   1. Tidak mencari kekayaan/minta gaji jika dia mengajarkan ilmu-ilmu Agama, dia tidak meminta bayaran ataupun bayaran kepada siapapun yang dia ajarkan. Karena dia akan merasa mensyukuri ni’mat memiliki Ilmu pengetahuan Agama, dan  dia juga akan merasa malu kepada Alloh jika mengharapkan sesuatu dari selain Alloh.  2, dalam ilmunya selamanya pasrah/menerima apapun ketentuan Alloh dan Nabi Muhammad yang memiliki syariat, jadi tidak karena kesenangan Nafsu semata, melainkan  karena perintah ataupun Larangan Alloh dan Rosulnya yang tidak pernah menuruti Hawa nafsu.  3.memaksudkan karena tergiur  ilmu Syara kebahagiaan di akhirat saja. Maka begitu sangat mementingkan  mendapat ilmu yang berhubungan dengan Hati seperti ilmu Tashouf dan Tauhid.  Ciri/tanda Ulama/Ustadz yang tidak mencari Harta/Dunia.  1.Ucapannya tidak pernah bertentangan dengan pekerjaannya, dimana-mana  memerintahkan akan suatu kebaikan, maka dia orang yang pertama mengerjakannya.  2.Selalu  mementingkan akan mengajarkan/menyampaikan ilmu dengan sebisanya ilmu yang dia ketahui, dan suka menyemangati sesamanya akan Taat kepada Alloh, dan suka menghilangkan/menahan  ilmu yang mendatangkan pertengkaran/perpecahan.   3.suka menjauhi bersenang-senang  di Dunia baik itu makanan, pakaian, tempat dan lainnya, tidak mementingkan hanya sepantasnya/sewajarnya.  4. Tidak mau/tidak suka bercampur baur dengan pemerintahan, kecuali bercampur baur hanya untuk menasehati, bukan bersatu untuk bersukaria dalam kesenangan, sehingga lemah dalam memberikan Hukum Allohu Robbana, tidak berani mengucapkan Hak, atau menolak ke madhorotan atau berlindung kepada Ridhonya Alloh.  5.tidak tergesa-gesa dalam memberi keputusan, tapi selalu hati-hati, tidak pernah tergesa-gesa, tidak takut di sebut Bodoh, berbeda dengan ulama Dunia, walau tidak bisa/tidak tau, suka sok tau, ingin di sebut bisa/pintar, dan memberika fatwa juga seadanya, menurut perkiraan.

19.   Harus mengagungkan Al Quran, dan memuliakan, dan dari sebagian mengagungkan al Quran adalah selalu membacanya setelah Wudhu,  memakai siwak dulu sebelum membaca al Quran, dan bersikap/duduk dengan sikap Hormat tidak seperti orang bodoh, tidak boleh al Quran di geletakan di lantai/sejajar dengan kakinya,  seakan al Quran setara dengan pantat ketika duduk. Dan harus memakai pakaian yang bersih bagus dan rapi, sebab membaca Quran adalah munajat kepada Alloh, lebih bagus sembari menghadap Kiblat. Membaca Qurannya harus perlahan dan menggunakan Tajwid.

20.   Bersih-bersih, seperti Hadist nabi Kebersihan itu sebagian dari iman, seperti Wudhu, Mandi wajib/Sunah, dan bersih-bersih lainnya itu sebagian dari Iman. Dan perlu di ketahui sesungguhnya Wudhu itu ada 2 perkara : 1.Wudhu dohir. Yaitu Wudhu angota tubuh kita seperti biasanya. 2,Wudhu batin, sedangkan Wudhu Batin  adalah taubat dan nelangsa dari Takabur/besar hati atau ingin di puji, atau ingin di sebut bapa ketua/sesepuh. Maka jika kita bisa melaksanakan seperti tadi, senang bersih-bersih  Dohir Batin, maka akan di lindungi dari segala kecelakaan. Seperti ucapan Sayidina Umar  “Sesungguhnya Wudhu yang benar akan dapat mengusir Syetan laknatullah. Dan bersih-bersih itu menolak blahi/celaka.

