Indonesian vs Luar Negeri, dan terpaksa saya pilih Luar Negeri

Sebelumnya saya mohon maaf atas apa yang akan saya tuangkan dalam tulisan ini, bukan saya sangat membanggakan atau meng elu elukan Luar Negeri. Sekali lagi, dalam tulisan ini saya hanya menuangkan pemikiran saya yang Dangkal ini.
Dan saat ini saya harus memilih bekerja di Luar negeri, lebih tepatnya menerima tawaran / Menawarkan Diri sebagai pekerja di Luar Negeri di banding di Negeri Sendiri.

Mungkinkah ini sebuah jawaban atas semua doa-doa yang sekian lama selalu saya panjatkan kepada Robb?, Sudah benarkah dengan semua keputusan saya ini? Bukannya saya Ragu-ragu?, hanya saja, saya merasa berat dan sedih ketika harus meninggalkan pekerjaan dan juga teman kerja. Apalagi teman nongkrong dan keluarga tercinta.
Satu tahun lebih 3 hari, saya merasa mereka (Teman bekerja di kantor pemerintahan) dan mereka terlalu manis untuk ditinggalkan, kenapa saya merasa semuanya begitu terlihat baik, manis dan nyata ketika saya akan meninggalkan, ya semuanya.
Seperti ibunda dan almarhum ayah yang sekian lama tidak pernah mengijinkan saya Bekerja ke Luar Negeri dengan berbagai alasannya, namun saya selalu terus berusaha dan meyakinkan ibunda saya agar merestui saya untuk bekerja ke Luar Negeri.
Dan kini beliau menyerah untuk menahan saya tetap mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian di Negeri tercinta.
Banyak teman-teman saya yang berkata "Kenapa  saya Harus bekerja ke Luar Negeri? Emang sudah tidak ada lagi pekerjaan di Indonesia?" Saya tidak bisa menjawab dengan tepat, karena mungkin manusia selalu berkata dengan apa yang diketahuinya.
Jujur kalau saya iya, saya merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menyambung hidup, untuk memperbaiki status ekonomi saya dan keluarga. Lagi pula saya bekerja ke luar negeri bukan karena Materi saja, ya Munafik memang jika saya berkata Uang Bukanlah segalanya ( karena kalimat itu hanya berlaku bagi mereka yang mudah mendapatkan uang), namun selain materi, saya juga mengejar mimpi saya yang sudah lama terpendam, walaupun belum tentu ada di Negara yang akan saya datangi untuk mengabdi, namun saya berfikir saya juga akan mempelajari Adat budaya karakter, yang akan menjadi pengalaman dan wawasan bagi saya, akan mengukir sejarah ataupun cerita hidup saya buat anak cucu saya di masa depan.
Saya juga mengejar traveling liburan di Luar Negeri yang tidak bisa dilakukan oleh Manusia BPJS (Biaya Pas-pasan Jiwa Sosialita) saya berharap saya mampuh memanfaatkan hal apapun selama di Luar Negeri.
Sudah12 tahun lebih saya mulai merantau demi memperbaiki status ekonomi keluarga, saya sudah merasakan manis asam asin dan pahitnya kehidupan di perantauan dan di Metropolitan sekalipun.
