Ziarah Kubur membaca al Quran dan Berdoa di kuburan

Sudah  menjadi  adat  kebiasaan  berziarah  kubur  bagi  kalangan  Nahdiyin “ahlu  sunah  wal  jamaah”  karena  sudah  tradisi  dan  turun  temurun.  Saya sendiri  bersama  saudara  selalu  melakukan  ziarah  Kubur  ke  makam ayahanda  kami,  atau  ke  guru  ngaji/ Agama  pada  malam  jumat  atau  pada  hari  jumatnya.  Karena  dulu  saya  dan  para  tetangga  selalu  diajak  berziarah  kubur  sesuai  syariat  dan  selalu  dalam  jalur  syara  yang  benar.  Kalau  tidak  sempat  berziarah  makam,  biasanya  kami  membacakan “Hadiyah”  tahlilan,  Tahlilan  sendiri  merupakan  Ritual  khusus  untuk saudara  atau  orang  yang  kita  cintai  atau  mulyakan,  namun  mereka  semua  sudah  wafat  ( di  alam  kubur,  alam  Barjah).

Memang  dulu  pada  jaman  Nabi  Muhammad   Rosululloh  SAW ( pada awal islam ),  Ziarah  kubur  itu  memang  sempat  di  larang  oleh  Rosullulloh  sendiri, Rosullloh  kahawatir  umatnya  akan  menyembah  Kuburan.  Maka  demi  menjaga  aqidah  umat  islam,  Rosululloh  melarang  Ziarah  Kubur.

Akan  tetapi  setelah  akidah  Umat  Islam  kuat  dan  Rosululloh  tidak  ada  ke khawatiran  akan  adanya  syirik ( Musrik ), maka  Rosululloh  pun  mengijinkan para  sahabatnya  untuk  melakukan  Ziarah  kubur.  Sesungguhnya  ziarah  kubur itu  dapat  membantu  umat  islam  mengingat  akan  kematiannya. Jangan terlena dengan Dunia yang tidak akan abadi.

Di  dalam  kitab  Riyadul  Sholihin  di  terangkan  ada  sebuah  Hadist  dari  Imam   as Syafi’i Rahimahullohu taa’la Baliau Berkata “ Disunnahkan kalau disisi mayit yang sudah dikuburkan itu dibacakan sesuatu dari ayat-ayat al Quran dan jika dapat di khatamkan (tamat 30 juz) al Quran itu seluruhnya, maka hal itu adalah baik”

Mengenai  adanya  hadist  seperti  ini  maka  Tidak  Haramnya  Ziarah  kubur itu,  bukankan  itu  di  bolehkan  dan  di anjurkan??  karena  mendoakan  sesama  Muslim  itu  sangat  di  anjurkan.

Dari Abu Hurairah  r.a.  bahwasanya  Rasulullah  s.a.w. bersabda:

"Jikalau  seseorang  manusia  itu  meninggal  dunia,  maka  ter-putuslah  amalannya  melainkan  dari  tiga perkara,  yaitu  sedekah  yang  mengalir  atau  ilmu pengetahuan  yang  dapat  diambil  kemanfaatannya  atau  anak  yang  shalih-lagi  Muslim – yang  mendoakan  padanya." ( Riwayat  Muslim). Setelah  manusia  Meninggal  memang  tidak  adalagi  kesempatan  meraih  atau  menambah  pahala  ataupun  mengharap  ampunan  atas  segala  dosa-dosa  yang  dia  lakukan,  maka kita  sebagai  sesama  saudara  se agama,  harus  selalu  mendoakannya,  agar saudara  kita  selalu  mendapatkan  ampunan  dan memberikannya  pahaa l- pahala  ibadah  kita  kepadanya. Sesungguhnya  Alloh  itu  maha  mengetahui  dan  maha  kuasa.

Dan  inilah  beberapa  Hadist  yang  saya  rangkum  dan  kumpulkan  dari  beberapa  Kitab – kitab  karangan   para  Ulama :

Dari Abu 'Amr,  ada  yang  mengatakan  Abu  Abdillah  dan  ada  juga  yang mengatakan  Abu  Laila,  yaitu  Usman  bin  Affan  r.a.  Beliau  berkata: "Rasulullah s.a.w  itu  apabila  telah  selesai dari  menanam  mayit,  lalu  beliau berdiri  atas  kuburnya  dan  Beliau  bersabda:

"Mohonkanlah  pengampunan  untuk  saudaramu  semua  ini  dan  mohonkanlah  untuknya  supaya  dikarunia  ketetapan – jawaban  ketika  ditanya oleh  malaikat  Munkar  dan  Nakir  nanti.  Sebab sesungguhnya ia sekarang ini ditanya oleh 2 malaikat itu. "(Riwayat  Abu  Dawud)

Ada juga Hadist yang seperti ini : Dari 'Amr bin al-'Ash r.a., Berkata : "Jikalau engkau semua telah memakamkan saya,  maka  berdirilah  di  sekitar  kuburku  selama  hitungan  waktu  menyembelih  seekor  Unta  lalu  dibagi-bagikan dagingnya, sehingga  saya  dapat merasa  tenang  bertemu  dengan  engkau  semua dan  saya  dapat    memikirkan  apa-apa  yang  akan  saya  jawab  kepada  utusan-utusan Tuhanku – yakni  malaikat  yang  akan  menanyakan  sesuatu  di  dalam Kuburan / pemakaman  saya."

 diriwayatkan oleh Imam  Muslim

Jadi, Ziarah kubur itu memang dianjurkan dalam agama Islam bagi laki-laki dan perempuan, sebab didalamnya terkandung manfaat yang sangat besar. Baik bagi orang yang telah meninggal dunia berupa hadiyah pahala bacaan Al-Qur’an sholawat dzikir dan lainya, atau pun bagi orang yang berziarah itu sendiri, yakni mengingatkan manusia akan kematian yang pasti akan menjemputnya.

Dalam kitab i’anatuTholibin halaman 142. Hakim telah meriwayatkan sebuah Hadist dari abu Hurairah RA “Rosululloh SAW bersabad “barangsiapa yang suka berziarah kemakam orangtuanya setiap hari jumat. Alloh pasti akan mengampuni Dosa-dosanya dan mencatatnya sebagai bukti bakti kepada Orangtuanya”

Atau ada juga dalam kitab Kasyfal syubuhat, halaman 39. Ada sebuah Hadist yang diriwayatkan Tirmidzi dan Hakim. Rosululloh SAW telah bersabda “ bahwasanya seluruh amal manusia akan dilaporkan kepada Alloh setiap hari senin dan juga hari kamis, lalau di beritahukan kepada para Nabinya Alloh, lalu pada hari jumat amal manusia selanjutnya di beritahukan kepada ayah dan ibu mereka yang telah meninggal dunia terlebih dahulu.  Dan orangtua “mereka yang sudah meninggal” akan tampak bahagia ketika melihat amal-amal baiknya, sehingga  tampaklah wajah mereka bersinar putih berseri.


ada juga dalam kitab Kasyfal syubuhat, halaman 312, Hisyam bin salim  : Setelah 72 hari Nabi Muhammad SAW meninggal, Siti Fatimah tidak lagi terlihat murung, dia selalu berziarah ke makam para syuhada 2x dalam seminggu, yaitu pada hari senin dan hari kamis dani dia ( siti Fatimah) berkata “disini makam Rasululloh”.


Maka sahabat saya yang baik semoga di rahmati Alloh robbana. Jadi sudah jelas tentunya bahwa Ziarah Kubur, membacakan Tahlilan (Yaasinan, Quran, Dzikir, Solawat, Tawasulan dan lain sebagainya) itu memang di perbolehkan dan sangat di Anjurkan.

Tidak ada batasan untuk bacaan apa saja yang harus di baca pada saat berziarah kubur, namun kebanyakan orang-orang yang berziarah Kubur membaca Surat Yaasin, tahlil, tahmid, tasbih, takbir sholawat, dzikir dan amalan-amalan lainnya. Namun  yang paling penting adalah melakukannya dengan ikhlas, dan di akhiri dengan memanjatkan Doa hanya kepada Alloh tidak kepada yang selain Alloh. Untuk mendoakan diri sendiri, keluarga saudara kerabat guru dan bahkan para kiyai, karena hanya Allohlah tempat memohon segalanya.


Tulisan di atas saya rangkum dan saya kumpulkan berdasarkan pelajaran dari para Guru ngaji saya di Pesantren, dan ada juga yang saya seleksi dari beberapa nara Sumber dari Internet, siapapun Orangnya yang menyebarkan, menulis, membaca dan mendengar kebaikan maka sampaikanlah dan amalkanlah, sesungguhnya Alloh itu maha kaya dan maha mengetahui. Maka semoga kita selalu mendapatkan ilmu, ampunan, patunjuk, bimbingan, ampunan dan kebaikan dari Allohu robbana.


Hanya Allohu robbana yang mengetahui apapun  yang ada di langit dan bumi dan seluruh niat dan hati manusia.

berikut saya lampirkan contoh teks Hadiyah dalam bahasa Arab aslinya. namun banyak yang berbeda sesuai Guru yang mengajarkannya, karena ini sunnah bukan wajib, jadi bisa di tambahkan dan juga bisa di kurangi sesuai waktu yang sempat.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

Kost kosan, kontrakan Murah daerah Bintaro

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )