Lelaki pengecut

Malam ini tiba-tiba saja terasa gelap gulita, bagai langit pun runtuh menindihku, aku yang selalu ceria setiap kali melihat handphone dan bersuka ria di obrolan WhatsApp, mendadak terdiam ketika melihat status WhatsApp seseorang yang akan melangsungkan akad nikah Dua hari lagi.
Ya dua hari lagi, namun Rasa sakit dan sesaknya terasa detik ini juga, kenapa? Kenapa dan hanya bisa bertanya dalam hati pada diri sendiri dan juga Tuhan sang penulis Takdirku.
Kenapa begitu cepat dia menggantikan posisi orang di Hatinya? Semudah itukah melupakan apa yang telah terjadi diantara aku dan dia?
Aku hanya bisa berusaha untuk tersenyum dan mencoba mendoakannya semoga bahagia dan langgeng sepanjang usia.
Aku tidak bisa berkata apapun, karena ini memang sudah jalan takdir, sudah nasib ini aku harus kuat dan sabar menjalani menerima dan mengakuinya.
Dia akan menikah 2 hari yang akan datang, betapa bahagianya dia di status WhatsApp yang begitu bahagia dia memberitahu Dunia bahwa dia sangat bahagia, benarkah?
Kenapa aku harus merasa tersakiti? Aku yang pengecut, tak pernah mampu, sanggup dan berani untuk memperjuangkan rasa ini, cinta ini padanya, walaupun aku tau diapun merasakannya dan sudah menyadari apa itu perasaanku padanya, namun dia tetap saja membutuhkan penjelasan dan aku tidak mampu melakukan itu.
Kenapa? Kenapa semuanya selalu datang dalam hidupku ketika sudah terlambat.
Ketika aku sudah memutuskan akan bekerja ke Luar negeri, semuanya seakan datang menggoda dan membuat diriku untuk merubah pikiran dan niatku.
Bukan saja sama sang dewi yang hadir, namun juga karier yang memuncak pun hadir ketika semuanya sudah diputuskan.
Aku hanya bisa. Menangis dalam hati, berpikir pun setengah sadar.
Aku sudah hilang arah dan tujuan. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan, adakah engkau melihat dan mendengar aku yang sedang patah hati ini?
Apakah engkau akan diam saja melihat aku yang terluka parah?
Aku pengecut, kenapa kau menjadikan aku seorang pengecut?
Aku hanya bisa pasrah pada keadaan, dengan apa yang akan terjadi, dengan apapun yang aku terima.
Tuhan semoga dia menjadi istri shalehah dan rumah tangga mereka sakinah mawadah warohmah. Amin
Tolong jaga dia untukku ya Tuhan melalui suaminya.
Semoga mereka bahagia selamanya.
Tiada untaian kata yang bisa mewakili apa yang aku rasakan saat ini kecuali air mata dalam Doa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama Nama Bulan Dalam Agama Islam

“Abdi” Bahasa Sunda ( Warga Negara )

Cerita Dewasa Aku dan ibu kost ( life stories )