Perusahaan di Retail/Hospitality (Mereka) hanya mau menerima karyawan yang berusia di bawah 24/25 tahun. Dan dengan bekerja 8 jam sehari, dan 6 hari seminggu, belum lagi tanggal merah dan Weekend wajib masuk kerja, karyawan mendapatkan jatah libur hanya weekday, dan bahkan Hari Raya juga tetap harus masuk kerja. Yang menurut saya itu sangat menyedihkan, dimana seharusnya merayakan Hari raya bersama sanak famili namun kami harus tetap Bekerja.
Ada juga beberapa perusahaan yang menahan ijazah kami para karyawan, dan ada juga yang membayar kami di bawah UMR.
Tanggal merah / hari besar juga kami wajib masuk kerja, memang ada beberapa perusahaan yang membayar kami dengan bayaran Double, namun banyak juga perusahaan yang membayarnya dengan jatah Libur tapi harus weekday (PH). Karyawan dan karyawati sama-sama punya masalah masing-masing bagi yang muslim, walau Negara Indonesia mayoritas Muslim, maaf saya Bukan SARA, namun karyawan banyak yang tidak bisa menunaikan Solat ketika Situasi sedang Ramai pengunjung (Terutama di Cafe Resto) lebih seringnya tidak bisa menunaikan Sholat Jumatan. Begitupun dengan karyawati yang dimana ada banyak Perusahaan yang tidak menerima Karyawati yang memakai Jilbab, dan Calon karyawati harus memilih, antara mencari pekerjaan lain yang mungkin tidak jauh berbeda, atau menerima pekerjaan dengan melepaskan Jilbabnya selama jam kerja. Ini bukan HOAXS. saya bersumpah ini terjadi di hadapan Mata saya, dan terjadi di beberapa perusahaan di Negeri tercinta, Bagaimana tidak, kami sebagai karyawan sangat penuh perjuangan dan kerja keras yang super Ekstrak.
Saya yang lebih dari 10 tahun bekerja di Bidang Retail dan Hospitality sudah banyak merasakan situasi apapun sebagai karyawan, dan anak Kost juga anak Kontrakan. Tidak sampai disitu perjuangan kami sebagai karyawan dan perantauan, Setahun kami mendapatkan Cuti tahunan hanya 12 hari, dan ada beberapa perusahaan yang Cuti karyawan harus di bagi 2 season tidak boleh diambil semuanya sekaligus, padahal itu cuti 12 hari hak kami sebagai karyawan yang sudah bekerja selama setahun. Ini hanya sebagian kecil perjuangan kami di Negara sendiri sebagai karyawan dan Perantauan. Bahkan beberapa teman kerja saya di perusahaan lain, mendapatkan cuti kurang dari 12 hari dalam kurun waktu setahun.
Berbeda juga dengan Buruh Pabrik yang menjadi incaran Pekerjaan no 3 , setelah gagal menjadi PNS dan tidak diterima di BUMN.
*(emang di Indonesia  Banyak warganya yang bercita-cita ingin menjadi PNS, berbeda di negara lain yang kebanyakan warganya bercita-cita ingin menciptakan sesuatu atau menemukan sesuatu yang belum ada dimuka Bumi atau menjadi apapun yang berguna bagi masa depan Dunia, maaf bukan maksud saya mengarah kalau PNS itu tidak baik, justru PNS sangat membantu pemerintah dan juga Negara)*.

