Semua Kewajiban tentang Iman
Seperti yang
telah kita sebagai umat Islam. Sedah mengetahuinya bahwa Rukun iman itu ada 6.
Namun disina saya akan membahas tentang tingkat (level) Iman, atau lebih
tepatnya jenis-jenis iman. Sesungguhnya Iman itu bukan saja hanya percaya akan
Rukun iman, melainkan kita harus yakin dan memiliki Dalil (bukti) nyata tentang
sesungguhnya membenarkan dengan Hati, mengucapkan dengan Lisan.
Iman menurut
Lugot (bahasa) adalah : mempercayai dan menurut akan apapun yang di sampaikan
Nabi Muhammad itu semuanya datang Dari Alloh. Meskipun para Nabi-nabi Alloh
(ataupun Rasululloh) Adalah manusia Hambanya Alloh namun Mereka tidak akan
mengambil hukum ataupun mendustakan hukum sesuai dengan nafsunya mereka,
melainkan semuanya dari Alloh (melalui penyampai Wahyunya Malaikat Jibril).
Iman itu adalah
memang kita harus membenarkan menyakinkan apapun yang di sampaikan oleh Nabi
kita Muhammad kepada seluruh makhluk.
Dan juga ridho/ikhlas hati dengan semuanya yang datang dan menimpa diri
manusia dengan terlebih dahulu berihtiar (berusaha) namun Alloh jualah yang
mengijinkan ataupun mengkhendaki.
Adapun beberapa
martabat Iman Manusia adalah :
1, Iman Taqlid.
Iman Taqlid adalam tingkatan Iman paling Rendah. Yaitu dimana seseorang yang
Beriman karena ucapan orang lain, dengan
tidaka memiliki dalil/bukti dari imannya dia. Maka tetap saja Imannya Sah di
akui namun, baginya tetap mendapatkan Dosa, karena dia tidak mencari Dalil
ataupun Bukti nyata, atau mendatangkan dalil akan keimanannya dia.
2, Iman Ilmu.
Iman ilmu adalah Orang yang beriman dengan mengetahui akan macam-macam Aqoid
dengan Dalil/bukti dengan yakin, dan Iman ini memang Sah, namun iman ini adalah
salahsatu Iman yang terhalangi dari dzat Alloh yang maha Agung mulia.
3, Iman I’yan
(di tulis arabic dengan ain ع ) iman iyan adalah Iman yang mengenal الله (marifat)dengan dekat hatinya selalu merasa dekat dengan الله maka tidak pernah merasa kehilangan الله dimanapun dia berada meskipun hanya sekejap mata. Maka dia
merasa malu takut kepada الله
selamanya didalam hatinya, seakan dia bisa melihat الله . dan iman iyan ini adalah iman yang di namai ainul yakin.
4,
Iman Hakin (ايمان حق
) iman hakin/hak adalah orang yang beriman
seakan dapat Melihat الله
dengan hatinya, dan iman Hak menurut kata para Ulama adalah : iman Hak adalah
orang yang bijak menuruti segala perintah الله dan apapun yang di perintahkan الله maka dia akan selalu mendahulukannya dari apapun, atau lebih di
sebut dengan sebutan Hakol yakin (حق اليقين ) dan Orang yang memiliki Iman Hak ini itu di
halangi dari sesuatu perkara yang baru.
5,
Iman Hakiki (ايمان
حقيقة ) iman Hakiki dalah Orang yang sangat tergila-gila kepada الله , dia tidak akan melihat apapun selain الله , saking cintanya kepada الله maka dia seakan tenggelam di lautan yang luas dan tidak melihat
pesisir.
Namun
di wajibkan kepada Manusia adalah minimah Iman no 1 ataupun no 2, adapun imang no 3-5 (iman yang 3 ini) adalah
Iman bangsa ketuhanan (pangeran) menentukan الله akan para Ilmu, kepada orang (hamba) yang di tunjuk (di
kersakeun) الله
kepada manusia pilihan (mungkin seperti Ulama, Kiyai, Wali dan sebagainya.
Hanya الله
yang mengetahui apa yang الله
khendaki/maksud).
Yang
manapun Iman seseorang jika benar, maka dia tidak akan melakukan kejahatan,
karena dia yakin dan tau kalau الله itu maha tau, dan selalu melihatnya, bahakan الله juga lebih tau apa isi hati kita, apa niat dan rencana kita.
Lalu
bagaimana dengan Manusia-manusia yang berani dan tega merampas hak-hak Orang
lain terutama Orang Miskin (Rakyat)? Maka itu kembali kepada keyakinan iman
mereka sendiri, namun perlu di ketahui semua yang kita lakukan baik ataupun
Buruk amal itu maka tidak akan pernah hilang atau terlupakan di sisi الله dan pasti akan ada balasannya sesuai yang di janjikan الله .
Maka
yang perlu di bangun dalam jiwa manusia sejak kecil (anak-anank) adalah Iman,
karena sesungguhnya Iman akan menjaga manusia dari apapun. Memang iman tidak
bisa di wariskan ataupun di warisi dari seorang ayah yang berilmu ber iman dan
taqwa.
Semoga
anak-anak kita nantinya akan menjadi anak yang beriman dan bertaqwa lebih dari
kita sebagai orang tuanya. Namun kita tidak cukup hanya berdoa dan berharap
agar mendapatkan Anak yang beriman dan bertaqwa, kita juga harus banyak
berperan serta dalam membangun akhlak , mental jiwa dan hati anak-anak kita.
Karena sesungguhnya الله
tidak akan merubah seseorang jika orang itu tidak merubahnya sendiri.
Komentar
Posting Komentar