21.   Harus menuaikan Solat yang 5 waktu (lebih baik lagi dengan Solat-solat Sunah lainnya), seperti Sabda nabi Muhammad “ dan Cirinya Iman adalah melakukan Solat, barang siapa mengobarkan hatinya agar selalu ingat Solat/Shalat lalu dia menjaga Solatnya dengan mengunakan tata cara syarat dan Rukunnya Solat, maka dia adalah orang Mu’min/Muslim” pada suatu waktu  Nabi Muhammad di tanya “apa cirinya Mu’min/Muslim dan cirinya Munafik?”  maka nabi berkata “ Orang mukmin itu selalu terikat hatinya kepada Sholat, sehingga sebelum datang waktu Sholat maka dia sudah mempersiapkannya untuk Sholat, begitupun dengan Puasa dan Ibadah lainnya kepada Alloh.  Sedangkan cirinya Orang Munafik fikirannya hanya mengingat makana, pakaian, kendaraan dan Duniawi lainnya.  Sesungguhnya Sholat  jika di lakukan dengan sebenar-benarnya, maka Alloh akan mendatangkan kepadanya Taqwa kepada Alloh yang akan menghalangi akan sikap dan kelakuan yang Buruk. Maka kita wajib menunaikan Sholat dengan sebaik-baiknya dan dengan hormat.

22.   Mengeluarkan Zakat kepada mustahiknya (yang hak) dengan Niat yang sudah di tentukan, yaitu Niat dengan hati akan mengeluarkan Zakat Wajib.  Maka barang siapa yang  memiliki harta benda dan sampai Nishob (wajib di keluarkan Zakatnya) seperti Emas, Perak, Hewan-hewan peliharaan, biji-bijian sepert Beras dan lainnya, Kurma dan Anggur, dan gaji atau penghasilan Usaha dan lainnya, maka  Wajib mengeluarkan Zakat kepada Mustahiknya. Nah setiap harta yang sudah di keluarkan Zakatnya maka Alloh akan melindungi  dan akan menambahkan hartanya. Sebaliknya  jika harta tidak di keluarkan Zakatnya maka akan mendapatkan kehancuran dari Alloh.

23.   Wajib menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan sepenuhnya,  yaitu mengosongkan perut, menahan makan minum dan sebagainya yang dapat membatalkan Puasa, dari waktu Imsak sampai Waktu Magrib. Apabila kita sedang berpuasa terus lupa kita makan dan minum, maka itu tidak membatalkan Puasa, melainkan itu Rejeki dari Alloh.

24.   Itikaf. Yaitu diam di masjid  dengan di awali dengan Niat, itikaf itu hukumnya Sunah di setiap waktu, walaupun di waktu makruh,  namun untuk Wanita yang sudah Menikah maka tidal boleh Itikaf kecuali ada Ijin dari Suaminya.

25.   Harus menjalankan Ibadah haji ke baitullah,  dengan Niat Ibadah haji/Umroh semata. Untuk Orang yang Kuat di jalannya, dan Mampuh,  dan aman di perjalanannya.  Maka bagi Orang yang mampuh Wajin melakukan Ibadah haji/Umroh.

26.   Perang membela Agama Islam. Menurut Agama Islam perang adalah Ibadah paling utama di jaman Dahulu kala.seperti Sabda Nabi “Ibadah paling Utama adalah membaca 2 kalimat Syahadat yang datang dari ma’rifat yang di barengi dengan  meyakinkan/membenarkan  dengan hati. Dan tiangnya Agama yaitu Sholat, dan puncaknya Agama adalah Perang untuk mendukung Agama Alloh. Namun jaman sekarang Perang adalah memerangi Hawa nafsu yang sangat berbahaya, dan Harus di perangi terus menerus dengan sungguh-sungguh.

Nah itu saya baru bisa menuliskan 26 cabang Iman, dari 77 cabang Iman. Insya Alloh nanti akan saya share lagi . namun jika Sahabat ingin membacanya secara Langsung silahkan Buka saja Kitab   Syuibul Iman, karangan Syeh nawawi Banten.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )

Kost kosan, kontrakan Murah daerah Bintaro