Namun untuk menjadi Buruh Pabrik syarat dan ketentuannya amat sangat penuh dengan pengorbanan, meskipun sangat menjanjikan jika sudah diterima di Dunia Industri.
Ya tentu saja, untuk melamar menjadi Buruh pabrik harus berusia dibawah 22/23 tahun, kebanyakan bahkan hampir semua pelamar harus lulusan SMK, saya pernah melamar di pabrik Kopi instan kemas daerah Tangerang, saya sudah Lulus Spikotes ( tes tulis) dan saya dinyatakan lulus, lalu saya melanjutkan tes kesehatan, tiba-tiba saya dipanggil HRD, dan saya di diskualifikasi dengan alasan Ijazah saya SMA, Bukan SMK. Saya tidak habis pikir kenapa tidak dari awal sebelum tes tulis saya di diskualifikasi karena ijazah.
Untuk menjadi karyawan di Pabrik harus mengeluarkan modal berjuta-juta bahkan sampai puluhan juta hanya untuk menjadi karyawan biasa (Operator produksi), bukan saya saja yang mengalami hal seperti itu, saudara dan tetangga termasuk teman-teman saya juga mengalami hal seperti itu. Ya tentu saja untuk melamar ke Dunia industri harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 3.000.000 sampai 15.000.000, itupun dengan catatan kontrak 1 tahun. Entahlah di perpanjang atau tidak, atau harus mengeluarkan uang lagi seperti awal melamar. Karena kalau melamar sendiri hanya akan buang waktu dan tenaga. Mungkin ada juga yang benar-benar melamar sendiri tanpa dipungut biaya sepeserpun, namun saya yakin mungkin sekitar 2% saja, atau mereka bisa juga mengandalkan saudara / kenalan orang dalam, namun tetap saja harus mengeluarkan uang banyak.
Tidak sampai disitu juga, bahkan di beberapa Perusahaan Industri jika ingin menjadi karyawan Permanen / karyawan tetap harus mengeluarkan uang kembali sekitar 10 kali lipat uang pas awal masuk. Fantastis bukan? Ya ini memang kenyataan yang harus diterima, dan sudah menjadi Rahasia umum.
Namun itu semua kembali kepada diri masing-masing, karena semuanya juga belum tentu 100% di semua bidang industri. Itu hanya pengalaman dan pengetahuan saya yang berpikiran Dangkal saja.
Dan al hasil saya memilih untuk bekerja di Luar Negeri karena sudah pilihan saya dan memang ini jalan satu-satunya untuk menyiasati ekonomi saya dan keluarga saya untuk masa depan kami.
Mohon maaf apabila tulisan ini melukai/mengecewakan atau ada merasa tidak setuju atau menilai saya sok tau segalanya. saya hanya mencurahkan ide pemikiran yang selama ini saya ketahui sesuai dengan apa yang sering saya alami. Saya tidak bermaksud untuk menjelekkan atau mencemarkan nama baik siapapun atau pihak manapun.
Bukan juga saya membanggakan Negara lain daripada Negara sendiri, namun saya hanya orang kampung yang berpendidikan rendah, makanya susah mencari pekerjaan sesuai impian saya di Negeri saya sendiri.
Dan saya memutuskan untuk bekerja ke Luar negeri, dengan Kontrak 2 Tahun Sebagai Batista, dengan mendapatkan Cuti 6 bulan, tiket pesawat pulang pergi ditanggung Perusahaan. Disediakan mess dan makan. Saya juga mendapatkan gaji bulanan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan di Negara saya tercinta ini, namun ya, apa boleh buat saya hanya bisa menjual waktu dan Tenaga saya, tidak bisa menjual yang lainnya.
Saya hanya berbagi pengalaman hidup dan pemikiran, dengan harapan Negara saya kedepannya lebih baik lagi dan mampu merangkul Rakyatnya yang miskin berpendidikan menengah dan tidak ada pungli dimanapun. Tulisan ini saya persembahkan kepada semua teman-teman saya dan juga Saudara saya, yang selama ini selalu menasehati saya, dan selalu bertanya dan meyakinkan saya atas keputusan saya bekerja ke Luar negeri meninggalkan jauh saudara dan keluarga juga teman dan sahabat saya. Jujur saya BERAT SEKALI dan kadang saya menangis harus mengambil keputusan ini, kadang saya merenung dan tanpa tersadar saya meneteskan air mata. Andai saja saya punya pilihan lain, andai ada jalan lain selain keputusan saya ini, andai... Saya tidak ingin larut dalam kata "Andai, andai dan andai" Terima kasih Teman-teman semuanya kalian orang-orang Hebat yang terbaik yang Robb kirim untuk memberikan inspirasi dan mengambil pelajaran dari kalian.
Uang memang bukan segalanya, namun tanpa uang apa yang akan terjadi? Karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Selamat hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73. Semoga Kemerdekaan yang sesungguhnya dapat. Dirasakannya seluruh Rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Komentar

  1. Semoga apa yang di cita2kan kamu tercapai farid kami selalu mendoakan mu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Sahabat Aslam, semoga kita selalu diberi kemudahan untuk menggapai cita-cita

      Hapus
  2. Go away find what become ur dream.
    Finaly you'll be back home.
    No place as sweet as home.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you very much, you must know it, always and forever i need Friends.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kost kosan, kontrakan Murah daerah Bintaro

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam