Sahabat Pena vs Sahabat Network

Hari ini saya bertemu dengan beberapa orang yang selama ini hanya Chating di media sosial dan aplikasi chat (Dunia maya), entah apa yang kami pikirkan, selama kami Chating, kami slalu berbagi pengalaman hidup, dan juga saling mencurahkan berbagai masalah yang kami alami, sempat beberapa ki kamu video call memperlihatkan daerah disekitar kami.
Banyak sekali trman Chating saya, namun tang masih betah bertahan sampai sekarang cuman 5 orang, mereka adalah : Meliya. Rizka. Edward. Ruslan. Dan Rendi.
Namun hari ini saya bertemu dengan salahsatunya dari mereka. Ya Edward.
Sebenarnya Edward mengajak meet up kemarin ( hari jumat) namun karena ada urusan keluaega, jadi saya tidak bisa meet up jumat, dan akhirnya sepakat hari ini  (Hari Sabtu). Memang sebelumnya saya sudah meet up dengan Meliya. Dan juga meet up dengan Rendi. Tapi meet up dengan mereka scara tidak sengaja, kita kebetulan sedang jalan-jalan di jakarta. Dan kami Chating ternyata dilokasi yang sama. Dan akhirnya kita meet up bertiga.
Namun hari ini saya meet up dengan Edward karena sudah dari jauh-jauh hari merencanakan untuk meet up.
Edward asli Sunda, namun ibu dia orang Uzbekistan, dan menikqh dengan ayah Edward orang Sunda. Dan mereka tunggal di Australia.
Meskipun berdarah indonesia, namun Edward tidak bisa berbicara bahasa Indonesia. Edward tidak pernah mendengar ibunya berbicara bahasa Indonesia.
Namun semenjak dia bertemu dengan minah (nama aslinya Siti Aminah) asli sunda jawa, mendapatkan beasiswanya kuliah di Australia. Minah sangat berpegang teguh dengan agama islam, karena keluarga minah sangat patuh pada peraturan agama islam.
Edward jatuh hati kepada minah, karena cerdas namun tidak banyak tingkah, atau pendiam namun aktif dalam hal apapun yang berhubungan dengan sosial.
Dan Edward private bahasa Indonesia kepada teman kuliahnya. Dengan bayaran yang cukup besar. Dan tanpa diketahui oleh orangtuanya.
Dan sampai sekarang sudah 4 tahun yang lalu semua itu berlalu. Dan mereka sudah menjalin kasih sayang sampai saat ini.
Alamat rumahnya Edward sangat susah ditemukan, bukan karena tidak lengkapnya alamat yang saya dapat, namun karena area perumahan Edward sangat ketat penjagaannya.
Dan karena saya sudah menyerah akhirnya saya mengaku menyerah, saya ambil foto didepan komplek perumahan Edward dan saya kirim chat, " aku disini dan menyerah" katena sejak awal kami sudah perjanjian kalau kita akan bertemu dan tanpa chating dihari itu.
Saya dijemput sama si Edward pake mobil, saya kira siwdward jalan kaki, secara kan ini udah komplek perumahan dia.
Nyampe Rumah Edward saya salamana keluaeganya, kalo yang perempuan saya tidak salaman, menghormati mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kost kosan, kontrakan Murah daerah Bintaro

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam